Resensi Buku Literasi (I) IX MIPA 2


RESENSI LITERASI IX MIPA 2

Resensi Buku “Tuntunlah Sang Gajah”
Oleh : Afi Putra P 

Penulis: Vince Poscente
Penyunting: Ferdinandus Untoro Ardi
Penerbit: PT. Buana Ilmu Populer
Tahun Terbit: 2007
Kota Terbit: Jakarta
Tebal Buku: 146 Halaman

Dalam buku ini, anda akan diajarkan 5 step untuk menjadi pemimpin yang hadal. Cerita ini dikemas dalam bentuk fabel. Temui Adir semut dan Elgo Gajah sebagai teman satu tim yang harus bekerja sama untuk mewujudkan tujuan yang mereka inginkan. Adir sebagai orang yang terlalu sadar dan Elgo teman adir yang keras kepala dan pikiran bawah sadarnya dikuasai naluri. Mereka haru sbekerja sama untuk menemukan oase yang mereka inginkan di padang rumput Afrika yang tandus.

Buku ini memiliki pesan yang sangat kuat dan metafora yang sangat kuat. Dirancang tanpa sadar mengeluarkan potensi terbaik sebagai pemimpin . buku ini mudah dibaca dengan Bahasa yang ringan dan mudah dicerna. Buku ini cocok bagi anda yang mau ingin menjadi pemimpin yang handal. Misalnya pemimpin perusahaan ataupun hanya sekedar pemimpin keluarga.

Buku ini benar-benar memiliki arti yang sangat dalam dan dapat direnungkan. Cetakan di buku ini sangat bagus dan kertas yang dipakai bagus dan buku ini juga tidak terlalu tebal

Saya sangat menyarankan anda untuk membeli buku ini dan jangan hanya baca buku ini tetapi juga harus diimplementasikan ke kehidupan nyata.


Resensi Buku “Dunia Adin”
Oleh : Chyka Ariesta

Buku "Dunia Adin" adalah sebuah novel karya Sundea yang diterbitkan Read! dengan total halaman 264 halaman. Saat membaca buku "Dunia Adin" saya seolah sedang berada di dunia sang tokoh utama "Adin" yang penuh dengan warna. Apa lagi, plotnya sangat teratur, mengalir dengan lancar dan bebas. Sebebas Adin, si putri cantik yang cerdas, mengemaskan serta jenaka. Buku ini penuh dengan kisah yang sangat menginspirasi. Saya sangat kagum dengan Papip dan Mamim nya Adin yang sangat pandai menempatkan diri mereka sebagai orang tua. Mereka tidak terkesan menggurui ketika menjelaskan sesuatu pada putri kesayangannya. Saya juga sangat kagum pada persabahatan Coki dan Adin yang sangat erat dan penuh dengan canda tawa serta petualangan. Banyak pelajaran berharga yang bisa saya petik dari "Dunia Adin" seperti persahabatan, kekeluargaan, dan lainnya. Buku ini sangatlah bagus untuk dibaca, karena memiliki alur yang menarik dan cerita yang ringan, serta tentunya memiliki banyak pelajaran atau pesan moral dalam kisah - kisahnya.

Resensi Buku “BUMI”
Oleh : Nu’ty Hasya

BUMI. Novel karya Tere Liye ini mengisahkan kehidupan seorang remaja perempuan bernama Raib yang memiliki kemampuan unik. Sejak umur 22 bulan, Raib bisa menghilang. Cukup menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan dan  Raib pun hilang. Sekarang umur Raib 15 tahun dan kemampuan ini tetap menjadi rahasianya. Selain bisa menghilang, Raib juga memiliki hal unik lainnya. Raib memiliki 2 kucing kembar yang dia dapat di ulang tahunnya yang ke-9. Si Hitam dan Si Putih. Tapi orang tuanya hanya dapat melihat Si Putih. Di usia 15 tahun, kejadian demi kejadian mulai datang dan tanpa disadari oleh Raib akan mengubah kehidupannya. Mengungkap siapa Raib sesungguhnya.
Raib memiliki sahabat bernama Seli yang ternyata memiliki rahasia juga. Seli dapat menahan sengatan listrik dan dapat menggerakan benda-benda kecil tanpa menyentuhnya. Sama seperti Raib, kemampuan ini tetap menjadi rahasia Seli hingga usianya 15 tahun.

Di kelas Raib, ada seorang ramaja pria bernama Ali. Ali adalah murid genius. Dan dia yang pertama kali mengetahui rahasia Raib. Saat Raib sedang dihukum oleh Miss Keriting karena tidak membawa buku PR matematikanya dia memutuskan untuk mengamati hujan sambil menghilang. Tiba-tiba ada sesosok tinggi kurus menyapanya dengan suara dingin, “Halo, Gadis Kecil” sapaan ini mengagetkan Raib sehingga wajahnya tidak tertutup lagi oleh kedua telapak tangannya dan Raib pun terlihat lagi. Ali melihat lorong yang kosong dan tiba-tiba saja Raib muncul di sana. Semenjak itu Ali terus membuntuti Raib untuk membuktikan bahwa dirinya benar. Dunia ini tidak sesederhana yang terlihat.

Seakan belum cukup rahasianya diketahui oleh Ali, setelah sampai di rumah Raib tidak dapat menemukan si Hitam. Dan beberapa hari kemudian Raib menemukan kekuatan baru. Raib dapat menghilangkan benda. Beberapa hari kemudian di malam hari, Raib terkejut. Sosok tinggi kurus yang menyapanya di lorong sekolah berada di kamarnya. Lebih tepatnya di dalam cermin di kamarnya. Bersama si Hitam. Sosok tinggi kurus itu mengaku sebagai ‘teman’. Dia mengaku mengetahui siapa Raib dan dapat melatihnya menguasai kekuatan yang ada dalam dirinya. Tugas pertamanya adalah menghilangkan sebuah buku. Tapi Raib tidak menanggapinya secara serius, hingga saat malam harinya sosok tinggi itu datang lagi. Sosok itu marah karena Raib tidak melakukan tugasnya dengan serius. Maka sosok itu menggunakan cara kasar. Dia memerintahkan si Hitam untuk membunuh si Putih jika Raib tidak bisa menghilangkan buku tersebut dalam hitungan kesepuluh. Si Hitam berubah menjadi kucing seukuran serigala dan menerkam si Putih siap membunuhnya. Dalam kepanikan Raib masih tidak dapat menghilangkan buku itu. Dan saat si Hitam akan membunuh si Putih tanpa disadari oleh Raib telapak tangannya mengarah ke si Hitam dan menyuruhnya menghilang. Si Hitam menghilang. Sosok tinggi itu terkejut, kemampuan Raib melebihi perkiraannya. Raib pun sama terkejutnya. Setelah kejadian itu Raib pun dapat menguasai kekuatan barunya.

Keesokan harinya, terjadi peristiwa besar di sekolah. Gardu listrik tiba-tiba saja meledak dan menjatuhkan kabel-kabel listrik ke arah Raib dan Seli. Terancam maut, Seli berhasil menahan kabel-kabel listrik. Membuka rahasianya di hadapan Raib. Raib pun menghilangkan tiang listrik yang jatuh ke arah mereka. Membuka rahasianya di hadapan Seli. Tiba-tiba muncul Ali yang membawa mereka lari ke tempat aman agar terhindar dari pertanyaan-pertanyaan orang. Semua berjalan sangat cepat. Di aula sekolah, tempat mereka bersembunyi tiba-tiba datang 8 orang berpakaian hitam dan dipimpin oleh sosok tinggi yang ternyata bernama Tamus. Mereka akan menjemput Raib ke dunia lain. Dunia Klan Bulan.

Mereka bertiga melawan. Seli mengeluarkan petir dari tangannya. Dia adalah salah satu Klan Matahari. Tapi mereka bertiga belum cukup kuat. Dalam keadaan terdesak, tiba-tiba datang Miss Keriting (Selena) yang sebenarnya adalah salah satu masyarakat Klan Bulan. Dengan bantuan Miss Selena mereka bertiga berhasil lolos dan tiba di kamar Raib. Tapi sayangnya Miss Selena tidak dapat kabur bersama mereka.
Di kamar Raib mereka memeriksa buku PR Matematika Raib yang diberikan Miss Selena beberapa hari yang lalu, mencari petunjuk. Buku itu kini bersampul kulit berwarna gelap dengan gambar bulan sabit cetak timbul. Saat Raib menyentuh buku itu, muncul sinar dari bulan sabit dan menjalar ke tubuh Raib. Cahaya itu semakin terang dan tiba-tiba saja mereka sudah berada di ruangan berbeda. Di Dunia berbeda. Dunia Klan Bulan.

Ruangan itu adalah kamar Ou. Anak bungsu Ilo dan Vey. Ilo adalah orang yang paling tenar dan memiliki pemikiran yang sama dengan Ali. Dunia ini tidak sesederhana yang terlihat. Ilo berjanji akan membantu Raib, Seli dan Ali kembali ke kota mereka esok hari. Ilo menyarankan mereka untuk bermalam dan menggunakan kamar Ily, anak sulungnya yang tinggal di asrama akademi.

Dunia Klan Bulan memiliki teknologi yang sangat maju dan sangat menjaga lingkungan. Mereka membuat sebagian besar peradabannya di bawah tanah agar tidak merusak lingkungan permukaan. Hanya orang-orang kaya yang tinggal di permukaan. Di bangunan tinggi dengan rumah beton berbentuk balon.

Setelah Ilo mengetahui dari mana mereka berasal, Ilo memutuskan untuk membawa mereka ke orang yang lebih baik. Av. Kakek dari kakek-kakeknya Ilo. Sang penjaga perpustakaan. Dari Av terungkap bahwa Dunia ini memiliki 4 Dunia Paralel yang saling berdampingan dan tidak pernah bertabrakan. Dunia Tanah, Dunia Bulan, Dunia Matahari dan Dunia Bintang. Dan Av pun memberitahu jika Raib memang dari Dunia Klan Bulan dan itu berarti orangtuanya di Bumi bukanlah orangtuanya yang sesungguhnya.

Dunia Klan Bulan mengalami kerusuhan. Kota Tishri, tempat mereka berada telah berhasil dikuasai oleh Tamus. Raib, Seli dan Ali terjebak. Tidak dapat kembali ke Bumi. Petualangan mereka bertiga di Dunia Klan Bulan dimulai.

Jujur saja, jika tidak mengenal Tere Liye adalah penulis Indonesia, saya tidak akan menyangka jika novel Bumi ini adalah buah ciptaan penulis Indonesia. Membaca novel Bumi ini mengingatkan saya kembali saat saya pertama kali membaca seri buku Harry Potter. Saya menemukan Dunia Baru dan saya jatuh cinta.

Pada novel ini Tere Liye dapat menggambarkan Dunia Klan Bulan dengan sangat baik sehingga saya tenggelam ke dalamnya. Kota Tishri dengan semua teknologi majunya. Pakaian yang dapat menyesuaikan dengan ukuran tubuh pemakainya. Sepatu yang sangat ringan. Mandi dan mencuci dengan udara. Transportasi dengan portal dan kapsul kereta yang rangkaiannya bagai jaringan pernapasan manusia. Dengan semua hal yang lebih maju dari Bumi, gelas di dunia Klan Bulan berbentuk seperti sepatu dan makanannya seperti bubur hitam tidak mengundang selera (walau rasanya tetap enak). 2 hal ini membuat Bumi memiliki sedikit nilai lebih.

Hal lain yang saya suka dari Dunia Baru ini, di Dunia Klan Bulan tidak semua orang memiliki kekuatan. Kebanyakan seperti masyarakat Bumi. Manusia biasa. Pada awalnya saya mengira semua masyarakat Klan Bulan memiliki kemampuan seperti Raib, Tamus dan Selena yang diperkenalkan di awal cerita. Jujur saja, menurut saya jika semua masyarakat Klan Bulan memiliki kemampuan seperti Raib, novel ini tidak akan sebagus ini.

Novel ini adalah buku pertama dari serial “BUMI”. Menurut saya buku ini dan serial-serialnya sangatlah menarik, karena cerita yang di bawakan sangat tidak lumrah.

Resensi Buku “5 Cm”
Oleh : Mohamad Spama M.

Judul Buku : 5 Cm
Penulis : Dhonny Dhirgantoro
Tebal Buku : 381 halaman
Penerbit : PT. Grasindo, Yogyakarta
Tahun Terbit : 2005

Sinopsis
5 Cm, sebuah novel fiksi yang berkisah tentang lima orang sahabat yang bernama Zafran, Arial, Ian, Genta, dan Riani sebagai satu-satunya wanita. Mereka memiliki komitmen dan impian masing-masing.

Riani adalah sosok wanita yang cantik dan cerdas, ia mempunyai cita-cita untuk bekerja di stasiun televisi. Arial, memiliki perawakan yang tinggi besar dan paling tampan di antara yang lainnya. Zafran, berpostur tubuh kurus yang merupakan anak band, ia memiliki impian menjadi seorang picisan. Genta, salah satu orang di antara mereka yang selalu dianggap “leader”. Ian memiliki perawakan yang lebih dari ideal, ia fanatik dengan bola dan penggemar Happy Salma.

Persahabatan mereka sudah terjalin selama 7 tahun, namun pada suatu ketika mereka merasakan hal yang sama, yaitu jenuh dengan aktivitas yang selalu mereka lakukan bersama. Di situ lah muncul ide untuk tidak saling berkomunikasi dalam tiga bulan ke depan, dan setelahnya akan bertemu satu sama lain.

Masa tiga bulan sedang mereka jalani, masing-masing dari mereka mengejar impian yang belum diraih. Selama tiga bulan berpisah memang terjadi banyak hal perubahan dalam diri masing-masing, hati mereka lebih kaya daripada sebelumnya.

Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba, usai sudah masa tiga bulan untuk tidak berkomunikasi. Mereka merayakan pertemuan itu dengan menempuh sebuah perjalanan panjang.

Tujuan akhir perjalanan mereka adalah puncak Mahameru, puncak tertinggi di Pulau Jawa. Dalam perjalanan itu mereka menemukan sebuah arti kehidupan sesungguhnya. Mereka saling merasakan perubahan dalam sisi karir, idealisme, karir, dan cinta. Akhirnya mereka telah meraih impian masing-masing.

Kelebihan
Tentunya menggunakan gaya bahasa yang kompleks, sehingga pembaca jelas dan mudah mengerti. Memiliki alur cerita yang tidak membosankan, membuat para pembaca ingin terus menyimak perjalanan kisahnya hingga akhir. Menuangkan motivasi dalam merubah mimpi untuk menjadi nyata.

Kekurangan
Kekurangan terletak hanya pada alur cerita terakhir, yang menggambarkan kelima sahabat yang sudah memiliki keturunan ini masih bertingkah seperti masa mudanya dahulu.


Resensi Buku “Dilan”
Oleh : Syehu Izmazul Adam

Judul : Dilan - Dia Dilanku Tahun 1990
Penulis: Pidi Baiq
Tahun Terbit : 2015
Penerbit : Pastel Books
Jumlah Halaman : 332

Untuk para remaja sekarang, pasti menyukai dengan novel-novel tentang percintaan anak muda SMA, selain sebagai referensi, mungkin hal ini juga untuk menghibur mereka akan rasa penasaran mengenai cinta-cintaan. Namun berbeda untuk novel yang satu ini, cerita mengenai sepasang remaja SMA yang saling jatuh cinta.

Seperti judulnya yaitu Dilan, novel ini menceritakan lakon utama yaitu Milea, yang sedikit demi sedikit menyukai seseorang bernama Dilan di sekolah barunya. Hal yang bisa dibilang menarik adalah, karena jalan cerita yang mengarah kepada tahun 90-an, dimana cerita cinta dapat terjadi tidak terduga, berbeda dengan kisah percintaan umum yang sekarang.

Tokoh Milea dalam novel digambarkan sebagai cewek cantik, dengan sifat kecewean remaja pada umumnya, hal ini tergambarkan dari gaya penulisan yang dibuat seolah-olah Milea sedang curhat kepada para pembaca, bahkan terkadang seperti sedang berdebat. Dari novel ini, kita akan sedikit belajar mengenai pemikiran seorang gadis SMA ketika jatuh cinta.

Dan dari sosok Dilan, tokoh ini diceritakan sebagai pemuda yang tidak biasa. Selalu saja ada hal-hal menarik yang bisa kita dapatkan dari curhatan Milea tentangnya. Bandel, sering berantem, bahkan selalu mengikuti kegiatan geng motor.. Akan tetapi selalu mendapat rangking satu di kelasnya. Dari sini saja kita bisa melihat ada ciri khas khusus dari karakter Dilan.

Selain itu, Dilan yang menyukai berbagai bentuk sastra, membuat kita merasakan bermacam karya-nya yang unik untuk si Milea. Intinya Dilan ini adalah seseorang yang menyatakan cintanya dengan cara yang tak biasa, bahkan benar-benar tidak terkira, yang membuat Milea seolah menjadi seseorang yang pertama kali merasakan jatuh cinta yang amat dalam.
Penulis juga benar-benar berhasil membuat cerita yang sangat menarik, tidak terkira, bahkan dapat menyihir para pembacanya untuk senyam-senyum sendiri karena kisah Milea dengan Dilan ini yang begitu kuat untuk seseorang mengingat kembali masa pacarannya.

Kelebihan dari Novel ini adalah penggunaan kata dan bahasa yang sederhana, sehingga semua alur cerita dapat tersampaikan dengan cepat kepada semua kalangan. Selain itu, meski jalan cerita berdasarkan kehidupan real yang nyata, tidak serta membatasi imajinasi para pembaca. Para pembaca dibuat benar-benar terkejut dengan hal-hal yang ada. Dan juga novel ini dibubuhi gambar-gambar ilustrasi seperti kartun ala buku-buku SD di Indonesia, artinya sesuai dan tidak berlebihan.

Dan untuk segi kekurangannya, saya kira justru ada pada bagian ending atau akhir ceritanya. Karena meski happy ending, Milea menyampaikan bahwa ceritanya masih akan berlanjut.. Dan memang, masih banyak hal yang membuat para pembaca penasaran dan merasa gantung, tentang berbagai macam konflik yang memang belum selesai atau terpecahkan sepenuhnya.


Resensi Buku “Prince of Persia”
Oleh : Mohammad Jauza N.

Judul Buku : Prince of Persia:The Sands of Time
Pengarang : Jordan Mechner, Boaz Yakin, Doug Miro,   dan Carlo Bernard (Disney)
Penerbit, tahun terbit : Gramedia Pustaka Utama

Sinopsis :
Dulu sekali, di tanah Persia yang tersapu pasir, seorang raja memerintah dengan penuh keadilan. Nama raja itu Raja Sharaman. Meski dikaruniai dua putra, Sharaman masih mendambakan satu hal----seorang putra yang mengasihinya dengan tulus, dan bukan demi takhta yang suatu hari kelak akan menjadi miliknya. Impian itu terjawab ketika pada suatu hari Sharaman menyelamatkan seorang anak laki-laki dari jalanan Nasaf. Anak ini kemudian dikenal sebagai Pangeran Dastan.

Bertahun-tahun kemudian tugas untuk memerintah Kerajaan Persia jatuh ke tangan putra tertua Sharaman, Tus. Ia memerintah bersama pamannya, Nizam, adik kandung Raja Sharaman. Ketika Tus memerintahkan bala tentaranya untuk menyerang kota suci Alamut, ia tidak menyadari bahwa tindakannya tersebut mengancam keselamatan seluruh dunia. Kini Dastan bersama Putri Alamut, Putri Tamina, harus mencari butiran pasir ajaib yang dapat memutarbalikkan waktu untuk menyelamatkan dunia

Resensi Buku “Rasulullah Is My Doctor”
Oleh : Jasmin Virginia

Judul          : Rasulullah Is My Doctor
Penulis        : Jerry D. Gray
Penerbit       : Sinergi - Kelompok Gema Insani
Tahun Terbit   : 2014
Jumlah Halaman : 268 halaman

Di balik penyakit yang Allah berikan, tentu tersedia pula obat penyembuhnya. Untuk menemukan obat penyembuh tersebut, kita dapat meneladani kebiasaan Rasulullah saw. Sepanjang hidupnya, Rasulullah saw. hanya mengalami tiga kali sakit saja. Nah, dari hidup Beliaulah kita bisa mendapatkan resep-resep tetap sehat atau menyembuhkan penyakit. Resep tersebut relatif murah dan tidak susah untuk ddi cari.
Melalui buku Rasulullah is My Doktor, Jerry berusaha membuka mata hati pembaca agar kembali menggunakan cara Nabi dan mengonsumsi obat-obatan alami ketimbang mengonsumsi banyak obat kimiawi.  Penulis berpendapat bahwa pengobatan secara kimiawi adalah sebuah penipuan belaka. Obat kimiawi dapat menimbulkan efek samping, ia meredakan penyakit, tapi juga membahayakan anggota tubuh yang lain. Namun, tidak demikian dengan pengobatan ala Nabi dan obat alami yang telah terbukti khasiatnya.


Resensi Buku “Me Before You”
Oleh : Zahwa Namora

Buku yang telah saya baca dan saya rekomendasikan ini berjudul Me Before You karya Jojo Moyes. Buku ini menuai kesuksesan besar karena jalan ceritanya yang sangat menyentuh hati para pecinta novel romantis.

Buku ini pun telah difilmkan dengan judul sama, mendapuk aktris cantik Emilia Clarke sebagai Louisa Clarke dan aktor yang terkenal lewat film The Hunger Games, Sam Claflin sebagai Will Traynor.

Cerita dalam buku ini berpusat pada kehidupan seorang Will Traynor, adalah pengusaha muda, kaya, tampan, serta mempunyai kekasih yang cantik pula. Will juga sangat senang dengan traveling, ia telah menjajakan kaki di berbagai negara karena hobinya tersebut. Hidup Will dapat dibilang almost perfect karena semua kebutuhannya terpenuhi dan selalu bahagia, sampai akhirnya sebuah kecelakaan menimpa Will dan mengubah jalan hidupnya selamanya.

Di sisi lain, Louisa Clark adalah seorang wanita yang sangat ambisius dan senang terhadap segala hal. Setelah kehilangan pekerjaan di Butter Bun, ia menjadi perawat pribadi Will. Dari sana lah Will dan Louisa sama-sama belajar bahwa hidup sangat berarti.

Yang saya suka dari buku ini adalah bagaimana sang author membawa genre romantis ke suatu level yang berbeda, menghasilkan suatu bacaan yang berkelas namun tetap manis. Setiap karakter digambarkan secara realistis. Para pembaca juga diajak untuk bersimpatik pada keadaan Will, yang pada akhirnya berhasil membuat kita menitikkan air mata karena Will akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di Dignitas. Meskipun begitu, Louisa tetap tegar dan mencoba untuk hidup lebih baik lagi, sesuai dengan pesan Will sesaat ia meninggalkan dunia untuk selamanya.

Resensi Buku “Sunset Bersama Rosie”
Oleh :  Salsabila Indah Nurmayanti

Judul Buku : Sunset Bersama Rosie
Pengarang : Tere Liye
Penerbit    : Mahaka Publishing

Buku ini bercerita tentang sebuah keluarga yang tinggal di Gili Trawangan. Keluarga tersebut terdiri dari Nathan,Rosie dan ke-4 anaknya yang bernama Anggrek,Jasmine,Sakura,dan Lili. Mereka merupakan keluarga yang bahagia hingga pada akhirnya sebuah kejadian merenggut kebahagiaan mereka. Kejadian itu terjadi pada saat perayaan ulang tahun pernikahan Nathan dan Rosie yang ke-13. Mereka sedang menikmati makan malam di sebuah restoran di daerah Jimbaran dan tiba-tiba terjadi sebuah ledakan bom di restoran tersebut. Ledakan bom tersebut menewaskan Nathan seketika. Tentu saja Rosie dan anak-anaknya merasa sangat terpukul atas meninggalnya Nathan.

Pada saat Rosie dan anak-anaknya masih terpukul atas kepergian Nathan,datang seorang teman Rosie  yang bernama Tegar. Ia yang membantu merawat anak-anak dan juga mengurus resor  yang ditinggalkan oleh Nathan. Ia juga yang membantu proses pemulihan kejiwaan Rosie yang terguncang pasca ditinggalkan suaminya. Rosie memang sempat mengalami stress berat dan harus menjalani pengobatan selama 2 tahun. Selama itu pula Tegar merawat anak-anak Rosie hingga ia harus membatalkan pertunangan dengan kekasihnya dan harus meninggalkan pekerjaannya.

Selama 2 tahun yang berat bagi anak-anak Rosie karena mereka harus berpisah dengan ibu mereka. Apalagi ditambah dengan kondisi kejiwaan Rosie yang turun naik membuat anak-anak Rosie harus menghadapi hari-hari yang berat. Namun karena ada Tegar yang senantiasa merawat mereka,mereka pun menjadi kuat dan semangat. Karena kedekatan Tegar dengan anak-anak  Rosie,mereka berkeinginan agar Tegar menjadi pendamping Rosie.

Dibalik semua kebaikan Tegar ternyata ia masih memiliki perasaan untuk Rosie. Perasaan yang sudah ia pendam selama bertahun-tahun. Ia sudah berhasil melupakan tetapi perasaan itu muncul kembali setelah 2 tahun lamanya ia membantu Rosie dan anak-anaknya. Ditambah lagi ketika ia mengetahui bahwa dulu Rosie juga menyimpan perasaan yang sama terhadapnya. Ia pun akhirnya memilih Rosie dan membatalkan pernikahannya dengan Sekar,kekasihnya pada saat hari pernikahan mereka. Namun,ini juga merupakan permintaan dari Sekar karena ia tak ingin Tegar membohongi perasaannya sendiri.

Menurut saya,buku ini merupakan buku yang bagus karena buku ini bercerita tentang kehidupan keluarga yang ditambah dengan percintaan. Konflik yang disajikan pun cukup menarik dan beragam sehingga membuat pembaca merasa penasaran dengan akhir cerita. Alur ceritanya menggunakan alur campuran tetapi tidak membuat pembaca menjadi bingung karena urutan ceritannya dibuat dengan rapi.


Resensi Buku “7 Keajaiban Orang Tua”
Oleh : Vidya Siwi

Judul  : 7 Keajaiban Orang Tua
Pengarang : Ustadz Ahmad Al Habsyi
Penerbit : Haqiena Media
Tahun terbit : Desember, 2012
Tebal : xii – 193 halaman

Buku 7 Keajaiban Orang Tua merupakan buku motivasi karya Ustadz Al Habsyi yang bernafaskan agama Islam. Buku ini berisi ajakan untuk berbakti kepada orang tua dan merasakan keajaiban ridho orang tua. Dalam buku ini, penulis menceritakan pengalaman-pengalaman tentang keajaiban yang pernah ia alami maupun yang ia saksikan dalam hidupnya karena ridho orang tua. Penulis juga memasukkan beberapa cerita tentang kejadian yang para sahabat Nabi alami di zamannya karena keridhaan orang tua. Di buku ini diselipkan hadist yang menerangkan betapa mulianya orang tua dimata Allah SWT sehingga Allah menyatakan bahwa jalan paling dekat menuju surga ialah dengan berbakti pada orang tua. Pada akhir bab, penulis menuliskan kesimpulan yang dikemas dalam bentuk tips-tips agar para pembaca dapat mengambil intisari buku tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan.

Buku ini memiliki hikmah yang sangat banyak untuk diambil dan dimaknai dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membaca buku ini, pembaca dapat menyadari betapa mulianya orang tua dan betapa mudahnya meraih surga dengan berbakti pada orang tua sehingga pembaca akan menjadi anak yang berbakti pada orang tua. Kelebihan lain dalam buku ini yaitu adanya tips-tips pada akhir bab yang memudahkan pembaca untuk mengingat poin-poin penting yang ingin penulis sampaikan. Dengan adanya tips seperti ini, pembaca dapat langsung mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari tanpa harus membaca ulang buku untuk mengingatnya. Di antara kelebihan-kelebihan ini, terdapat sedikit kekurangan dalam buku ini yaitu penataan materi yang kurang runtut dan menarik sehingga pembaca mudah bosan saat membaca.

Buku ini sangat bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat. Oleh karena itu, buku ini sangat disarankan untuk dibaca oleh semua umur karena berbakti pada orang tua itu sepanjang masa, tak peduli berapa umurmu, jauh atau dekat jarak tempat tinggalmu dengan orang tua, dan bahkan bakti pada orang tua yang sudah wafatpun tetap menjadi amal jariyah yang akan mengumpulkan kita dan orang tua di surga. 


Resensi Buku “Pulang”
Oleh : Nabila Nadia S.

Judul : Pulang
Pengarang : Tere Liye
Buku berjudul “Pulang” yang dikarang oleh Tere Liye merupakan salah satu buku favorit saya yang masih berkesan di pikiran saya hingga saat ini. Dengan cover buku yang sederhana, buku ini berhasil menarik hati pembacanya dengan cerita kehidupan di dalamnya. Tere Liye berhasil mengemas buku ini secara hangat dan berkesan.

Buku ini bercerita tentang seorang anak bernama Bujang yang tinggal bersama mamak dan bapaknya di pinggiran Sumatera yang masih tertingggal. Bujang tidak bersekolah. Ia hanya dirumah dan sesekali mamaknya itu mengajarkannya ilmu agama ketika bapaknya sedang pergi keluar. Bujang sangat amat menyayangi mamaknya seperti adzan Subuh yang selalu terngiang-ngiang di telinganya.

Perjalanan hidupnya mulai ketika seorang majikan bapaknya yang bernama Tauke datang mengunjungi keluarganya. Mereka berburu bersama dan Tauke melihat adanya kepintaran pada diri Bujang karena saat itu ia melindungi Tauke dari Babi hutan yang menggila. Sejak itu, Bujang diboyong Tauke menuju Jakarta untuk dibesarkan dan diberi pendidikan selayak mungkin. Tauke sudah menduga, ketika Bujang diberikan tes-tes pendidikan untuk pertama kalinya, ia menunjukkan kepintarannya yang sangat berbeda dengan bapaknya itu. Melihat  kepintaran sang Bujang, Tauke akhirnya menjadikan Bujang sebagai penerusnya.

Setelah Tauke meninggal, Bujang diangkat menjadi penerus Tauke dan bisnis keluarga saat itu juga melejit naik. Tetapi, ia juga harus berhadapan dengan sahabatnya yang saat itu berkhianat dengan Tauke dan ingin merampas harta kekayaan Bujang. Pada akhirnya, Bujang juga yang menang. Tetapi, sejak itu pula ia mundur dari posisinya saat itu.
Ia teringat kampung halamannya, adzan masjid Subuh dan keluarganya disana. Untuk pertama kalinya, Bujang pulang ke kampung halamannya.
Setelah membaca buku ini, saya menjadi teringat bahwa saya harus tumbuh menjadi orang yang sukses. Namun saya juga tidak boleh melupakan agama, keluarga, dan tempat asal usul saya.

Resensi Buku "ESQ for Teens"
Oleh : Ridhia Fildza R.

Judul Buku      : ESQ for Teens 1
Penulis            : Ari Ginanjar Agustian dan Ridwan Mukri
Penerbit          : PT. Arga Publishing
Cetakan          : Januari 2008
Tebal Buku      : 141 halaman

                Buku ESQ for Teens 1 yang ditulis oleh Ari Ginanjar Agustian dan Ridwan Mukri ini berisikan tentang tiga kecerdasan yang dimiliki manusia yaitu IQ, EQ dan ESQ bahwa manusia perlu mengelola tiga kecerdasan tersebut karena ketiganya saling melengkapi. Buku ini sebenarnya merupakan adaptasi dari dari Buku Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual karya Ary Ginanjar Agustian yang dikemas menjadi beberapa bagian.

Selain itu dalam buku ESQ for Teens 1 ini juga mengulas tentang Zero Mind Process (proses penjernihan emosi). Semua proses penjernihan emosi bermuara pada suara hati. Suara hati yang selalu mengiyakan kebenaran. Namun, terkadang suara hati kita dapat tertutup atau buta. Seringkali kita mengabaikan suara hati karena suara hati terbelenggu oleh beberapa hal. Karena adanya belenggu tersebut ada kalanya seseorang telah berbuat dosa namun dia tidak pernah menyesal. Hal seperti itu menandakan suara hati telah benar-benar tertutupi oleh belenggu berlapis-lapis.

Buku ini sangat mudah dibawa kemana-mana karena ukurannya yang tidak terlalu besar atau tebal. Isinya pun banyak memberikan pesan-pesan positif  yang dituangkan dalam cerita pengalaman seseorang sehingga pembaca dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.  Selain itu, bahasa yang digunakan dapat dimengerti oleh pembaca karena bahasanya menggunakan bahasa sehari-hari, sangat menarik dan cocok untuk para remaja. Namun, kemasan buku kurang menarik dan pembahasannya kurang to the point mungkin pembaca akan sedikit bingung.

Saya menyarankan kepada para remaja untuk membaca buku ini, karena buku ini sangat memotivasi kita untuk menjadi seseorang yang lebih baik.

Resensi Buku “Tentang Kamu”
Oleh : M. Tito Prakasa

Identitas Buku
Judul Buku : Tentang Kamu
Penulis : Tere Liye
Tebal Buku : 524 + vi halaman
Penerbit : Republika Penerbit, Jakarta
Tahun Terbit : Oktober 2016

Sinopsis
“Terimakasih. Nasihat lama itu benar sekali, aku tidak akan menangis karena sesuatu telah berakhir, tapi aku akan tersenyum karena seuatu itu pernah terjadi.” Tentang Kamu, novel karangan penulis terkenal Tere Liye. Novel yang menceritakan tentang perjalanan hidup seorang wanita yang berasal dari keluarga miskin di sebuah pulau terpencil, Pulau Bungin Kepulauan Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Perempuan itu adalah Sri Ningsih, perempuan yang perjalanan hidupnya dari masa kecil hingga akhir hayat ditelusuri oleh Zaman, seorang pengacara muda di firma hukum London Thompson & Co lantaran mencari ahli waris dari harta yang ditinggalkannya senilai 19 triliyun rupiah.

Perjalanan Zaman dimulai dengan mendatangi tempat Sri Ningsih kecil, Pulau Bungin. Zaman bertemu dengan seorang tua di pulau itu yang menceritakan masa kecil Sri Ningsih yang ditinggalkan oleh ibunya, Rahayu ketika melahirkannya hingga ayahnya, Nugroho menikah lagi dan mempunyai satu orang anak. Sampai pada saat Nugroho pergi melaut dan tidak pernah kembali, ibu tiri Sri Ningsih berubah menjadi galak dan sering memukulnya. Dengan sampai insiden itu terjadi, kebakaran yang membunuh ibu tirinya dan ia serta adiknya terpaksa tinggal di sebuah pondok pesantren di Surakarta.

Sri Ningsih seorang yang pekerja keras. Dari mulai bekerja sebagai pedagang kaki lima dengan gerobak, membuka rental mobil, sempat bangkrut hingga menjadi sopir bis, pekerja pabrik, hingga puncaknya membuka pabrik sabun nya sendiri dengan merk ‘Nurahayu’. Semuanya ia lakukan di Jakarta hingga akhirnya ia memutuskan pergi ke London dengan meninggalkan pabriknya, pergi melupakan semuanya.

Paris, perjalanan hidup terakhir Sri Ningsih. Perjalanan panjang yang melelahkan hingga ia harus meninggalkan semuanya. Bersembunyi dan tinggal di panti jompo. Sebelum meninggalnya, Sri Ningsih meninggalkan surat wasiat dengan cara yang unik. Cara yang membuat Zaman bisa menelusuri kembali jejak-jejak kehidupannya.

Kelebihan
Penggunaan bahasa Tere Liye sudah tidak diragukan lagi. Pilihan dan susunan katanya dapat menghanyutkan pembacanya kepada alur cerita. Terdapat banyak amanat-amanat yang tekandung didalamnya baik tersirat maupun tersurat. Covernya yang elegan juga sangat menarik minat pembaca pada saat pertama kali melihat.

Kekurangan
Novel ini hampir minim kekurangan, hanya saja sinopsis di cover belakang kurang menggambarkan isi keseluruhan cerita. Pandangan pembaca akan salah jika hanya melihat dari sinopsisnya, setelah membacanya tentu inti ceritanya bukan itu.

Resensi Buku “Critical Eleven”
Oleh : Annasya Koesty F.

Judul          : Critical Eleven
Pengarang : Ika Natassa
Penerbit     : Gramedia Pustaka Utama
Terbit         : Agustus 2015
Tebal          : 344 halaman
Ukuran       : 13.5 x 20 cm
Cover         : Softcover
        
Tanya Baskoro (Anya) dan Aldebaran Risjad (Ale) bertemu dalam pesawat. Sebelas menit paling kritis dari pertemuan tersebut rupanya membawa kesan yang dalam bagi keduanya, terutama bagi Ale. Namun butuh waktu satu bulan sebelum Ale akhirnya berhasil mengumpulkan keberanian untuk menghubungi Anya kembali. Long story short, mereka jadian. Setelah setahun berpacaran, keduanya sepakat bahwa mereka adalah belahan jiwa satu sama lain. Mereka pun menikah, walau tak dapat selalu bersama sepanjang waktu. Pekerjaan Ale sebagai petroleum engineer memaksanya tinggal jauh dari Anya. Sementara Anya tetap menjalankan profesinya sebagai management consultant di Jakarta. Untungnya Ale miliki waktu 5/5, yakni lima minggu bekerja di rig (persisnya, di Teluk Meksiko), dan lima minggu libur—yang selalu dihabiskannya di Jakarta bersama Anya. Walau tak selalu bersama, hubungan pernikahan mereka tetap harmonis.

Sebagai pembaca karya-karya Ika Natassa, saya harus mengkui bahwa Critical Eleven adalah novelnya yang memiliki konflik paling menyesakkan dada. Berulang kali saya dibuat nyaris meneteskan air mata (oke, hapus bagian “nyaris”-nya) saat menyaksikan para tokohnya dipaksa bergelut dengan rasa kehilangan. Dalam novel ini, Ika kembali ‘memerankan’ dirinya dalam multikarakter seperti yang pernah sukses dilakukannya dalam Antologi Rasa. Namun dalam Critical Eleven, karakter yang diperankannya cukup dua tokoh saja, yaitu Anya dan Ale. Ya, novel ini diceritakan melalui dua sudut pandang tokoh tersebut, dan Ika sekali lagi berhasil melakukannya dengan baik. Tokoh Anya dan Ale terasa benar-benar nyata. Pembaca, setidaknya saya, sungguh dapat merasakan emosi yang kuat dari dua tokoh ini. Anya benar-benar terlihat berusaha untuk tegar walau sebenarnya rapuh. Sementara Ale, terlihat jelas bahwa ia sangat mencintai Anya dan rela berkorban perasaan demi sekadar mendapatkan seulas senyum tipis dari istrinya itu.

  Untuk urusan teknik bercerita, kepiawaian penulis tak perlu diragukan lagi. Selain menggunakan dua sudut pandang, cerita dalam novel ini diperkuat melalui alur yang tak biasa, yakni alur maju dan mundur. Penggunaan alur campuran ini cukup sukses membuat emosi saya jungkir balik. Penulis memang tak langsung memaparkan penyebab renggangnya hubungan Anya dan Ale, melainkan terlebih dahulu membangun rasa penasaran pembaca melalui gambaran situasi pernikahan mereka di masa kini, diselingi berbagai kisah masa lalu yang manis dan mengundang senyum. Hingga kemudian masalah yang sebenarnya diungkap, saya benar-benar tak mampu lagi membendung air mata. Meski saya tak pernah mengalaminya sendiri (amit-amit), saya memiliki kerabat yang pernah mengalami tragedi yang sama persis dengan yang dialami Anya dan Ale.

 Sebuah pernikahan memang membutuhkan komitmen yang kuat dan rasa saling percaya di antara kedua belah pihak, termasuk rasa saling percaya saat tengah mengalami masa-masa sulit. Dalam kasus Anya dan Ale, keduanya memilih untuk menanggung rasa kehilangan mereka sendiri-sendiri, dan itu malah memperparah hubungan pernikahan mereka. Barangkali ini pesan moral yang coba disampaikan oleh penulis.

 Saya agak kesulitan bila ditanya bagian dari novel ini yang menjadi favorit, sebab banyak sekali adegan yang sangat berkesan. Misalnya monolog Ale dan Anya yang seolah mengajak pembaca untuk merenung. Ciri khas Ika Natassa terlihat jelas di sini. Awalnya beliau (melalui tokoh Anya dan Ale), membeberkan fakta-fakta menarik seputar banyak hal (budaya pop dan pengetahuan umum), sebelum membahas masalah yang sesungguhnya. Lumayan nambah-nambah pengetahuan dengan cara yang fun dan tak membosankan.
              
Adegan-adegan yang melibatkan interaksi Ale dan keluarganya lumayan menjadi bagian favorit saya. Saya menyukai cara penulis menggambarkan hubungan antara Ale dan ayahnya, yang meski awalnya kurang harmonis, namun pada akhirnya terlihat sekali bahwa ayah sangat menyayangi Ale, dan sebaliknya, Ale sangat menghormati ayah. Hubungan antara Ale dan Harris sebagai kakak-adik pun cukup ampuh menjadi pencerah dalam novel yang bernuansa sendu ini (iya, Harris di Antologi Rasa itu).

Ada satu adegan dramatis yang membuat jantung saya berpacu, yaitu ketika Ale berulang tahun. Harris meminta Anya bekerjasama untuk mengerjai Ale (omong-omong, Harris dan keluarga besarnya tak tahu-menahu mengenai permasalahan yang dialami Ale dan Anya, sebab keduanya menutupinya dengan rapat). Sesuai skenario yang dirancang Harris, Anya meninggalkan pesan pada Ale bahwa ia akan pergi dari hidup Ale. Ale, yang sedang mati-matian berusaha memperbaiki hubungannya dengan Anya, tentu saja kalang kabut. Ditambah lagi, kemungkinan besar Anya akan menggunakan kesempatan ini untuk kabur betulan. Saat membaca bagian ini, saya seolah menjadi Ale. Saya benar-benar dibuat semaput dan bertanya-tanya: apakah Anya sungguh-sungguh pergi?

Secara keseluruhan, saya sangat menikmati bergalau-ria bersama Critical Eleven. Tadinya saya sempat merasa kalau buku ini kurang ‘nendang’. Barangkali karena saya membandingkannya dengan karya-karya Ika Natassa sebelumnnya, yang bernuansa fun, witty, dan jauh dari kesan kelam. Tapi bila ditilik lebih lanjut, kurang nendang apa coba novel ini? Konfliknya begitu dalam (seperti yang saya harapkan cerita-cerita fiksi), sampai-sampai saya butuh asupan tisu untuk menjaga agar mata tetap kering.

Resensi Buku “Pengkajian Sastra”
Oleh : Olivia Poretto

Penulis:Prof. Dr. Partini Sardjono Pradotokusumo
Penerbit:PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 2008
Cetakan Kedua:Oktober 2008
Jumlah Halaman:140 halaman
Buku ini memaparkan seluk-beluk sastra, mulai dari pengertian tentang sastra, permasalahannya yang kompleks, kecenderungan teori, pendekatan, dan aliran-aliran kritik sastra yang terutama muncul di Barat, hingga implikasinya bagi perkembangan studi sastra di Tanah Air. Buku ini sangat bagus dibaca untuk para mahasiswa dan peminat sastra. Di buku ini dijelaskan tentang pengertiannya, bahasa sebagai sarana primer sastra, karya sastra sebagai suatu teks, kritik sastra, aliran, dan pendeketan, serta pengkajian atau kritik sastra di Indonesia.
Buku ini disusun dengan sangat apik, dengan tulisan yang mudah dibaca dan bahasa yang lugas. Buku ini dicetak dengan sangat rapi, dengan sampul yang sederhana. Kertas yang digunakan juga sangat bagus. Buku ini disusun secara sistematis dari mulai hal yang umum hingga ke hal yang khusus.
Tetapi, buku ini masih memiliki beberapa kekurangan. Buku ini memang memiliki sampul yang sederhana tetapi, membuat buku ini terlihat menjadi tidak menarik. Buku ini juga menggunakan bahasa yang cukup berat tetapi, buku ini masih bisa dimengerti.

Berdasarkan buku ini kita jadi lebih mengenal, apa itu sastra? atau seperti apa sastra itu? hingga pengkajian atau kritik tentang bagaimana sastra di Indonesia dari mulai zaman Balai Pustaka hingga teori kritik sastra lisan Indonesia. Buku ini sangat bagus dengan mengenalkan sastra itu seperti apa. Untuk para penikmat sastra atau yang mau masuk jurusan sastra atau yang sekarang seorang mahasiswa jurusan satra buku ini sangat bermanfaat. Buku ini memang terlihat tidak menarik tetapi sebenarnya, buku ini menjelaskan sastra semudah mungkin hingga orang yang membacanya juga mengerti.

Resensi Buku "Animasi Karakter dengan Blender dan Unity"
Oleh : Ali Imron Hanafi

Penerbit:Pt. Elex Media Komptindo Kompas Gramedia Buiding
penulis:Ali Zak,edy winarno ST, M.Eng,SmitDev Community
Resensi:
setelah saya membaca buku ini, saya mendapat pelajaran bagaimana membuat animasi dan game dengan perpaduan blender dan Unity. Blender adalah softwar pembuat objek 3d yang mampu untuk membuat model dan animasi. Blender bisa didapatkan gratis dari www.blender.org.Sedangkan Unity adalah game engine, software yang digunakan untuk membuat game. Langkah pertama untuk membuat animasi adalah Pemodelan Karakter Game dengan Blender. Di pemodelan karakter kita akan membuat bagian kepala, badan,dan lainnya dari gambar 2 dimensi ke 3 dimensi. Lalu buat tambahan lain seperti baju, rambut, Mata, dan lainnya.Langkah ke dua yaitu lakukan texturing seperti menaruh texture di bagian bagiam karakter. Lalu satukan hasil pemetaan texture semua bagian. Langkah Ketiga, lakukan rigging dan animation. Rigging disini adalah memberi tulang dan menyatukan tulang dengan karakter lalu gerakkan. Setelah bisa digerakkan lakukan animasi dengan mengatur keyframe. Setelah animas dan texture selesai,lanjut ke unity. Yang kita lakukan diunity adalah mengatur file file yg tadi di blender seperti hasil pemetaan texture lalu rekaman animasi setiap bagian karakter dijadikan satu. Lalu tahap berikutnya adalah meng coding agar game bisa dimainkan dari animasi tadi. Setelah it langkah terakhir adalah export. Export bisa ke pc dengan file exe.dan ke android dengan file apk dan untuk file apk, dibutuhkan software lain untuk membantu penyesuaian game dari pc ke android. Sekian resensi buku saya

Resensi Buku "Then I Met My Sister (Kakakku yang Sempurna)"
Oleh : Retna Fatimah Mulyani

Penulis Buku : Christine Hurley Deriso
Penerbit Buku : Bhuana Sastra
Pengalih Bahasa : Kartika Sofyan
Penyunting : Agatha Tristanti
Desain : Maria Theresa
Tahun Terbit : 2011
Tebal Buku : 343 halaman
ISBN 10 : 602-249-604-7

Ikhtisar
Novel ini menceritakan tentang kehidupan seorang gadis remaja bernama Summer yang hidup dibawah bayang-bayang mendiang kakaknya, Shannon. Sejak ia lahir, ia tahu bahwa semua orang menyayangi Shannon. Dia itu semourna-cantik, cerdas, berbakat. Dan Summer? Orang tuanya selalu berharap ia bias punya kelebihan-kelebihan seperti kakaknya. Tapi Summer tau, ia tidak akan pernahbisa menyaingi Shannon, jadi untuk apa susah-susah?

Saat liburan musim panas, Summer tidak sengaja membaca buku harian Shannon yang ia tulisnya sebelum ia meninggal, dan tiba tiba semua tidak seperti yang Summer bayangkan selama ini. Mulai dari ayahnya yang tidak pernah pergi ke gereja,Shannon yang ingin menikah di usia 17 tahun, perselingkuhana ayah mereka, Shannon yang bermimpi jika dai memiliki adik (jauh sebelum Summer lahir), pacar Shannon yang berselingkuh, dan terakhir Shannon yang mengungkapkan keinginannya untuk bunuh diri.

Summer yang penasaran akhirnya menelusuri, mengapa kakaknya ingin membunuh dirinya dan catatan itu ditulis tiga hari seblum kematiannya. Lalu satu persatu faktapun terungkap.

Kelebihan
Sampul bukunya sangat menarik dan alur ceritanya mudah dimengerti. Cukup mudah dipahami oleh pemula.

Kekurangan
Ceritanya terlalu berlarut larut jadi membuat pembaca sedikit bosan dan menurut saya ukuran huruf nya terlalu kecil.











Komentar