RESENSI BUKU X IIS 2 [1-18]

RINDU
Judul Buku        : Rindu
Penulis               : Tere Liye
Penerbit             : Republika
Tahun Terbit      : 2014
Jumlah Halaman : 544 halaman

Perjalanan panjang ini dimulai ketika sebuah kapal besar bernama Blitar Holland mendarat di Pelabuhan Makassar. Kapal tersebut nantinya akan berhenti dan menaikkan penumpang di Pelabuhan Surabaya, Semarang, Batavia, Lampung, Bengkulu, Padang, Banda Aceh. Kapal itu akan terus melaju hingga Jeddah karena para penumpang kapal tersebut adalah calon jamaah haji.

Tersebutlah Daeng Andipati, seorang yang terpandang karena telah berhasil menyelesaikan sekolahnya di Belanda. Ia bersama istri dan kedua anaknya, Elsa dan Anna, serta seorang pembantu rumah tangga.

Dibalik kebahagiaan yang Daeng Andipati miliki saat ini, ternyata Ia menyimpan kebencian tak terperi pada sosok yang seharusnya Ia hormati. Kelicikan, kekerasan dan kemunafikan adalah garis besar kisah lalunya. Rasa benci itu terpatri dalam aliran darahnya.

Tokoh lain dalam buku ini adalah Bonda Upe. Bonda upe, wanita oriental menawan yang merupakan guru mengaji anak-anak selama di atas kapal ternyata menyembunyikan sesuatu dalam kotak berlabel masa lalu. Rahasia yang ingin Ia lupakan itu akhirnya terkuak saat Blitar Holland transit di Batavia. Ia yang sebelumnya sempat ragu akhirnya turut bergabung bersama rombongan untuk makan siang di sebuah kedai soto. Kotak masa lalunya terbuka saat Ia bertemu seseorang.

Seorang pelaut Bugis telah memutuskan untuk menjadi bagian dalam pelayaran Blitar Holland. Sebelumnya ia adalah seorang juru kemudi kapal Phinisi, tak mengapa baginya jika di kapal uap ini Ia hanya diberi pekerjaan sebagai kelasi dapur. Pekerjaan yang tak sebanding dengan latar belakang karirnya. Bagi Ambo Uleng bisa berlayar meninggalkan tempat tinggalnya saat ini adalah lebih baik, Ia tak peduli lagi dengan posisi karirnya. Ia hanya ingin pergi sejauh mungkin. Namun ia abai satu hal, ia tidak bisa lari dari kenangan. Kenangan akan terus mengikuti sampai kitalah yang bersedia berdamai dengan diri sendiri, melakukan penerimaan atas segala hal yang ingin kita lupakan. Maka, dengan berlayarnya Blitar Holland, resmi sudah Ambo Uleng meletakkan sesuatu tentang perasaannya dalam kotak berlabel masa lalu. Tapi kemudian, takdir akan membuktikan bahwa alasannya untuk pergi adalah alasan mengapa takdir membawanya kembali.

Gurruta atau Ahmad Karaeng menjadi tokoh penting, karena selain ia adalah ulama mahsyur, kebijaksanaannya membuat semua orang menghormatinya. Namun siapa sangka, Gurutta mempunya kotak masa lalu yang sangat pilu. Bahkan membuat Ia tak mampu menemukan jawaban dari pertanyaan yang senantiasa membayangi langkahnya.

“Apalah arti memiliki, ketika diri kami sendiri bukanlah milik kami?
Apalah arti kehilangan, ketika kami sebenarnya menemukan banyak saat kehilangan, dan sebaliknya, kehilangan banyak pula saat menemukan?
Apalah arti cinta, ketika menangis terluka atas perasaan yg seharusnya indah? Bagaimana mungkin, kami terduduk patah hati atas sesuatu yg seharusnya suci dan tidak menuntut apa pun? Wahai, bukankah banyak kerinduan saat kami hendak melupakan? Dan tidak terbilang keinginan melupakan saat kami dalam rindu? Hingga rindu dan melupakan jaraknya setipis benang saja.”


Ini adalah kisah tentang masa lalu yang memilukan. Tentang kebencian kepada seseorang yang seharusnya disayangi. Tentang kehilangan kekasih hati. Tentang cinta sejati. Tentang kemunafikan. Lima kisah dalam sebuah perjalanan panjang kerinduan
[oleh Aditya Wulan Kartika]


,RESENSI BUKU
JUDUL : WIJI THUKUL TEKA-TEKI ORANG HILANG
PENULIS : TEMPO
PENERBIT : KPG
JUMLAH HALAMAN : 192 HALAMAN
RESENSI :
Buku ini menceritakan tentang seorang lelaki cadel yang dianggap berbahaya,berambut lusuh ,pakaiannya kumal ,dan bukan burung merak yang mempesona . Wiji Thukul mungkin bukan penyair paling cemerlang yang pernah kita miliki , namun bila ia membaca puisi di tengah buruh dan mahasiswa aparat memberinya cap sebagai agitator , penghasut . Kegiatannya mendidik anak-anak dan membuat selebaran ,poster,stensilan,dan bulletin propaganda dianggap mengerakkan kebencian terhadap orde baru . Sejarah Republik menunjukkan Thukul adalh cerita paling dalm sejarah orde baru yang tak patut diabaikan ,karena ia salah seorang korban penghilangan paksa .
Bagian pertama buku ini adalah sub-bab bertemakan Dari Kota ke Kota , sub bab tersebut diceritakan proses perjalanan yang dilakukan oleh Wiji Thukul dari Solo ke sejumlah tempat di Yogyakarta,Magelang,dan Salatiga dalam pelariannya Wiji Thukul melakukan penyamaran yang ilmunya ia dapatkan dari Arief Budiman ,dalam sub bab ini juga dijelaskan awal mulanya Wji melakukan pelarian ,ia melakukan pelarian ketika ada informasi aka nada polisi datang kerumah , dalam bab tersebut juga dijelaskan temapt tinggal sementara Wiji Thukul selama melakukan pelarian , ia menginap di rumah teman-temannya , berpindah hamper setiap hari agar jejaknya tidak ketahuan oleh pihak polisi karena memang saat itu ia sedang menjadi buronan para polisi.
Sub-bab selanjutnya berjudul Kulkas yang Terus Berpindah , judulnya dibuat seperti itu karena memang selama menjadi buron di Jakarta ,Wiji Thukul berpindah tempat beberapa kali , orang-orang yang membantunya dalam proses penyembunyian dirinya adalah para aktivis prodemokrasi , di bab ini dijelaskan bahwa Wiji Thukul sempat tinggal dirumah Veronica Indriani yang merupakan aktivis perempuan dari Yogyakarta yang bergabung dengan Solidaritas Perempuan bersama Wahyu Susilo,adik Wiji Thukul .Dirumah Indri dijelaskan bahwa Wiji Thukul hanya tinggal selama tiga sampai empat hari , lalu ia berpindah lagi kerumah Alexander Irwan dan istrinya yang merupakan aktivis prodemokrasi , Alexander merupakan anggota jaringan Partai Rakyat Demokratik dan istrinya yang aktif disebuah lembaga nonpemerintah .Singkat cerita dalam buku ini dijelaskan alur perpindahan Wiji Thukul dari rumah satu ke yang lain , sampai pada akhirnya ia Wiji Thukul berpindah lagi namun pergi ke wilayah Pontianak.
Bang Paul di Kampung Dayak merupakan Sub-bab ketiga buku ini , dalam bab ini dijelaskan tentang persembunyian Wiji Thukul selama di Pontianak , ia menghabiskan waktunya di Pontianak selama tujuh bulan dengan membuat sebundel puisi dan esai , pada saat di Pontianak , Wiji Thukul menggunakan nama samara agar kawan dan kerabat tidak mengetahui jati dirinya . Pada bab ini juga dijelaskan bahwa saat bepergian ke Pontianak , Wiji Thukul ditemani oleh Boy Frido , persembunyian ke Pontianak ini diputuskan dalam pertemuan di Kantor Konfrensi Waligereja Indonesia . Di Pontianak Wiji Thukul memiliki nama samaran yaitu Paulus , di tempat tersebut Wiji Thukul sempat tinggal di wilayah kompleks Korpri Sungai Raya Dalam . Sub-bab selanjutnya adalah Si Penulis Pamflet , ini merupakan bab keempat dari buku , dijelaskan dalam bab ini bahwa Wiji Thukul setelah melakukan persembunyian yang cukup lama di Pontianak , ia kembali ke Jakarta dan para penculik atau yang mengintai Wiji Thukul mengenalnya sebagai penulis pamflet .Selanjutnya bab 5 adalah Berjumpa di Seberang Gramedia , dalam bab ini dijelaskan bahwa Wiji Thukul sempat bertemua adiknya dirumah makan Padang , dengan awal rencana untuk menghadiri pertemuan aktivis partai di hotel , dalam bab selanjutnya juga dijelaskan bahwa Wiji Thukul juga memiliki Rumah Kontrakan di wilayah Kebon Jati , ia juga masih menjadi penghubung kegiatan organisasi massa di Tangerang .Bab selanjutnya adalah Pertemuan terakhir di Parangtritis dalam bab tersebut dijelaskan bahwa selama tahun 1997 di Jakarta , Wiji Thukul masih sempat bertemua denga istri dan anaknya , dan mereka pelesir ke Parangtritis. Bab selanjutnya lagi mejelaskan tentang Wiji Thukul yang diperkirakan lenyap tanpa kode setelah bom Tanah Tinggi , karena pada saat itu para aktivis tersapu habis . Selebihnya pada bab-bab selanjutnya dijelaskan tentang pencarian Wiji Thukul yang dianggap telah hilang dan beberapa interograsi dengan orang –orang yang dianggap terkait juga dengan kasus Wiji Thukul.
Dari buku ini hal yang dapat saya pelajari adalah lebih mengetahui tentang sejarah-sejarah yang ada di Indonesia , lebih mnegetahui tokoh-tokoh sejarah yang mungkin belom kita kenal , dan memperluas pengetahuan kita.
[oleh Angelie Kezia]




Novel : Dear Nathan
Penulis : Erisca Febrianti
Penerbit : Best Media

Dimulai dari keterlambatan seorang gadis mengikuti upacara pertama di sekolah baru, yaitu Salma Alvira bertemu dengan seorang laki-laki yang membantunya menyelusup melalui gerbang samping.
Setelah di selidiki, lelaki itu ternyata bernama Nathan, yakni anak nakal yang sering menjadi bahan gosip murid-murid satu sekolah.
“ Di SMA kalau engga ada murid seperti Nathan mah nggak seru, belum terasa putih abu-abunya. Kalau semua anak di sekolah ini kalem, pasti ngga bakal rame.” – rahma – hal. 79.
Seperti apa hidup kita ke depan, tidak ada yang tahu seperti apa nantinya. Begitu juga dengan kehidupan Salma yang berubah drastis ketika dia pindah ke sekolah barunya yaitu SMA Garuda.
Teman-temannya tidak sealim seperti di sekolah lamanya. Beberapa dari mereka memiliki sifat emosional dan gaduh, termasuk Nathan.
Nathan tidak mengira akhirnya bisa jatuh cinta kepada Salma, anak baru yang nampak ingin menangis pada saat terlambat datang ke sekolah.
Kalau menurut Nathan, terlambat adalah hal biasa baginya, ternyata jauh berbeda apabila situasi itu dihadapi oleh wanita manis yang membuatnya berubah menjadi lelaki yang penuh perasaan.
“Meskipun saya tampangnya berandalan. Tapi saya amat menghargai wanita. Wanita itu seperti kaca, kalau retak ya bakalan retak seumur hidup dan ngga bakal bisa balik seperti semula. Gimanapun caranya.” – Nathan – hal. 95.
Nathan baru sadar, jatuh cinta kepada wanita lugu yang belum pernah pacaran jadi hal yang cukup menguras tenaganya. Awalnya ia sangat bersemangat mengejar cintanya.
Namun, apakah Nathan akan selamanya menikmati pengejaran cintanya jika Salma terus-menerus bersikap cuek kepadanya ?
“Dan seandainya pemilik hati kamu adalah aku, kemanapun kamu pergi, hati itu pasti akan kembali kepemilik sejati dan Tuhan punya seribu satu cara untuk mempersatukan kita lagi. Tapi kalau bukan milik hati ku ? Tuhan juga memiliki banyak cara untuk menemukan kamu dengan yang lain.”- Nathan – hal. 486.
Tak hanya cinta yang memberi warna dalam kehidupan Nathan, tetapi ada juga masalah yang besar yang memang sudah lama dihadapinya, yaitu masalah keluarga yang sangat berat hingga Nathan merasa berat menanggungnya.
Kehilangan orang yang sangat di sayanginya, yaitu ditinggalkan oleh ayahnya, dan masih banyak lagi masalah-masalah yang dihadapi Nathan.
“Nath, dunia ini sudah penuh dengan kesedihan dan air mata. Seandainya kamu engga hanya fokus pada luka mu sendiri, ada banyak hal indah yang selama ini kamu lewati.” -Seli -hal. 473.
Novel Dear Nathan, kisah masa putih abu-abu sangat sweet hingga kamu akan merasa rindu dengan masa-masa SMA.
Jadi remaja memang bagian dari hidup yang takkan terlupakan. Masa-masa dimana kita menemukan jati diri, begitu ingin bebas lepas, dan baru mengenal tentang apa itu cinta.
Meski tema yang diusung memang sering kita jumpai pada novel lainnya, tapi karakter Nathan lah yang menjadi penilaian paling bagus dalam novel ini.
Penulis berhasil menciptakan seorang tokoh yang membuai para pembaca. Bagaimana dia bersikap, tingkah lakunya, kejahilannya, dan bagaimana cara Nathan ketika bersama dengan Salma semua terkesan sangat menarik.
Nathan, memanglah lelaki badboy namun bukan playboy. Rasanya jadi menemukan sebuah pemikiran baru kalau tidak semua badboy adalah playboy.
Anak-anak nakal seperti Nathan seharusnya bukan dimusuhi, karena selalu ada alasan yang membuat mereka tercipta sebagai anak yang nakal.
Banyak yang salah dalam memahami anak–anak seperti ini. Maka dari itu, anak nakal dimarahi bukannya membaik dan patuh justru semakin menjadi-jadi.
Karakter Salma yang lugu, pintar, manis dan memiliki jiwa yang halus, memang tampak kontra dengan Nathan, akan tetapi karena kontras jadi terasa semakin menarik.
            [oleh Angelina Apsari Pardosi]


RESENSI DILAN

Yang terdapat dibelakang buku sebenarnya tidak memberikan ringkasan mengenai cerita yang terdapat dalam novel dilan ini namun, lebih kepada memberikan gambaran mengenai sikap Dilan oleh pendapat-pendapat para pembaca sinopsis novel dilan.
Milea dan tokoh liannya seakan menghilang dan hanya Dilan lah yang menjadi titik utama para pembaca, akan tetapi, hal inilah yang menjadikan novel Dilan ini semakin menarik karena pembaca dibuat penasaran terhadap tokoh, alur cerita, dan karakter dari masing-masing tokohnya yang tidak ungkapkan oleh pengarang Pidi Baiq dalam sinopsisnya.
Selain itu, Pidi Baiq juga menambahkan beberapa kalimat yang terdapat dalam percakapan antara Dilan dan Milea yang dijadikan sebagai bagian yang menarik dari novelnya.
Bahasanya yang menarik dan lucu pun membuat kita sebagai pembaca tidak gampang bosan saat membaca, justru kita malah dibuat semakin penasaran dan greget akan kisah Dilan dan Milea oleh Pidi Baiq, sang wayang dibalik kisah cinta mereka ini.
            [oleh Christy Jessica Putri]


Nama : Dimma Habsyi Prameswari
Kelas : X IIS 2
Absen : 6
Resensi Novel dan Hujan pun berhenti karya Farida Susanty

Novel karangan Farida Susanty ini bercerita tentang kisah seorang pemuda yang hidup di tengah keluarga yang broken homebernama Leostrada Miyazao. Dia selalu menjadi biang kerok atas kekacauan di sekolah bersama geng-nya, The Bunch of Bastards. Kekerasan fisik dan mental yang dia terima dari kedua orangtuanya, kematian tragis sang pacar, konflik dengan teman se-geng, membuat hidupnya semakin hampa dan pada akhirnya ia tidak lagi mau mempercayai orang – orang terdekatnya dan menganggap semuanya pengkhianat. 
Pada suatu hari ia bertemu gadis bernama Spizaetus Caerina yang sedang menggantungkan teru teru bozu. Spiza melakukan itu demi melaksanakan niat bunuh diri, sesuai tagline yang tertulis di cover novel. “Kamu mau bunuh diri?” “Ya, asal tidak hujan.” Seperti Leo, Spiza membenci hujan. Hujan mengingatkannya pada peristiwa yang teramat pahit di masa lalu. Kenangan buruk yang menghantuinya dalam mimpi dan membuatnya merasa tak mampu melanjutkan hidup.
 Persamaan tekanan batin membuat Leo dan Spiza dekat. Setelah remaja pria itu kehilangan pacarnya untuk selama-lamanya. Anak muda yang sinis dan membenci keluarganya sendiri ini menemukan ketenangan untuk dirinya. Meski begitu, keberadaan Spiza tidak meredakan persoalan antara Leo dan teman-temannya satu geng.
Novel ini lebih banyak mengandung pemikiran yang mendalam mengenai kerasnya hidup sehingga membuat seseorang memutuskan untuk bunuh diri. Dalam novel ini juga banyak bertaburan umpatan, caci maki, kekerasan, kemarahan, kedengkian, dan keputusasaan.
Novel ini adalah pilihan yang tepat jika menginginkan sebuah bacaan yang sedikit memeras otak namun tetap memiliki makna dan nilai yang mendalam.
            [oleh Dimma Habsyi Prameswari]


Judul: Tru & Nelle
Penulis: G. Neri
Penerjemah: Yuke & Berliani Nugrahani
Penerbit: Noura Books
Tahun terbit: 2016
Halaman: 308
Sinopsis:

Truman tertegun, bingung melihat rambut pendek dan celana monyet Nelle. “Kau… perempuan?”
Nelle menatapnya tajam. Nada suara Truman yang tinggi, rambut pirangnya, dan setelan seragam kelasi putihnya telah mengecoh Nelle juga. “Kau… laki-laki?”

Tru dan Nelle bertemu di Monroeville, Alabama. Tru ditinggalkan orangtuanya dan Nelle kekurangan kasih sayang ibu. Meski karakter mereka bertolak belakang—Tru yang introvert dan Nelle yang aktif dan tomboy—mereka dengan cepat bersahabat, menghabiskan banyak waktu bermain di perpustakaan, rumah pohon, bahkan Gedung Pengadilan. Suatu saat kesukaan terhadap Sherlock Holmes dan kisah misteri membawa mereka dalam petualangan jenaka yang mendebarkan.
Kekuatan persahabatan mereka mengubah kepahitan hidup menjadi detail-detail manis penuh warna, sekaligus kelak menginspirasi novel fenomenal To Kill a Mockingbird yang mengantarkan Harper Lee mendapatkan Pulitzer Prize


Novel isi berisi tentang kisah persahabatan masa kecil dua penulis yang berasal dari Amerika bernama Truman Capote dan Nelle Harper Lee.  Truman digambarkan sebagai sosok anak laki laki yang terlalu banyak membaca buku, berpenampilan rapih dan berkelas serta suka berkhayal. Sedangkan Nelle adalah kebalikan dari Tru, dia adalah anak perempuan yang tomboi. Dulunya Tru tinggal di New Orleans dan sekrang Tru pindah dan tinggal bersama para sepupunya yaitu Jenny, Bud, dan Sook di Monroeville karena ayah dan ibunya sibuk bekerja. Berbeda dengan Tru, Nelle adalah gadis yang dekat dengan ayahnya yang benama Amasa Coleman atau Nelle biasa memanggilnya A.C dan Nelle mempunyai seorang ibu yang mengalami gangguan kesehatan namun Nelle tidak sama sekali mempermasalahkan itu.
Mereka berdua, Tru dan Nelle sangat tertarik dengan kisah Sherlock Holmes. Tru sebagai Sherlock, Nelle, sebagai Watson, dan Big Boy sebagai Inspektur Lestrade. Misteri pencurian toko obat Mr. Yarborough serta permen dan bros permata adalah salah satu kisah petualangan mereka mulai di Monroeville. Mereka selalu mencatat kejanggalan dalam ebuah kasus yang sedang mereka tangani seperti kumpulan detektif sungguhan.
Menjelang akhir cerita, Tru harus merelakan persahabatannya dengan Nelle karena ia harus pindah ke New York bersama keluarganya. Meskipun begitu, Truman merencanakan sesuatu yaitu sebuah pesta perpisahan sebelum dia benar benar pergi. Pesta tersebut dihadiri oleh banyak orang dari berbagai kalangan.
            [oleh Dwi Nurul A]


Judul: Socrates: Inspirasi dan Pencerahan untuk Hidup yang Lebih Bermakna 
Pengarang: Sahrul Mauludi 
Penerbit: PT Elex Media Komputindo

Socrates dikenal sebagai filosof besar asal Yunani yang pertama kali menunjukkan nilai dan prinsip yang sangat berharga bagi kita. Nilai dan prinsip itu juga menjadi inspirasi bagi orang untuk hidup bermakna dan menciptakan masyarakat yang lebih baik. 

Perjalanan Socrates dalam dunia kefilsufannya dimulai dari menjelajahi kota satu ke kota lainnya dengan membentuk sebuah grup diskusi kecil dengan masyarakat sekitar. Socrates akan mulai bertanya tentang apa itu persahabatan, keadilan, cinta, moral, sosial, politik, dan berbagai nilai lainnya yang akrab dalam kehidupan manusia sehari-harinya. 

Socrates menjadikan diskusi atau dialog sebagai sarana pencarian. Hal ini karena kita memang saling mebutuhkan satu sama lain untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jelas mengenai diri kita. Kita perlu mengembangkan pemikiran kita dan belajar untuk betul-betul menyadari bahwa pemikiran kita ternyata tidak sepenuhnya benar dan masih perlu diperbaiki. 

Itulah yang Socrates coba terapkan pada grup diskusi kecilnya. Ia menyuruh orang-orang memikirkan kembali jawaban mereka walaupun mereka sudah menjawab pertanyaan yang dilontarkan Socrates. Ia selalu berkata bahwa pemikiran tidak akan berhenti dan akan terus berkembang seiring dengan zaman. Maka dari itu, Socrates mengajak para masyrakat untuk mengembangkan dan memikirkan ulang setiap pendapat yang mereka lontarkan. Socrates juga mengajak mereka untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang agar tercipta sebuah masyrakat yang berpikiran terbuka dan berwawasan luas. 

Socrates juga telah melakukan banyak perubahan revolusioner. Dia merevolusi metode intelektual dengan pencarian definisi suatu konsep secara teliti seperti "keberanian" dan "keadilan". Dia juga merevolusi nilai dengan berargumen bahwa apa yang paling membuat manusia bukanlah uang, popularitas, atau kekuasaan, tetapi keadaan jiwa seseorang. Dia merevolusi etika dengan menekankan bahwa seseorang yang baik tidak akan merugikan orang lain. Ia juga revolusioner spiritual yang tetap menjaga kepatuhan terhadap hukum. 

Bagi generasi setelahnya, Socrates dikenal sebagai salah seorang filosof dari Athena yang namanya akan selalu dihubungkan dengan dua filosof terbesar Yunani yaitu Plato dan Aristoteles. Ia menjadi pendahulu bagi mereka dan terus dikenang sebagai tokoh penting dalam sejarah filsafat Barat. Banyak ide-ide yang dikembangkan oleh Plato dan Aristoteles, bermula dari Socrates. 

Di abad ke 20 Kierkegaard dan Nietzsch mengagumi Socrates. Henry David Thoreau, Mahatma Gandhi, dan Martin Luther King Jr. menggemakan Socrates dalam ruang penjara mereka sebagai sumber inspirasi kekuatan moral. 

Socrates tetsp menjadi salah satu filosof yang pemikiran dan teorinya akan selalu dikaji dan dikembangkan lebih lanjut oleh generasi masa kini. Socrates dan keteguhan pendiriannya yang telah mengajarkan manusia banyak untuk selalu yakin atas prinsip dan nilai yang kita anut selama ini. Bahkan ketika Socrates harus dijatuhi hukuman mati dengan meminum racun karena pemikirannya yang dianggap berbeda dan melenceng dari masyarakat kebanyakan, Socrates tetap memilih untuk memegang erat semua nilai dan prinsip yang bersumber dari pemikirannya sendiri. 

Di tangan kita pun Socrates dapat menjadi teman yang mengingatkan kita untuk berpikir kritis, mencari kebenaran dan menjadi manusia yang berbudi luhur. 
            [oleh Farisa Amiladinan]


Title: Catching Fire
Author: Suzanne Collins
Publisher: PT Gramedia Indonesia
Year of Publishing: October 2009
Total amount of pages: 408 pages
In a general manner, this book tells a story about a young girl who won a deadly competition called The Hunger Games, wherein one boy and one girl gets picked from each twelve districts in Panem, and shall fight for their own survival in a challenging, computer-designed arena. However, she played by her own rule during the game and instead of killing her teammate, she brought him to survive with her as well, resulting in a betrayal against the Capitol. This book is a sequel of The Hunger Games, which was Suzanne Collins’ first masterpiece. In this sequel, Katniss Everdeen, the girl who survived The Hunger Games, has to continue her life partially tortured; despite the advantages to her family and her district after winning The Hunger Games, she now has to live her life in a complete lie and for the sake of publicity. Also, being against The Capitol, they are putting every effort they can to get rid of her.
This book contains a morally correct value, that is, to be grateful under any circumstances. Other than that, it also teaches several economic principles and different types of market in the world. The author wrote this book in such a way that it helps in character building as well as being an educational novel; this is what causes the book to become a unique and classic masterpiece. The vocabulary used is very eloquent but simplistic at the same time, making it understandable.
However, as for the drawback, this book lacks of a lot of imagery. It is written in Katniss’ point of view, however, compared to the first book, it is slightly harder to picture what Katniss sees in the sequel.
This book is highly recommended for pre-teens, teenagers, to adults. It doesn’t contain highly explicit contents and the story-line is unexpected, making it interesting to read for anyone. It is a mash-up of romance, action, and other genres at the same time, definitely suitable for anyone.
            [oleh Febi Ghela T]


Judul buku: Dork Diaries
Hal: 289 

This book tell the story about a teenage name Nikki Maxwell. She enter the new school name Westchester Country Day and hoping to be able to make new friends. Instead, she meet the "mean girls" and find herself in a situation that she needs to ask her parents about buying her new phone like the "mean girls" have. She bought herself a ebay phone. She meets new crush and a lot of funny moments and struggle being the school dork. 
            [oleh Ghizka Maydina]


The Adventure of Pinocchio


Description: Description: Image result for novel pinocchio gramedia



Judul: The Adventure of Pinocchio
Pengarang: Carlo Collodi
Penerjemah: Lulu Wijaya
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2014
Jumlah Halaman: 208 hlm.

Kisah mengenai Maestro Cherry yang awalnya menemukan potongan-potongan kayu yang sangat bagus untuk dijadikan boneka tali. Kemudian ia memberikan kayu itu pada temannya, Geppeto. Geppetto, seorang pengukir kayu yang sudah tua dan sangat ahli dalam membuat boneka tali. . Tapi ketika dia mulai bekerja, terjadi keajaiban-keajaiban aneh. Potongan kayu itu mulai berbicara. Setelah selesai dibentuk, si boneka tali ternyata bisa berjalan, berlari, dan makan seperti anak lelaki biasa. Geppeto menamainya Pinocchio.

Pinocchio nakal sekali, dan suka berbohong. Suatu hari ia pergi meninggalkan Ayahnya. Di sepanjang perjalanan, ia menghadapi berbagai konflik dan godaan untuk tetap menjadi seorang anak nakal yang tidak mau mendengarkan nasihat dari orang tua atau teman-temannya yang bijak.Setiap kali dia berbohong, hidungnya bertambah panjanh. Dia juga gampang termakan omongan manis, sehingga sering ditipu dan nyaris celaka. Ulahnya ini sangat menyusahkan ayahnya, namun setelah mengalami berbagai kemalangan, akhirnya Pinocchio belajar dari kesalahannya dan berusaha menjadi anak baik. Dan usahanya ini berbuah manis. Dia mendapat hadiah dari Peri cantik yang selama ini mengamatinya. Ia pun berubah menjadi anak laki-laki pada umumnya, dan bukan menjadi sebuah boneka lagi.

Mungkin beberapa dari kalian sudah mengetahui jalan ceritanya dari adaptasi novel Carlo Collodi sebagai buku cerita bergambar anak, film, komik atau animasi. Meski demikian, novel ini tetap menarik untuk dibaca. Hal yang membuat saya menyukai kisah Pinocchio bukanlah sekedar akhir ceritanya saja, tetapi proses pembelajaran dari Pinocchio atau hal-hal positif yang dapat dijadikan teladan dalam kehidupan sehari-hari. Ia juga bertemu dengan banyak tokoh unik yang turut serta berperan penting dalam pembentukan karakternya menjadi anak yang rajin belajar dan berbakti.
            [oleh Grachella Sharon]


Karya                    : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit                : Lentera Dipantara
Cetakan kedua      : Maret 2005
Tahun terbit         : 2003
Tebal Buku           : 270 halaman

Novel yang berjudul ‘Gadis Pantai’ menceritakan tentang feodalisme masyarakat Jawa yang dilakukan oleh golongan priyayi pada saat itu. ‘Gadis Pantai’ dalam novel tersebut merujuk pada seorang anak yang tumbuh di lingkungan kampung nelayan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. ‘Gadis Pantai’ yang berkulit kuning langsat dan bertubuh mungil memikat hati salah satu priyayi yang bekerja pada Belanda. Pada usia yang keempat belas, ‘Gadis Pantai’ harus berpisah dari kedua orang tua yang sehari-hari hidup di pesisir pantai. Pada zaman itu, seorang bapak yang miskin akan sulit untuk menolak permintaan orang dari golongan bangsawan, termasuk permintaan untuk membawa sang gadis. Dengan dalih berbakti kepada orang tua dan hidup lebih sejahtera akhirnya sang ‘Gadis Pantai’ diboyong ke kota untuk hidup bersama sang priyayi.
Novel ini menjelaskan kepada pembaca tentang kehidupan yang ada pada zaman dulu, di mana hierarki dan struktur dalam masyarakat masih menjadi pedoman utama dalam kehidupan sosial. Bagi manusia yang berada pada stuktur paling atas, kehidupan akan terasa terang benderang. Namun, bagi masyarakat struktur bawah, kehidupan hanya merupakan ruang untuk berduka. Dari novel ini Pramoedya Ananta Toer tidak hanya mengajak para pembaca untuk kembali belajar sejarah bangsa, namun juga mengajak para pembaca untuk melakukan refleksi terhadap kehidupan sosial saat ini dan melatih kepekaan sosial para pembaca dengan memastikan bahwa tidak ada ‘Gadis Pantai’ lainya saat ini.
            [oleh Harkristuti Galuh]


Identitas Buku :
Judul Buku : 5 CM
Pengarang Buku : Donny Dhirgantoro
Penerbit Buku :PT. Grasindo
Tahun Terbit : 2007
Tebal  Buku : 381 halaman
Sinopsis:
Novel ini menceritakan tentang perjalanan 5 orang sahabat yang bernama Arial, Zafran, Riani, Ian, dan Genta. Mereka semua pada dasarnya adalah anak baik-baik yang sangat suka film, musik, chatting, ngobrol, suka khilaf, dan suka nyela.
Semuanya juga film, mulai dari film hollywood dan film-film Indonesia. Akan tetapi mereka tidak menyukai film India, karena mereka punya prinsip bahwa semua persoalan yang ada di dunia ini pasti memiliki jalan keluar, hanya saja jalan keluarnya bukan dengan joget-joget seperti film India.
Di kampusnya, Genta merupakan seorang Asisten Dosen yang paling favorite. Tidak ada yang mengetahui kalau Genta adalah fans berat Riani.
Lima orang sahabat ini sudah menjalin persahabatannya selama tujuh tahun lamanya. Mereka adalah sahabat yang kompak, solid dan memiliki obsesi dan impian masing-masing. Mereka selalu pergi bersama-sama dan ketemu setiap saat.
Suatu ketika mereka merasa jenuh dengan aktivitas yang mereka lakukan setiap hari. Sehingga mereka membuat keputusan untuk tidak bertemu selama beberapa bulan. Selama itu mereka tidak boleh nongkrong bareng dan tidak tidak ada yang boleh berkomunikasi selama 3 bulan.
Waktu berjalan begitu cepat. Genta sibuk dengan event organizernya dan kesuksesan dalam menjalankan usahanya. Ian yang udah memutuskan untuk menyelesaikan skripsinya. Hingga pada akhirnya Ian lulus dengan usaha dan kerja keras yang begitu panjang dan melelahkan itu.
Arial yang akhirnya bisa menemukan seorang wanita pujaan hatinya. Riani yang dalam satu bulan magang sampai pada akhirnya ia bisa memegang liputan. Semua bayang-bayang wajah sahabatnya sangat mereka rindukan pada waktu.
Betapa bahagianya ketika mereka mendapat SMS dari Genta yang artinya seminggu lagi mereka akan bertemu dan berkumpul bersama lagi. Mereka bertemu di stasiun pasar senen dan akhirnya rasa kangen dan rindu mereka dapat terobati.
Setelah semuanya berkumpul tiba-tiba Riani mengeluarkan sebuah pertanyaan “Kita sebenarnya mau kemana sih ?”
Didalam kereta ekonomi Mataramaja Genta menatap tajam kearah teman-temannya dan berkata “Kalau nanti kita sampai di puncaknya, berarti kita berada di tanah yang paling tinggi di Pulau Jawa”.
Kereta ekonomi mataramaja sudah tiba di stasiun Kota Malang. Mereka mencarter sebuah angkot yang mengantarkan sampai Tumpang. Selanjutnya mereka melanjutkan perjalanan dengan menggunakan jip. Hampir sekitar sepuluh sampai lima belas orang dapat di tampung oleh mobil jip tersebut dengan keadaan berdiri.
Selama dalam perjalanan mereka melihat pemadangan yang sungguh menakjubkan dan luar biasa indahnya. Siapa saja yang melihatnya pada waktu itu pasti akan mengatakan hal yang sama akan keindahannya.
Mereka memulai perjalanan menuju Mahameru pukul lima pagi dari Ranu Pane. Mahameru perlahan seperti muncul dan terlihat antara kabut pagi dan langit biru. Angin dingin pagi dan sejuk mengiringi langkah mereka.
Mereka menempuh perjalanan untuk sampai ke puncak Mahameru membutuhkan waktu yang lumayan lama. Berbagai macam rintangan mereka hadapi untuk dapat sampai ke puncak Mahameru. Genta hanya tersenyum lepas ketika mereka tinggal 10 meter lagi untuk dapat mencapai puncak Mahameru.

Di puncak Mahameru para pendaki tampak berbaris teratur. Di depan barisan tersebut tertancap sebuah bendera bambu yang berdiri tinggi dengan latar belakang kumpulan asap Mahameru dan langit yang biru.
Tiga orang pendaki tampak berbaris, mendekati tiang tersebut. Suara tali menggerek bendera di tiang bambu itu terdengar dengan jelas. Hingga akhirnya Sang Dwi Warna melebar dengan gagah beraninya.
Seluruh pendaki serentak memberi hormat dalam keheningan, suara gesekan pakaian mereka saat memberi gerakan hormat terdengar serempak.
Indonesia Raya berkumandang di puncak Mahameru.
            [oleh Hasnah Chairunnisa]


Judul buku : Bintang
Penulis : Tere Liye
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Total halaman : 392 halaman
Tahun terbit : 2017
     Novel BINTANG ini merupakan serial keempat lanjutan dari novel serial BUMI. Dalam novel karya Tere Liye ini, ia kembali menceritakan kisah petualangan Raib dan sahabatnya yaitu Seli dan Ali. Pada novel serial pertama yaitu BUMI latar tempat petualangan yang diambil adalah Klan Bulan, pada serial kedua yaitu BULAN latar tempat petualangan yang diambil adalah Klan Matahari yang tentu saja memiliki petualangan lain, lalu pada serial ketiga yaitu MATAHARI latar tempat petualangan yang diambil adalah Klan Bintang yang terletak pada perut bumi, sedangkan pada serial keempat ini petualangan ketiga sahabat tersebut lagi-lagi akan bertempat di Klan Bintang.
     Apabila pada novel sebelumnya Raib, Seli, dan Ali hanya berkunjung di Klan Bintang tanpa misi apapun, kali ini mereka memiliki sebuah misi berat yang ditugaskan pada diri mereka setelah berhasil kanur dari cengkeraman Sekretaris Dewan Kota Zaramaraz. Misi tersebut ialah untuk mengagalkan rencana Sekretaris Dewan Kota yang berkeinginan menghancurkan salah satu ‘pasak’ besar bumi agar kehancuran pada tiga klan permukaan terjadi. Pada buku ini menceritakan mengenai petualangan Raib, Seli, Ali, Miss Selena serta gabungan pasukan bayangan dengan pasukan matahari dalam menemukan pasak bumi yang akan diruntuhkan oleh Sekretaris Dewan Kota dengan cara menelusuri lorong-lorong kuno dimana akan menuntut mereka menuju pasak-pasak bumi yang telah diduga Ali salah satunya adalah pasak yang dimaksud.
     Cerita diawali dari Raib, Seli, dan Ali yang kembali menjalani hidup mereka seperti remaja normal namun sesungguhnya ketiga dari mereka tengah menunggu kabar lanjutan dari Miss Selena dan Av yang akan membahas lebih lanjut tentang cara menghentikan rencana keji Sekretaris Dewan Kota.
     Setelah diberi kabar yang berupa misi penting untuk menyelamatkan klan permukaan, Raib, Seli, dan Ali diberi waktu sebelum pelaksanaan misi tiba dan Ali memanfaatkannya untuk meng-upgrade ILY dengan menggabungkan teknologi Klan Bintang yang berhasil Ia pelajari dari tabung kapsul transparan yang Ia curi dari meja kerja Skretaris Dewan Kota. Salah satu fungsi terbaru dari ILY ialah dapat memindai gunung berapi mana yang aliran magmanya tidak teratur selama ratusan tahun terakhir dan berhasil menemukan enam titik dugaan. Datanglah hari pemberangkatan, ditemani oleh Miss Selena dan sepuluh gabungan pasukan terbaik dari Klan Bulan dam Klan Matahari, mereka berangkat menggunakan Buku Kehidupan dan teleportasi menuju Ruangan Padang Rumput milik Meer, seorang ilmuwan tercerdas di Klan Bintang seperti yang sudah dijelaskan pada serial novel sebelumnya.
     Raib, Seli, Ali, Miss Selena serta rombongan lainnya harus melewati berbagai macam lorong-lorong kuno yang terkadang menuju ruang berpenghuni, dimana ancamannya adalah kedatangan mereka diketahui oleh Dewan Kota Zaramaraz, atau menuju ruang tidak berpenghuni, dimana ancamannya adalah mereka harus melewati sesuatu yang tidak diketahui, sebelum sampai di lasak bumi dengan aliran superplume yang tak teratur. Mereka juga harus menyaksikan beberapa pengorbanan untuk mencapai tujuan, serta beberapa hal tak terduga yang memaksakan mereka memilij dua pilihan yang sulit sekali.
     Hampir semua Novel Tere Liye memang mengesankan. Dari ide penulisan cerita hingga penggambaran karakternya sangat luar biasa. Novel Bintang karya Tere liye menggunakan nahasa yang simpel dan mudah dipahami, selain itu, novel ini memiliki plot-twist yang tak diduga oleh pembaca manapun. Daya tarik dari novel ini tak hanya sampai disitu, setting suasana benar-benar terbayangkan dengan jelas meski hanya membaca ceritanya. Namun, cukup sukar untuk membayangkan beberapa adegan dan tempat yang berada dalam novel Bintang ini, seperti Ruang Hutan Taiga yang berganti-ganti musim dengan cepat dan Ruangan Industri Benda Terbang dimana semua hal serba canggih dan penuh teknologi mukhtakir, butuh daya imajinasi yang cukup baik agar dapat membayangkannya. Tetapi dengan cara penyampaian Tere Liye, hanya akan ada sedikir orang yang akan kesulitan dalam membayangkan.
     Menurut saya butuh daya imajinasi yang sangat tinggi serta cemerlang untuk dapat menuliskan novel yang setingkat Tere Liye, Tere Liye menyajikan cerita petualangan yang menarik dan tak terduga alur ceritanya oleh pembaca dan itu membuat saya amat salut padanya. Sebagai saran, sebaiknya novel ini dibaca setelah novel serial-serial sebelumnya selesai dibaca, terutama novel Matahari karena dalam novel Bintang ini terdapat kaitan alur cerita yang amat erat antar buku.
            [oleh Hejira Ikmas Warih A]


Judul buku : Bintang
Penulis : Tere Liye
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Total halaman : 392 halaman
Tahun terbit : 2017
     Novel BINTANG ini merupakan serial keempat lanjutan dari novel serial BUMI. Dalam novel karya Tere Liye ini, ia kembali menceritakan kisah petualangan Raib dan sahabatnya yaitu Seli dan Ali. Pada novel serial pertama yaitu BUMI latar tempat petualangan yang diambil adalah Klan Bulan, pada serial kedua yaitu BULAN latar tempat petualangan yang diambil adalah Klan Matahari yang tentu saja memiliki petualangan lain, lalu pada serial ketiga yaitu MATAHARI latar tempat petualangan yang diambil adalah Klan Bintang yang terletak pada perut bumi, sedangkan pada serial keempat ini petualangan ketiga sahabat tersebut lagi-lagi akan bertempat di Klan Bintang.
     Apabila pada novel sebelumnya Raib, Seli, dan Ali hanya berkunjung di Klan Bintang tanpa misi apapun, kali ini mereka memiliki sebuah misi berat yang ditugaskan pada diri mereka setelah berhasil kanur dari cengkeraman Sekretaris Dewan Kota Zaramaraz. Misi tersebut ialah untuk mengagalkan rencana Sekretaris Dewan Kota yang berkeinginan menghancurkan salah satu ‘pasak’ besar bumi agar kehancuran pada tiga klan permukaan terjadi. Pada buku ini menceritakan mengenai petualangan Raib, Seli, Ali, Miss Selena serta gabungan pasukan bayangan dengan pasukan matahari dalam menemukan pasak bumi yang akan diruntuhkan oleh Sekretaris Dewan Kota dengan cara menelusuri lorong-lorong kuno dimana akan menuntut mereka menuju pasak-pasak bumi yang telah diduga Ali salah satunya adalah pasak yang dimaksud.
     Cerita diawali dari Raib, Seli, dan Ali yang kembali menjalani hidup mereka seperti remaja normal namun sesungguhnya ketiga dari mereka tengah menunggu kabar lanjutan dari Miss Selena dan Av yang akan membahas lebih lanjut tentang cara menghentikan rencana keji Sekretaris Dewan Kota.
     Setelah diberi kabar yang berupa misi penting untuk menyelamatkan klan permukaan, Raib, Seli, dan Ali diberi waktu sebelum pelaksanaan misi tiba dan Ali memanfaatkannya untuk meng-upgrade ILY dengan menggabungkan teknologi Klan Bintang yang berhasil Ia pelajari dari tabung kapsul transparan yang Ia curi dari meja kerja Skretaris Dewan Kota. Salah satu fungsi terbaru dari ILY ialah dapat memindai gunung berapi mana yang aliran magmanya tidak teratur selama ratusan tahun terakhir dan berhasil menemukan enam titik dugaan. Datanglah hari pemberangkatan, ditemani oleh Miss Selena dan sepuluh gabungan pasukan terbaik dari Klan Bulan dam Klan Matahari, mereka berangkat menggunakan Buku Kehidupan dan teleportasi menuju Ruangan Padang Rumput milik Meer, seorang ilmuwan tercerdas di Klan Bintang seperti yang sudah dijelaskan pada serial novel sebelumnya.
     Raib, Seli, Ali, Miss Selena serta rombongan lainnya harus melewati berbagai macam lorong-lorong kuno yang terkadang menuju ruang berpenghuni, dimana ancamannya adalah kedatangan mereka diketahui oleh Dewan Kota Zaramaraz, atau menuju ruang tidak berpenghuni, dimana ancamannya adalah mereka harus melewati sesuatu yang tidak diketahui, sebelum sampai di lasak bumi dengan aliran superplume yang tak teratur. Mereka juga harus menyaksikan beberapa pengorbanan untuk mencapai tujuan, serta beberapa hal tak terduga yang memaksakan mereka memilij dua pilihan yang sulit sekali.
     Hampir semua Novel Tere Liye memang mengesankan. Dari ide penulisan cerita hingga penggambaran karakternya sangat luar biasa. Novel Bintang karya Tere liye menggunakan nahasa yang simpel dan mudah dipahami, selain itu, novel ini memiliki plot-twist yang tak diduga oleh pembaca manapun. Daya tarik dari novel ini tak hanya sampai disitu, setting suasana benar-benar terbayangkan dengan jelas meski hanya membaca ceritanya. Namun, cukup sukar untuk membayangkan beberapa adegan dan tempat yang berada dalam novel Bintang ini, seperti Ruang Hutan Taiga yang berganti-ganti musim dengan cepat dan Ruangan Industri Benda Terbang dimana semua hal serba canggih dan penuh teknologi mukhtakir, butuh daya imajinasi yang cukup baik agar dapat membayangkannya. Tetapi dengan cara penyampaian Tere Liye, hanya akan ada sedikir orang yang akan kesulitan dalam membayangkan.
     Menurut saya butuh daya imajinasi yang sangat tinggi serta cemerlang untuk dapat menuliskan novel yang setingkat Tere Liye, Tere Liye menyajikan cerita petualangan yang menarik dan tak terduga alur ceritanya oleh pembaca dan itu membuat saya amat salut padanya. Sebagai saran, sebaiknya novel ini dibaca setelah novel serial-serial sebelumnya selesai dibaca, terutama novel Matahari karena dalam novel Bintang ini terdapat kaitan alur cerita yang amat erat antar buku.
            [oleh Karensza Audira]


Judul buku: Putih (girl in the dark)
Penulis: fiatuzzahra
Penerbit: loveable
Jumlah halaman: 366
Resensi:
Dibuku ini diceritakan ada seorang siswi yang menjabat menjadi ketua osis bernama Putih. Awalnya murid SMA disana tidak setuju jika Putih menjadi ketua osis. Namun, karena dia sudah dipilih mau tidak mau semua murid harus menerimanya. Pada hari pertama kerja menjadi ketua osis Putih sudah kelihatan capek sekali, ia mengerjakan proposal untuk kegiatan yang masih lama. Putih memiliki sahabat bernama Lia, dia juga anggota osis. Hari berganti hari, Putih kesal karena anggota osis hanya sedikit yang datang untuk rapat dengan alesan yang sangat basic. Putih juga kesal ketika melihat Rey, orang yang disukainya sedang jalan dengan Lia, sahabatnya. Lalu, karena putih sudah tidak tahan akhirnya dia merencanakan pembunuhkan sadis yang menyebabkan semua anggota osis meninggal dunia.
Keseluruhan cerita sukses bikin nggak bisa tidur, apalagi kalau udah sampai bagian ending cerita yang nggak keduga. Kalau udah baca ini bisa bikin kamu ngeri sekaligus baper karena bawaannya itu enjoy dan juga tegang.
Banyak juga pelajaran yang bisa diambil dari cerita thriller ini. Banyak pesan tersirat namun penuh makna.
Kekurangannya adalah cerita dari ini terlalu singkat, waktunya kadang cepet kadang lambat.
            [oleh Khotima Triana Putri]


Judul buku ini 7 Divisi karangan Ayu Welirang. Jenis buku ini novel fiksi yang bergenre petualangan misteri. Terbit pada tahun 2014. Buku ini setebal 202 halaman.
Saat sedang berada di toko buku, saya melihat buku ini dijajarkan dengan novel “5cm”. Siapa yang tak kenal novel yang telah difilmkan itu. Sebuah buku tentang pendakian gunung yang begitu menginspirasi. Alhasil saya punya ekspektasi bahwa “7 divisi” ini sejenis dan sama hebatnya. Terlebih sampul depan buku ini jelas-jelas tentang gunung.
Setelah dibaca, 7 divisi ini ternyata bukan murni memoar pendakian gunung. Cerita dalam novel ini merupakan kisah fantasi pendakian gunung yang dibumbui dongeng alam gaib, yang memang lekat dengan kegiatan hiking. Nama gunung, yang menjadi latar cerita, hanya rekaan penulis. Namun, detail gunung yang diceritakan berdasar sebuah gunung asli di Jawa Timur—dalam sebuah wawancara Ayu mengungkapkan bahwa yang dijadikan referensi adalah Gunung Argopuro .
Ekspedisi 7 divisi terdiri dari tujuh orang (lima laki-laki dan dua perempuan) bernama Gitta, Ambar, Ichan, Tom, Dom, Bima, dan Salman. Ketujuh orang ini dikumpulkan oleh The Big Wall Expedition untuk melakukan ekpedisi rahasia yang berkontrak mati. Jika berhasil hadiah uang yang amat banyak telah disediakan. Sedangkan, gagal artinya mati. Ketujuhnya dipilih karena masing-masing memiliki keahlian dalam tujuh kemampuan dasar ekspedisi dan pendakian gunung. Itulah mengapa dinamakan “7 divisi”.
Tim 7 divisi dikirim ke Jawa Timur untuk mendaki Gunung Arcawana. Mereka diperitah langsung oleh bos The Big Wall, Mr. Rudolf, pria tua keturunan Jawa-Belanda. Dia adalah seorang konglomerat yang mengoleksi benda-benda kuno yang diyakini memiliki kekuatan magis. Oleh karena itu, ia membentuk Tim 7 divisi untuk mencari artefak gaib yang konon katanya tersembunyi di sekitar kawah Arcawana.
Namun, usaha Tim 7 divisi tidaklah gampang. Gunung ini ternyata dilindungi oleh kekuatan gaib yang sangat kuat. Bahkan saat baru tiba, anggota mereka ada yang nyasar ke sebuah desa aneh bernama Babad Bali. Kepala desa yang bernama Gusti secara terang-terangan melarang mereka mengusik kerajaan gaib Arcawana.
Penulis telah berpengalaman dalam pendaki gunung dan kegiatan ekstrim lainnya. Detail-detail kegiatan ini dipaparkan membaur bersama aliran cerita. Penulis berhasil menggambarkan kebiasaan para pendaki, tantangan dan halangan yang sering terjadi di gunung, serta apa-apa yang dibutuhkan dan harus dilakukan selama pendakian. Detail semacam ini tentunya membuat pembaca yakin pada cerita sehingga dapat merasakan sensasi petualangan secara nyata.
Penulis sudah sering mendaki gunung. Beberapa kali penulis menganalogikan lokasi kejadian di cerita dengan bentuk alam nyata di beberapa gunung di Indonesia. Bagi pembaca yang sudah pernah mendaki gunung yang dijadikan analogi, tentu ia jadi mudah membayangkan latar cerita. Sayangnya, bagi pembaca yang belum pernah melihat tempat yang dimaksud, analogi ini kurang membantu.
Penulis menyajikan pandangan baru dalam buku tentang pendakian gunung yang kini marak beredar. Kebanyakan buku itu bercerita tentang seru, keren, dan asiknya mendaki gunung. Namun, Ayu Welirang (lewat buku ini) justru mengingatkan representasi nyata tentang alam bebas, gunung, dan belantara. Bahwa ada bahaya besar, ancaman mengintai, dan penghuni lain di sana.
Manajemen konflik di kisah ini kurang maksimal. Klimaks cerita kurang menonjok. Salah satu bagian menegangkan bahkan ketahuan mustahilnya, kurang masuk akal. Selain itu, bagian klimaks, yang seharusnya menegangkan dan menyedihkan, kurang bisa menyeret pembaca. Kegagalan ini mungkin karena cara penyampaian yang kurang mendetail sehingga kurang menyentuh ke hati pembaca.
Ada plot twist, tapi tidak mengejutkan. Reviewer berhasil menebak akhir cerita. Penyebabnya karena ada bagian yang sudah dibocorkan oleh penulis di awal.   
               
Buku ini cocok untuk pembaca yang suka cerita fantasi petualangan. Penulis cukup berhasil membangun alam fantasi gaibnya. Seolah lokasi itu benar-benar ada sehingga cerita terasa hidup.
Bagi mereka yang rindu akan petualangan alam liar, membaca buku ini cukup bisa mengobati kerinduan itu.
Buku ini mungkin tidak cocok bagi pembaca yang ingin mendapatkan cerita murni (memoar) tentang perjuangan seseorang mendaki gunung, lengkap dengan keindahan alam dan motivasi hidup.
            [oleh Leonie Ang Widjaja]


Judul buku      : Kuda Terbang Mario Pinto
Pengarang       : Linda Christanty
Jumlah hal.      : 156

            Kuda Terbang Mario Pinto adalah sekumpulan cerita pendek yang berfokus pada penyampaian hakikat suatu peristiwa yang secara pasif pasti pernah terjadi di masa lampau.
            Cerita-cerita pendek yang Christanty tuliskan pada umumnya menggambarkan keikutsertaan individu dalam suatu perang serta kejadian-kejadian yang tidak dapat tergambarkan dalam sejarah.
            Christanty menggambarkan perang bukan hanya sebagai konflik lapangan atau konfrontasi pihak yang bertentangan. Ia menyertakan peran absolut kepada mereka yang tidak terlabeli dalam sejarah. Peran itu bisa saja dimainkan oleh prajurit kelah bawah atau sanak saudara mereka yang menjadi korban perang.
            Dalam cerpennya yang berjudul ‘Rumput Liar’, Christanty mencoba menekankan tendensi batin manusia dengan cara yang implisit. Ia menggambarkan rasa ingin berkorban atas sesuatu yang kita yakini baik lewat dua karakter kakak-beradik yang berkeinginan menyerahkan kebebasannya demi kemakmuran manusia lain.
            Christanty sendiri mengerti bahwa tendensi batin semisal ini tentu kerap kali memperoleh perlawanan dari pihak lain yang tak ingin kehilangan seseorang dalam perang. Karenanya, Christanty menyatakan perlawanan ini dalam tokoh ibu yang tak merelakan anaknya ikut ‘berperang’.
            Si tokoh utama sendiri mengerti betul jika saja ia tak bisa diam dan mengikuti tendensi batinnya. Pada kalimat terakhir cerpen ini, Christanty menyiratkan hasrat manusia untuk memahami esensi dirinya dan berdamai dengan itu.
            Secara keseluruhan, karya Christanty ini merupakan bentuk tulisan yang sangat baik bagi kita untuk memulai suatu pemahaman akan eksistensi perang yang seringkali makna aslinya dibelokkan oleh pihak yang berkuasa.

            [oleh Lutfiah Setyo Cahyani]

Komentar