Nama: Alvito
Rizqi Sobri
Kelas: X MIA
III
RESENSI
Judul: Murder Is Easy
Pengarang: Aghata Christie
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Luke
Fitzwilliam, seorang pensiunan militer, sedang menikmati kepulangannya ke
Inggris setelah sekian lama pergi bertugas di luar negeri. Dari Eropa, dia
menyebrangi selat Inggris, lalu sampailah di stasiun dan akhirnya naik kereta
menuju London. Di gerbong kereta inilah dia bertemu dengan Miss Pinkerton.
Mereka berbincang-bincang dan sampailah mereka pada perbincangan kejadian
pembunuhan di Wychwood, desa dimana Miss Pinkerton tinggal. Miss Pinkerton
berkata akan ada korban selanjutnya. Katanya korban itu adalah seorang dokter.
Sebuah dugaan yang seorang detektif profesional pun belum tentu bisa
melakukannya pikir Luke. Luke hanya senyum-senyum saja.
Setelah
beberapa hari kemudian, seorang temannya membaca berita korban kecelakaan
tabrak lari dan korban itu adalah Miss Pinkerton, dan juga dokter yang mereka
bicarakan di kereta itu juga meninggal. Ternyata Miss Pinkerton tidak berbicara
omong kosong kata Luke berkata dalam hatinya.
Luke
yang penasaran akan kejadian pembunuhan itu akhirnya pergi ke Wychwood. Dia
memulai investigasinya terhadap tewasnya beberapa orang desa tersebut karena
pembunuhan. Dari hasil investigasinya tersebut dia menemukan petunjuk kepada
sang pembunuh. Namun hal itu dibantah oleh seorang temannya. Namun ternyata
dugaannya itu benar.
Kelebihan
Buku
Buku
ini memiliki cerita yang menarik untuk dibaca karena adanya kasus pembunuhan
dimana kita akan berpikir-pikir siapa pembunuhnya dan juga beberapa plot twist yang tidak terduga.
Kata-kata
yang ada di dalam buku ini juga mudah dimengerti oleh orang-orang.
Kelemahan
Buku
Jalan
ceritanya mungkin akan terasa sulit dimengerti bagi orang yang tidak terbiasa.
Kertas yang digunakan juga tidak terlalu bagus.
Buku
ini bagus untuk dibaca bagi para pencinta novel misteri dan bagi orang yang
suka memecahkan suatu kasus. Walaupun buku ini punya beberapa kekurangan, hal
itu tidak membuat buku ini buruk. Aghata Christie telah membuat karya yang
menarik dan bagus dan salah satunya adalah buku ini.
Nama :
Anantawidya Prayoga
Kelas : X MIA
III
RESENSI
Judul Buku : The Book of Black Spell
Pengarang : Monica Sales
Penerbit : DAR! Mizan
Novel
ini menceritakan tentang dua remaja bersaudara yang bernama Fotia dan Nero,
mereka berdua hanyalah seorang murid SMA biasa yang menjalani hidup layaknya
orang pada umumnya. Mereka hidup bersama ibunya, sedangkan ayahnya sudah
meninggal. Mereka tidak tahu bahwa ibunya menyimpan banyak rahasia mengenai
ayahnya. Sampai suatu hari, mereka sadar bahwa mereka berdua memiliki kemampuan
“magic”. Dan tanpa disadari, orang yang dekat dengan Fotia dan Nero adalah
pelindung yang diutus oleh pemimpin dari kelompok “Immortal”. Dan pemimpin
tersebut tidak lain adalah ayah dari Fotia dan Nero yang bernama Albus.
Fotia
dan Nero ditugaskan oleh ayahnya untuk berlatih agar menjadi lebih kuat, dan
bisa menjaga diri sendiri. Karena kelompok “Fortal” mengincar harta karun yang
dimiliki oleh “Immortal”. Mereka pun pergi dalam suatu petualangan bersama “Pelindung-pelindungnya”.
Buku
novel ini cocok untuk remaja yang menyukai cerita bertemakan fantasi. Novel ini
termasuk light novel jadi pembaca tidak akan cepat bosan membaca buku yang
tebal. Pembaca akan terus merasakan ketegangan saat membaca novel ini, karena
novel ini memiliki alur cerita yang menarik.
Menurut
saya kekurangan dari novel ini adalah novel ini memiliki dua tokoh utama,
tetapi mayoritas dari isi buku ini hanya berisikan kisah berdasarkan sudut
pandang Fotia.
Nama: Andrea
Dyah Kusuma Wardani
Kelas: X MIA
III
RESENSI
Judul : Nightmare Academy
Pengarang : Dean Lorey
Penerbit : Lupa
Charlie
Benjamin adalah seorang anak laki-laki kecil ber-IQ tinggi dan kemampuan di
atas rata-rata. Charlie memiliki kemampuan untuk membuat nyata segala mimpi
buruk yang dialaminya. Hingga, pada suatu hari saat Charlie yang sedang
menginap di rumah temannya tertidur dan mengalami mimpi buruk. Tanpa sadar ia
pun membuat nyata mimpi buruknya dan mimpi buruknya memporak-porandakan isi
rumah temannya, sehingga semua temannya memilih untuk menjauhi Charlie. Pada
suatu malam, Charlie yang sedang tertidur tanpa sadar membuat mimpi buruknya
nyata dan datanglah seekor laba-laba raksasa kelas empat. Tiba-tiba datanglah
tiga orang dewasa, dua pria dan satu lagi wanita. Pria pertama mengenalkan diri
sebagai Rex, seorang banisher atau pengusir. Pria kedua mengenalkan diri
sebagai Pinch, fasilitator dalam tim. Dan yang terakhir si wanita yang
memperkenalkan diri sebagai Tabitha, seorang nethermancer atau seorang pembuka
lorong. Mereka semua menyelamatkan Charlie. Charlie pun diajak oleh mereka
bertiga untuk masuk ke dalam Nightmare Academy,yaitu sekolah untuk
mengendalikan mimpi buruk yang dialaminya. Nah di dalam buku ini dijelaskan
tentang Charlie yang berusaha keras untuk mengendalikan mimpi buruknya sendiri.
Yang akhirnya, dengan kerja keras nya selama berada di Nightmare Academy ia
berhasil mengalahkan dua monster dengan badan yang luar biasa ukurannya, yaitu
Barakkas si Nether Kelas Lima dan Verminion si Nether Kelas Lima juga yang
berada di dalam jantung Krakatau.
Nama : Ariobimo Daffa Widosetyo
Kelas : X MIA III
RESENSI
Judul
buku : Max Havelaar (Max Havelaar: Or the Coffee Auctions of the Dutch Trading Company)
Pengarang
: Multatuli/Eduard Douwes Dekker
Penerbit
: Qanita, PT Mizan Pustaka
Buku Max Havelaar
ini berkisah tentang keseharian seorang Max Havelaar yang menjadi Asisten Residen
di Lebak, Banten. Selama ia menjabat sebagai asisten residen, ia menjumpai
banyak warganya yang menjadi korban tindakan sewenang-wenang dari Bupati Lebak
(warga pribumi). Banyak warga yang sawah dan ternaknya dirampas atau dibeli
dengan harga yang tidak sesuai oleh Bupati Lebak. Kejadian ini dibiarkan begitu
saja oleh Residen Banten (warga Belanda). Ia memberikan laporan yang tidak
sesuai dengan kodisi masyarakat sebenarnya kepada Gubernur Jendral Hindia
Belanda (warga Belanda). Dalam laporan tersebut seolah tak ada penindasan yang
terjadi di daerahnya.
Singkatnya,
sebagai Asisten Residen Lebak, Max Havelaar banyak menerima aduan dari
masyarakat mengenai ketidakadilan sang penguasa, yaitu Bupati Lebak. Max
Havelaar pun melaporkan keluhan masyarakat ke Residen Banten, agar Residen
memecat Bupati Lebak. Max Havelaar juga melaporkan keluhan tersebut ke Gubernur
Jendral Hindia Belanda. Permintaan Max Havelaar ditolak, dan ia diberhentikan
sebagai Asisten Residen Lebak. Setelah itu ia berhenti sebagai Asisten Residen.
Bentuk penulisan
Douwes Dekker dalam buku ini terbilang cukup unik. Pada bab-bab awal buku ini,
ia tidak langsung menceritakan mengenai kisah seorang Max Havelaar. Ia
bercerita mengenai seorang makelar kopi bernama Droogstoppel. Mengambil sudut
pandang orang pertama sebagai Droogstoppel, Douwes Dekker berkisah mengenai
pertemuan Droogstoppel dengan Sjalmaan. Sjalmaan ini kemudian meminta agar
Droogstoppel menerbitkan naskah tulisannya.
Setelah melalui
beberapa proses, akhirnya naskah Sjalmaan ini setuju untuk diterbitkan oleh
Droogstoppel. Naskah dari Sjalmaan tersebut kemudian ditulis oleh Kern, anak
dari salah satu kolega Droogstoppel, untuk kemudian diterbitkan. Bagian
pertengahan dari buku Max Havelaar ini menceritakan tentang naskah dari Sjaalman.
Naskah tersebut berupa kisah hidup seorang Max Havelaar, seorang Asisten
Residen di Lebak, Banten. Mulai dari naskah Sjalmaan ini, sudut pandang
penulisan tak lagi sebagai orang pertama, tetapi menjadi sudut pandang orang
ketiga.
Pada bab terakhir,
Multatuli muncul. Ia menegaskan bahwa bukunya ini memang terlihat tak terkonsep
dan berantakan, namun soal penindasan yang terjadi oleh kolonial Belanda dan
pribumi yang korup ialah benar. Hal tersebutlah yang ingin ia tunjukkan dalam
bukunya. Penindasan dan pemerasan terhadap masyarakat.
Harus diingat
bahwa tetap sudut pandang dari buku ini adalah sudut pandang orang Belanda.
Dalam buku tersebut dikisahkan bahwa yang melakukan penindasan adalah sang
Bupati, yaitu bangsa pribumi. Sementara “dosa” dari bangsa Belanda, yaitu
Residen dan Gubernur Jendral, adalah karena mereka membiarkan hal tersebut
terjadi.
Meski kebenaran
dari buku ini belum ada yang menyangkal, tetap saja masih belum bisa
menggambarkan dengan utuh kondisi sebenarnya. Maka, kisah yang tertulis dalam
Max Havelaar ini cukuplah menjadi sebuah rangkaian puzzle dalam sebuah bingkai
besar sejarah Indonesia. Buku ini pula menjadi bukti bahwa sebuah karya tulis
dapat menjadi salah satu cara untuk menyebarkan ide dan gagasan.
Nama : Arnetta Putri Andini
Kelas : X MIA III
RESENSI
Judul Buku : Dunia Maya
Pengarang : Jostein Gaarder
Penerbit : PT Mizan Pustaka
Awal cerita diceritakan melalui sudut pandang John
Spooke, seorang penulis Inggris yang masih berduka atas kematian istrinya.
Ketika menetap di Pulau Taveuni, Fiji, John bertemu seorang Norwegia bernama
Frank Andersen, yang merupakan seorang ahli biologi evolusioner.
Novel ini berupa kumpulan surat-surat panjang yang
ditulis oleh Frank untuk mantan istrinya, Vera. Surat-surat ini ia berikan
kepada John ketika mereka sedang berada di Taveuni pada 1998. Dalam suratnya,
Frank menceritakan tentang perjalanannya di Fiji untuk sebuah penelitian.
Di Taveuni itulah ia bertemu dengan beberapa orang,
salah satunya John. Kemudian seorang gadis bernama Laura, yang berambisi untuk
menyelamatkan bumi, dan orang-orang berlatar belakang unik lainnya. Namun di
antara mereka semua, yang paling menarik perhatian Frank adalah sepasang
suami-istri bernama Ana dan Jose.
Wajah Ana begitu familier bagi Frank. Tingkah laku pasangan
itu juga membuatnya penasaran. Dalam beberapa kesempatan, Ana mengucapkan
kalimat-kalimat dalam bahasa Spanyol, yang berisi tentang banyak hal: cinta,
alam semesta, hal-hal yang sulit dicerna Frank—meski ia mampu berbahasa Spanyol
dengan baik—dan Joker.
Frank mengerti apa yang mereka ucapkan, tapi ia
memilih untuk berpura-pura tidak mengerti agar ia bisa mendengar lebih banyak.
Setiap ucapan mereka Frank catat agar suatu saat teka-teki itu dapat
terpecahkan. Rasa keingintahuan Frank terhadap pesan-pesan Jose dan Ana
memenuhi sebagian besar isi suratnya kepada Vera.
Keunggulan fisik yang dimiliki novel ini adalah kover
depannya yang bagus. Tulisan atau font
novel ini juga rapi, sehingga tidak memusingkan pembaca. Kertas cukup tebal,
dan kualitasnya juga baik. Keunggulan lainnya, yaitu penyampaian cerita yang
baik dengan narasi panjang yang tidak terlalu membosankan. Sedangkan
kekurangannya terletak pada segi bahasa. Banyak kata-kata yang sulit dicerna
tanpa disertai translasi pengertiannya. Selain dari itu, novel ini
direkomendasikan bagi penyuka novel dengan konsep filsafat.
Nama: Astrid Mutiara Annisa
Kelas: X MIA III
RESENSI
Judul
buku : Melampaui Mimpi
Pengarang : Ginan Koesmayadi dan Sundea
Penerbit : Gagasmedia
Setiap manusia
mempunyai tahapan kehidupan seperti yang dimiliki Ginan.Ginan mencoba menyusuru
kembali masa lalu kelam berawal dari masa remaja itu.Disaat ayah dan ibu
kandungnya bersikeras meributkan suatu hal dimana ada yang
membentak,meraung,menggebrak sampai melempar barang pecah belah.Tidak ada yang
dapat dilakukan Ginan selain menagis di sudut tergelap ruangan.Bukan hanya
Ginan yang merasa keadaan kalut itu,kakak perempuannya juga memiliki ketakutan
mendalam,dirinya yang tertua mendekap tubuh Ginan yang gemetar ketakutan.Tidak
sampai situ masalahnya bertambah berkali-kali lipat,semuanya hampa dan
kosong,orang tua Ginan memutuskan bercerai dan kakak perempuan pelindung
dirinya juga ikut pergi bersama ibunya,sementara Ginan sendirian di haluan sang
ayah.
Ginan kembali
mengamati daun-daun kering sambil menyongsongnya ke pengki layaknya memusnahkan
kenangan dan kepahitan.Fase singa adalah awal dari kemaksiatan itu
dimulai,ketika ia duduk di bangku SMP favorit nomor empat di kota Kembang.Kebanggan
menjadi siswanya,harus ia bayar dan upaya keras menyesuaikan diri.Siapa
tahu?ternyata salah satu dari sekian ribu siswa mengkonsumsi barang haram dan
suatu ketika murid tersebut menawarkan Ginan
valium,meyakinkan Ginan dengan segala hal baik perihal valium.Walaupun
sempat ragu,tatapan si teman membangkitkan rasa penasaran Ginan.Sepulang
sekolah,Ginan menunggu sampai rumah hampir kosong,ia memandangi valium
baik-baik,jantung Ginan mulai berdebar-debar,entah karena
gugup,takut,kalut,atau semangat yang membara.Ia memejamkan mata bersiap
menenggak valium.
Satu detik…..dua
detik…..tiga detik.
Tak ada yang
langsung terjadi,namun tiga puluh menit kemudian,Ginan menjelma menjadi orang
yang berbeda.Ia membusungkan dada dengan bangga.Merasa besar dan istimewa.Menit
dan hari berlalu persahabatan Ginan dengan narkoba menjadi erat.
Valium,kemudian
Nipam,putaw sampai narkoba yang berbeda-beda bentuk dan cara
penggunaannya.Segalanya menjadi candu,hidup bagaikan hembusan angin,lepas,bebas
dan sempurna.Menurut Ginan tak ada uang bukan masalah Ayahnya dokter spesialis
hanya mencuri dengan kecepatan super lalu lembaran ratusan siap di tangan.
Sayangnya hidup
adalah roda yang berputar secepat gasing.
Hingga satu hari
Ayah Ginan memanggil Ginan
“Ginan,”kata Ayah
kemudian terdiam.
“Kenapa,ayah?”Tanya
Ginan ketika Ayah tak kunjung melanjutkan kalimatnya.
“Kamu tahu Magic
Johnson?”
Ginan
mengangguk,tak mengerti kearah mana Ayah akan menyambung petanyaan tersebut.
“Sekarang kamu
sama seperti dia kamu terinfeksi HIV.”
Bagi Ginan hidup
memiliki dua pilihan untuknya:pasrah atas hidup dan penyakit yang dideritanya
atau terus melanjutkan hidup tanpa kesia-siaan.Dengan penuh kesadaran Ginan
memilih melampaui mimpi dan terud melampaui mimpi dan terus melangkah.
Nama : Atikah Syahidah
Kelas : X MIA III
RESENSI
Judul Buku : Jalan Tak Ada Ujung
Pengarang : Mochtar Lubis
Penerbit : Buku OBOR
Buku
berisi tentang penggambaran Jakarta selama berbulan-bulan setelah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, adalah kota yang dicekam
ketegangan antara kelompok pemuda pejuang kemerdekaan dengan berbagai kesatuan
tentara sekutu, karena pemuda-pemuda pejuang kemerdekaan sedang asyik
mengumpulkan persenjataan dari pasukan-pasukan Jepang, dan juga ketganan dalam
hati seluruh rakyat Indonesia mengenai sipakah yang akan datang pertama dari
tentara Sekutu, Inggris, atau Belanda?
Itulah
“setting” novel Jalan Tak Ada Ujung
ini, yang mengisahkan pejuang-pejuang seperti Hazil, pemusik yang semangatnya
berapi-api, dan Guru Isa yang lembut hati dan tidak suka kekerasan. Perlawanan
erhadap tentara Belanda yang hendak menjajah Indonesia, kehangatan cinta,
semangat perjuangan berkobar, kejahatan, penemuan dri dibawah siksaan, dan
kemenangan manusia dalam pergaulan dengan dirinya sendiri, dan kekejaman
peperangan adalah isi dari novel ini.
Sekilas
tentang penulis, yaitu Mochtar Lubis pengarang ternama ini tekah aktif dalam
lapangan penerangan sejak zaman Jepang. Ia, pada waktu pemerintahan rezim
Soekarno, ia dijenloskan ke dalam penjara selama 9 tahun lamanya.
Menurut
saya buku ini memang layak untuk dibaca terutama untuk dibaca terutama untuk
remaja-remaja.
Nama: Bonanza
Haggai Rosairo
Kelas: X MIA III
RESENSI
Judul Buku: Negeri Van Oranje
Pengarang: - Wahyuningrat
- Adept Widiarsa
- Nisa Riyadi
- Rizki Pandu Permana
Penerbit: Penerbit Bentang
Kisah lima sahabat
(Aagaban) begitulah sebutan mereka. Aagaba terdiri dari Iskandar (Banjar), Wicak,
Firdaus Gojali Muthoyib (Daus), Anandita Lintang Persada (Lintang) yang
merupakan salah wanita dalam Aagaban, dan Geri. Mereka merupakan lima mahasiswa
asal Indonesia yang menuntut ilmu di Belanda untuk meraih gelar master atau
S-2. Susah senang menjadi mahasiswa di negeri orang menjadikan mereka
bersahabat erat.
Takdirlah yang
mempertemukan Aagaban, lima sekawan yang berjuang, berbagi pengalaman bersama
dalam meraih cita-cita, impian harapan, tanpa takut dengan apapun.
Berbagai masalah
mulai dari pengerjaan tugas, seperti papper, tesis, kegiatan bolak-balik
perpustakaan dengan sepeda, ngobrol bareng, ketawa bareng, ada yang kerja paruh
waktu, dll. Semua itu dilalui para Aagaban bersama-sama. Kesamaan nasib
tersebut membuat persahabatan mereka semakin erat.
Sempat suatu
ketika persahabatan mereka mengalami ketegangan (perang digin), ketika para
lelaki dalam Aagaban yaitu Wicak, Daus, dan Banjar saling bersaing untuk
memperebutkan hati Lintang. Namun hal tersebut tidak dapat menjadi pemecah
persahabatan mereka. Persahabatan mereka pun kembali akrab.
Kisah kelima
Aagaban ini ini berakhir dengan petualangan Eurotrip, yaitu perjalanan
mengelilingi Eropa ala backpacker, dalam perjalan itu hanya Geri yang tidak
hadir karena suatu hal. Saat Eurotrip tersebut terjadi berbagai hal-hal yang
menarik dalam petualangan Aagaban tersebut, mulai dari mencari penginapan,
salah naik bus, higga peristiwa ngambeknya Lintang yang tiba-tiba menghilang.
Kisah suskes
Aagaban setelah dua tahun kemudian, menjadi bukti kesuksesan kelima Aagaban.
Banjar yang menjadi pengusaha bawang merah nasional, Daus yang menjadi juru
bicara termuda istana Kepresidenan, Wicak yang selalu gigih untuk melestarikan
hutan Indonesia di luar negeri, dan hanya Geri yang belum diketahui kabarnya.
Hingga pada
akhirnya kelima Aagaban tersebut bertemu dalam pernikahan Lintang yang tak
disangka menikah dengan Wicak, salah satu Aagaban yang menemukan Lintang ketika
menghilang di Stasiun Bus Internasional Florenc.
Keunggulan
- Merupakan
novel yang menarik, karena alur ceritanya yang maju, membuat pembaca semakin
terbawa kedalam cerita, dan mudah dalam memahami ceritanya
- Merupakan
bacaan yang inspiratif
- Watak dari tokohnya tergambar
jelas
Kekurangan
- Menggunakan
bahasa yang beragam, misalnya bahasa Belanda. Bagi sebagian orang tidak
bisa berbahasa selain Indonesia akan sangat sulit memahami cerita dari
novel ini.
- Cerita
dari novel ini hanya terfokus kepada Aagaban saja pada setiap babnya.
- Novel ini memiliki halaman yang
tebal, yaitu lima ratus tujuh puluh lima halaman.
Nama:
Bryan Daud Setiawan
Kelas:
X MIA III
RESENSI
Judul
Buku: Steal Like An Artist
Penulis
: Austin Kleon
Penerbit
: Workman
Buku Steal Like An Artist ini berisi tentang
10 cara untuk membuat kita menjadi kreatif dengan cara cara yang efektif dan
unik. Di awal kita dijelaskan bagaimana seseorang seniman dapat menciptakan
suatu karya dan berhasil. Lalu kita dikenalkan dengan bagaimana cara orang bisa
menjadi sukses. Selain itu, di buku ini sangat banyak kata kata yang sangat
membantu kita dalam bertindak dan membuat sesuatu yang kreatif.
Pada saat kita
membaca buku ini, kita akan merasa terpacu untuk mencoba isi buku ini dan
membacanya hingga habis. Kita pertama tama diajarkan untuk membuka pikiran kita
dengan sekitar. Kita diberi tahu kalau di dunia seni itu tidak ada yang asli.
Lalu kita diajak untuk ‘mencuri’ ide kreatif seperti yang dilakukan oleh
seniman.
“Tugasmu adalah
menghimpun gagasan bagus. Semakin banyak ide keren yang kamu kumpulkan, semakin
banyak pengaruh yang bisa kamu pilih.”
“Serap ilmu dari
satu tokoh -penulis, seniman, aktivis, teladan- yang benar-benar kamu suka.
Pelajari semua yang perlu diketahui mengenai tokoh itu. Lalu temukan tiga orang
yang disukai si tokoh, gali lebih dalam tentang mereka. Ulangi ini sesering
mungkin. Panjat pohon sejauh yang kamu bisa. Setelah pohonmu ada, sudah saatnya kamu membuat cabang
sendiri.”
“Sekolah itu satu
hal. Pendidikan lain lagi. Keduanya tidak selalu beriringan. Bersekolah atau
tidak, belajar selalu menjadi tugasmu. Rasa ingin tahu adalah kunci utamanya.
Perhatikanlah berbagai hal. Buru semua referensi dan telusuri lebih dalam
dibandingkan siapa pun. Begitulah cara belajar yang baik.”
“Jangan hanya tahu
soal buku yang sedang kamu baca, tetapi juga referensi yang diacu buku
tersebut.”
Selanjutnya kita diajak untuk menulis buku
sesuai apa yang kita mau. Kita di bab ini diajak untuk melakukan sesuatu
dibandingkan memberi komentar. Jika kita tidak suka suatu cerita dalam suatu
novel atau film, kita diajak utuk menulis cerita tersebut kembali sesuai dengan
cerita yang kita inginkan. Banyak sekali bahan yang disajikan oleh buku ini.
Buku ini membuka
cakrawala baru bagi saya untuk memancing ide kreatif dan merealisasikannya.
Bukan hanya sekadar imajinasi kreatif, tapi buku ini juga mengajak saya untuk
melihat kenyataan yang ada dan menjalankan tips yang realistis di dunia
kreatif.. Buku ini sangat cocok bagi anak anak remaja dari SMA – Mahasiswa
bahkan pekerja sekalipun yang tertarik dengan hal yang kreatif. Semua bab dalam
buku ini dikemas dengan menarik dan membuat kita sangat senang membacanya.
Selain itu sampul buku ini sangat bagus dan unik. Kertas yang dipakai juga
bagus dan desain dari buku ini sangat menarik.
Namun, dari banyak
kelebihan, buku ini juga memiliki kekurangan. Buku ini memakai Bahasa yang
terkadang membuat kita sulit dimengerti. Namun, kekurangan tersebut tidak lah
berarti dari kelebihan buku ini yang sangat menarik.
Dari buku ini saya
belajar bahwa banyak hal disekeliling kita yang dapat kita manfaatkan untuk
menuntun kita menjadi kreatif. Selain itu dengan kemajuan teknologi dapat
menambah kreativitas anak anak dan orang dewasa saat ini. Selain
itu, buku ini tidak serta merta full dengan hal-hal bagaimana untuk berkarya
tapi ada sedikit pelajaran hidup yang diberikan oleh si penulis. Saran yang
diberikan tidak muluk muluk, penulis masih mengajak kita untuk melihat dari
sisi realita hidup yang ada. Dan disitulah letak menariknya buku ini.
Nama : Debora Karyoko
Kelas : X MIA 3
RESENSI
Judul buku : Forgotten
Pengarang : Nay Sharaya
Penerbit : Media Pressindo
Andya
mengalami amnesia, ia tidak ingat sama sekali kejadian di masa lalunya. Saat ia
menjalani hari-hari pertama di sekolah barunya itu, orang-orang seakan
mengenali dan memanggilnya dengan sosok yang lain. Seiring berjalannya waktu,
Andya merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh ayahnya mengenai masa lalunya
itu. Ia mencoba untuk mencari tahu kebenaran tentang dirinya sendiri.
Akhirnya
Andya pun menyadari bahwa ia memiliki seorang kakak perempuan yang bersekolah
di sekolah yang sama dengannya, nama kakaknya itu ialah Yudita. Sayangnya,
Andya mendapat informasi bahwa kakaknya sudah meninggal dua tahun yang lalu.
Andya juga mengetahui bahwa kakaknya, Rheo, dan Kai, kakak kelasnya itu, pernah
terlibat cinta segitiga di masa lalu. Andya meminta bantuan kepada Rheo dan Kai
untuk mencari tahu tentang masa lalunya. Namun, ternyata Theo dan Kai merupakan
musuh bebuyutan, walaupun dulu hubungan mereka sangatlah dekat.
Lama
kelamaan, Andya mulai mendapati bahwa sekarang dirinya yang terjebak di antara
cinta segitiga dengan kedua kakak kelasnya itu. Perlahan, rahasia diri Andya
pun juga mulai terkuak. Mulai dari kebenaran tentang kedua kakak kelasnya itu,
tentang keluarganya, dan juga tentang dirinya.
Nama: Diva Marchaandra
Mulansari
Kelas: X MIA III
RESENSI
Judul
buku: Sunset&Rosie
Pengarang:
Tere Liye
Penerbit:
Mahaka Publishing
Buku
Sunset&Rosie yang saya baca ini berjumlah 426 halaman yang terbagi ke dalam
21 bab. Berdasarkan sinopsis yang disediakan di cover belakang buku, novel ini
berisikan pengertian tentang pertanyaan-pertanyaan tak terjawab dalam hidup
yang di ceritakan melalui sebuah kisah keluarga hebat di pantai yang elok.
Cerita diawali
dengan Tegar, sebagai tokoh utama sedang menunggu live streaming dari Jimbaran,
Bali. Ia berada di kantornya waktu itu. Wajah-wajah yang ia tunggu di layar di
hadapannya tak lain adalah Rosie dan Nathan beserta ke empat anaknya, Anggrek,
Sakura, Jasmine, dan Lili yang sedang merayakan ulang tahun pernikahan Nathan
dan Rosie yang ke 13.
Tegar mengenal
Rosie dan Nathan sepanjang usianya. Rosie adalah tetangganya waktu masih di
Lombok, sedangkan Nathan adalah teman sekolah dasarnya. Tegar memperkenalkan
Nathan pada Rosie, dan setelah dua bulan berkenalan, mereka bertiga mendaki
Gunung Rinjani bersama. Pada saat itulah, Nathan menyatakan cintanya pada
Rosie. Betapa tidak adil bagi bagi Tegar yang menunggu 20 tahun lamanya, tapi
hanya butuh 2 bulan bagi Nathan. Enam
bulan kemudian selepas wisuda, mereka menikah, dan Tegar memutuskan pergi.
Nathan melanjutkan
bisnin keluarga Rosie yaitu mengelola resor dan Tegar bekerja di Jakarta. Lima
tahun tanpa kabar. Pada tahun keenam, suatu kejadian mengejutkan terjadi, Rosie
dan Nathan mengunjungi Tegar di Jakarta. Ketika melihat mereka, kesedihan dan
kebencian Tegar muncul kembali, namun ketika melihat Sakura, hati Tegar
sempurna meleleh dan keajaiban itu terjadi. Tegar menyadarai bahwa keluarga
Nathan dan Rosie sudah sangat bahagia.
Berlanjut,
akhirnya kini Tegar telah tersambung dengan keluarga Nathan dari Jimabaran,
Bali. Ia melihat wajah-wajah bahagia dari layar di hadapannya. Namun, musibah
itu terjadi. Tegar melihat dengan mata kepalanya sendiri akan ledakan itu. Bom
di Jimbaran, Bali.
Tegar tanpa
berpikir du kali langsung berangkat ke Bali dan menunda acara pernikahannya
dengan Sekar yang seharusnya dilaksanakan esok harinya. Sesampainya di sana, ia
mengetahui bahwa Nathan tidak dapat terselamatkan. Sisanya selamat, namun
mereka semua sangat terpukul akan kepergian Nathan. Rosie bahkan mengalami
depresi yang mengahruskan ia menjalani pengobatan. Tegar dengan sabar mengurus
keempat anak Rosie dan Nathan selama Rosie berobat. Sekar masih digantungkan Nathan
dan pernikahan mereka kembali ditunda.
Ketika akhirnya
Rosie dapat kembali mengurus anak-anaknya, Nathan akhirnya melaksanakan
pernikahannya dengan Sekar. Namun, saat Rosie dan keempat anaknya menghadiri
pernikahan tersebut, Sekar justru meminta Nathan agar menikahi Rosie. Hal itu
ia lakukan karena menurutnya Tegar dan Rosie memang sudah ditakdirkan bersama.
Buku ini
memberikan banyak makna tentang kehidupan. Tentang rasa sakit dan kekecewaan.
Tentang rasa sedih dan kebencian. Bagaimana sosok Tegar yang berusaha
sedemikian rupa agar bisa bangkit dari keterpurukannya dan berusaha
mengikhlaskan. Juga pengorbanan yang direpresentasikan oleh sosok Sekar. Serta
kebahagiaan yang di representasikan oleh keempat anak Nathan dan Rosie. Tere
Liye berhasil mengombinasikan semuanya menjadi suatu cerita yang sangat apik.
Nama: Eunike Mercy
Kelas: X MIA III
RESENSI
Judul Buku : Shooting Stars
Pengarang : Veronica Gabriella
Penerbit : Ragam Media
Cerita yang unik. Kericuhan demo
kenaikan BBM di depan kantor DPR mempertemukan Hardia -seorang wartawan muda-
dengan gadis pendongeng yang bernama Hana. Hana tampak ketakutan berada di
tengah-tengah situasi itu, Hardia yang melihatnya langsung meminta Alfian
-seorang fotographer yang juga temannya- untuk membawa Hana menjauh
dari tempat kejadian.
Alfian
membawa Hana ke basecamp RN, Radar Nasional. Sebuah media
cetak yang berada di kawasan Tangerang dan menjadi tempat Hardia dan Alfian
bekerja. Hana yang awalnya ketakutan, lambat laun mulai merasa tenang. Ia
melihat-lihat keadaan basecamp yang tampak seperti rumah itu,
memperhatikan setiap dinding basecamp yang dipenuhi oleh
berbagai artikel juga jepretan foto Alfian. Hana menyukai semuanya, terutama
foto-foto karya Alfian yang bercerita. Memang tidak dipungkiri kalau pandangan
pertama dapat menimbulkan rasa cinta. Alfian merasakannya. Ia menyukai Hana
yang cerdas karena bisa paham maksud dari foto yang diabadikan oleh Alfian.
Lama-kelamaan, Alfian menyimpan rasa pada Hana seiring dengan intensitas Hana
mengunjungi basecamp RN.
Kunjungan
Hana ke basecamp RN juga membuat Hardia tertarik. Terlebih,
saat mengetahui kalau Hana ternyata juga menyukai dunia tulis-menulis. Hanya
saja, Ibunya tidak mengijinkan Hana untuk menekuni dunia itu karena ia takut
Hana bernasib sama dengan Ayahnya yang sudah meninggal 10 tahun yang lalu. Hardia
meyakinkan Hana kalau kematian seseorang tidak bergantung dengan apa
pekerjaannya. Dengan Hardia, Hana mulai merajut kembali mimpi-mimpinya untuk
menjadi seorang wartawan. Hardia seperti bintang jatuh bagi Hana, karena saat
melihatnya, ia berharap agar mimpi-mimpinya terkabul. Dan, Hardia mengabulkan
itu! Mulai dari mengajak Hana magang di kantor RN sampai meminta Hana untuk
melanjutkan kembali cerpen yang Hardia buat. Hana jadi semakin senang karena
cerpen Hardia yang pernah ia lanjutkan dimuat di salah satu media cetak. Hal
itu membuat Hana yakin, kalau ia pasti bisa menjadi seorang wartawan seperti
Ayah.
Beberapa
minggu mengenal Hardia, muncullah benih-benih penguat hati itu. Hana semakin
senang berada di dekat Hardia. Semangat menulis dan ilmu menulisnya makin
terasal oleh Hardia. Suara ketikan keyboard laptop Hardia juga
selalu mengingatkan Hana pada sosok ayahnya. Hardia hampir mirip dengan
ayahnya.
Tapi,
ada satu hal yang Hana benar-benar tidak tahu. Hana benar-benar tidak tahu
siapa itu Hardia lebih dalam. Hardia yang terlalu tertutup tentang dirinya,
ternyata adalah bagian dari salah satu kisah kelam Hana di masa lalu. Walau
Hardia tidak sepenuhnya bersalah, tetap saja hal itu membuat Hana sakit. Hana
mencoba melupakan, tapi bayangan Hardia mondar-mandir di ingatannya. Hana
mencoba meninggalkan, tapi itu hanya membuat hatinya semakin sakit.
Tanpa
Hana sadari, sebenarnya ada sosok lain yang siap menopang Hana. Alfian.
Ø Tema
Tema
yang tersirat dalam novel ini adalah tentang persahabatan anak muda yang mempunyai
mimpi untuk dikejar. Uniknya lagi, cerita ini dikombinasikan dengan kisah
percintaan yang dikemas secara sopan sehingga layak dibaca oleh kalangan
remaja.
Ø Latar
Latar Waktu : Pagi, siang, sore, malam, senja, dll.
Latar Tempat : Basecamp
RN, rumah Hana, rumah Hardia, toko buku, dll.
Latar
Suasana : Menyedihkan, menegangkan, mengharukan, menyenangkan, dll.
Ø Alur
Cerita ini menggunakan alur campuran (maju &
mundur)
Ø Tokoh
1. Hardia : Sosok
pria yang kuat, teguh, cuek, penyayang, dan tabah.
2.
Hana : Wanita yang cerdas, mandiri, bijaksana, setia dan semangat menggapai
cita-cita.
3.
Alfian : Tokoh yang baik, mudah berteman, tidak mementingkan diri sendiri,
penyayang.
Ø Amanat
a.
Kita harus menghargai perasaan orang lain.
b.
Berani memperjuangkan mengungkapkan kebenaran.
c. Berusaha untuk
membuat orang di sekitar kita senang.
d. Gigih dalam
meraih cita-cita.
e. Selalu mengenang orang
yang telah tiada dengan keikhlasan.
f.
Tidak mudah menyerah dalam menghadapi halangan.
g.
Jangan menyia-nyiakan waktu bersama orang yang kita sayangi.
Ø Kelebihan &
Kekurangan
Kelebihan : Novel ini
baik dari segi jalan cerita, sangat bagus dalam segi pengemasan buku karena
ukurannya yang fleksibel dan mudah dibawa karena kecil, covernya indah, dan
menarik untuk dibaca bagi kalangan remaja. Tulisan Vero yang penuh dengan
kehati-hatian dalam menulis dan sering sekali diselipi oleh diksi-diksi indah,
membuat pembaca nyaman untuk membacanya sampai akhir.
Kekurangan : Endingnya terkesan terburu-buru, dan
novel ini tidak pantas dibaca oleh anak dibawah usia remaja karna terdapat
pembunuhan.
Nama
: Ezia Purnama Putri
Kelas
: X MIA 3
RESENSI
Judul buku : Invisible Monsters
Pengarang : Chuck Palahniuk
Halaman : 297 halaman
Invisible Monsters
menceritakan tentang kehidupan Sang narator yang namanya tidak disebutkan
selama cerita ini. Sang narator adalah seorang model yang sempurna sebelum
suatu ‘kecelakaan’ yang dia alami membuat wajahnya hancur dan rahangnya
dilepas. Sang narator mempunyai tunangan bernama Manus dan teman bernama Evie.
Cerita ini diawali
dengan hari pernikahan Evie Cortrell yang berubah menjadi bencana setelah
rumahnya terbakar. Brandy, teman karib sang narator, tertembak oleh Evie dengan
senapan. Dalam keadaan sekarat, Brandy meminta sang narator untuk menceritakan
kisah hidupnya. Kisah hidupnya
diceritakan dalam ingatan yang tidak berurut dan selalu dimulai dengan “Jump
back to when..”.
Sang narator
mempunyai seorang kakak bernama Shane yang diusir dari rumah oleh orang tuanya
karena dia adalah seorang gay. Setelah mendengar kabar dari telepon bahwa Shane
telah meninggal dunia karena AIDS, orang tuanya berubah menjadi gay supporter
fanatik, jadi meskipun sudah mati, Shane tetap menjadi pusat perhatian orang
tuanya dibandingkan dengan Sang narator. Dari perhatian tersebut, Sang narator
menjadi benci terhadap kakaknya dan berusaha mencari perhatian untuk dirinya
sendiri dengan masuk ke dunia permodelan.
Selama sesi terapi
berbicara di rumah sakit, Sang narator selalu bertemu dengan Brandy Alexander,
seorang wanita transgender yang sedang
menjalani operasi agar menjadi wanita seutuhnya. Brandy mengajarinya cara untuk
memulai hidup baru dan meninggalkan kejadian – kejadian yang sudah lampau.
Suatu hari, Evie
mengajak Sang narator untuk pergi ke rumahnya, namun sesampainya dirumah Evie,
Sang narator tidak menemukan Evie dirumahnya melainkan pacarnya, Manus, yang
mencoba untuk membunuhnya dengan pisau dapur. Sang narator berhasil melawan
Manus, dia menguncinya dalam lemari dan memaksanya untuk meminum sebotol valium
sebelum memindahkannya kedalam bagasi mobil dan segera pergi ke apartemen
Brandy.
Saat tiba di
apartemen Brandy, dia bertemu dengan Rhea bersaudara. Rhea bersaudara adalah
Drag Queens yang membayar semua operasi Brandy. Sang narator akhirnya menyadari
bahwa Brandy itu adalah kakaknya yang seharusnya sudah mati. Brandy ingin
bertemu dengan adiknya, namun dia tidak menyadari identitas asli dari Sang narator dikarenakan
wajahnya yang sudah rusak.
Sang narator,
Brandy dan Manus (yang sekarang dipanggil dengan Seth), melakukan perjalanan
dari kota ke kota sambil berpura-pura mencari rumah yang mewah untuk dibeli.
Saat melihat salah satu rumah, ternyata agen rumah tersebut adalah Ibu dari
Evie Cortrell. Ibunya menceritakan bahwa dulunya Evie itu adalah seorang laki –
laki yang melakukan operasi sewaktu dia masih remaja. Ibunya juga berkata bahwa
Evie akan menikah.
Sang narator,
Brandy dan Seth menghadiri acara pernikahan tersebut dan seperti yang
diceritakan di awal buku, Sang narator membakar tempat pernikahan Evie dan
kembali ke awal novel.
Akhirnya terungkap
bahwa selama ini Brandy tahu bahwa Sang narator sebenarnya adalah adiknya dan
pelaku dari ‘kecelakaan’ yang dialami oleh Sang narator adalah dirinya sendiri.
Sang narator mencelakai dirinya untuk melarikan diri dari perhatian yang
ternyata selama ini tidak dia inginkan.
Novel ini sangat
menarik dan memiliki banyak nilai filosofis. Penyampaian yang dilakukan oleh
sang penulis lugas dan tegas, namun tetap memiliki kesan dramatis dan indah.
Sang penulis berani mengambil tema yang kontroversial dan berhasil mengubahnya
menjadi cerita transisi yang sangat menarik. Selain itu, alur yang tidak
beraturan juga menjadikan Invisible Monsters berbeda dari novel lain.
Nama: Firda Rahmania Bandjar
Kelas : X MIA 3
Kelas : X MIA 3
RESENSI
Judul buku : Harry and the wrinklies
Pengarang : Alan Temperley
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Pengarang : Alan Temperley
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Buku yang ditulis oleh Alan
Temperley ini diterbitkan pada Tahun 2008. Buku berjumlah 333 halaman ini
mengajarkan kita bahwa kebahagiaan bukanlah hanya dari harta kekayaan dan
mengajarkan kita untuk berprasangka baik terhadap suatu kejadian. Buku
bersampul hijau ini juga mengajarkan bagaimana kita harus bekerjasama untuk
menghadapi suatu masalah.
Cerita ini dimulai ketika Orang tua
Harry yang kaya raya meninggal dunia akibat kecelekaan, Orang tua Harry meninggalkan banyak hutang
sehingga rumah dan semua barang yang Mereka punya disita. Karena tidak punya
pilihan, Harry terpaksa tinggal di sebuah panti yang diurus oleh dua orang
nenek nenek (Geng keriput). Harry yang awalnya merasa membosankan, ternyata
malah menemukan sesuatu yang menyenangkan. Harry juga diajarkan cara memecahkan
masalah oleh geng keriput.
Buku ini disampul dengan warna yang
cukup cerah dan menarik sehingga pembaca tertarik untuk membaca ini, kata
katanya pun dibuat selugas mungkin agar pembaca tidak kesulitan memahami isi
buku. Buku ini mengisahkan banyak misteri, hingga anak anak tertarik untuk
melanjutkan membaca novel ini.
Sayang novel ini dicetak
menggunakan kertas yang sangat tipis, sehingga kertas mudah robek. Buku ini
juga tidak diberi sketsa sama sekali. Harganya pun cukup mahal untuk buku
seperti ini.
Saran saya, lebih baik tiap bab
dari buku ini diberi sketsa atau animasi, sehingga anak anak bisa makin
berimajinasi dan mempunyai gambaran khusus untuk setiap misteri.
Nama : Grizelda
Soefa Aisha
Kelas : X MIA III
RESENSI
Judul Buku :
Murder in Mesopotamia
Pengarang : Agatha
Christie
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Buku
karangan Agatha Christie ini diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama pertama
kali pada Juli 1989 di Jakarta. Buku ini diterjemahkan oleh Lanny Rajae dan
sampulnya dibuat oleh Staven Andersen. Buku ini memiliki panjang 18 cm yang
berisi 336 halaman.
Agatha
Christie menceritakan seorang perawat di buku ini yang bernama Amy Leatheran
atau biasa disebut suster Leatheran. Ia dipanggil oleh seorang arkeolog bernama
Mr. Leidner untuk menjaga istrinya di Tell Yarimjah, tempat sang arkeolog
bekerja. Istri Mr. Leidner atau Mrs. Leidner ini diduga memiliki khayalan yang
sangat parah oleh orang di sekitarnya.
Maka dari
itu, suster Leatheran menjaga Mrs. Leidner hari demi hari. Seiring berjalannya
waktu, suster Leatheran mulai menemukan hal-hal anrh yang terjadi di tempat
tersebut. Ia merasakan keakraban yang janggal di antara Mrs. Leidner dan
teman-temannya. Tak jarang teman-teman Mrs. Leidner berbicara tentang khayalan
maupun sifat si istri arkeolog.
Sampai suatu hari Mrs. Leidner menceritakan keresahan-keresahan
yang ia alami selama ini. Betapa terkejutnya suster Leatheran saat mengetahui keresahan
yang mengganggu Mrs. Leidner adalah karena ia takut dibunuh. Mrs. Leidner ingin
memperlihatkan surat-surat tentang ancaman pembunuhan yang ditujukan kepadanya.
Tapi sebelum itu, ia bercerita tentang masa lalunya.
Sebelum
menikah dengan Mr. Leidner, Mrs. Leidner pernah menikah dengan seorang pria
bernama Frederick. Tapi beberapa bulan setelah menikah, mantan suaminya
tersebut dikabarkan tewas di medan perang. Namun kenyataannya ia adalah seorang
mata-mata Jerman yang mengakibatkan tenggelamnya kapal Amerika. Ia seharusnya
dijatuhi hukuman tembak tetapi ia berhasil lolos. Tapi malangnya, beberapa
minggu kemudian ia terlibat kecelakaan kereta api dan mayatnya ditemukan
diantara korban lainnya.
Kembali
pada surat-surat yang diterima oleh Mrs. Leidner, surat tersebut berkata kalau
ia berani menikah lagi, Frederick mantan suaminya akan membunuhnya. Ia juga
menerima surat lain dua hari setelah ia menikah dengan Mr. Leidner yang
berbunyi :
“Engkau tidak
patuh. Sekarang kau tak bisa melarikan diri lagi. Kau hanya boleh menjadi istri
Frederick Bosner! Kau harus mati.”
Masih
banyak lagi surat yang ia terima yang terus mendesaknya dan membuatnya merasa
ketakutan. Ia tidak tahu apakah surat yang ditujukan kepadanya benar-benar dari
suaminya, Frederick. Padahal suaminya sudah benar-benar terbukti tewas.
Terakhir, ia menerima surat paling baru seminggu yang lalu yang berisi :
“Aku sudah
tiba”
Suster
Leatheran keluar dari ruangan Mrs. Leidner setelah berbincang tentang hal lain.
Ia kemudian menghampiri Mr. Leidner untuk membahas surat-surat tersebut. Di
dalam pikirannya, suster Leatheran sempat berpikir kalau yang menulis surat
tersebut adalah Mrs. Leidner sendiri. Ia juga merasa mungkin Mr. Leidner
berpikiran sama dengannya.
Tepat
keesokan harinya setelah Mrs. Leidner menceritakan semua yang ia alami, sekitar
pukul 14.40 Mrs. Leidner ditemukan tewas oleh suaminya sendiri di kamarnya. Kepalanya
seperti dihantam oleh suatu benda, tanda-tanda dibunuh. Tapi di dalam kamar tersebut
semuanya terlihat seperti semula, tak ada yang aneh, pembunuhnya pun tak
mungkin bersembunyi di kamar tersebut, hanya Mrs. Leidner yang tergeletak di
samping tempat tidurnya.
Buku ini
sangat cocok untuk para penggemar novel misteri, teka-teki, ataupun pembunuhan.
Sangat menarik bahasa yang disampaikan oleh penulis hingga terasa seperti kasus
pembunuhan yang benar-benar terjadi. Sayangnya, novel ini menggunakan kertas
yang kurang bagus, mudah terlipat, atau mungkin mudah robek. Selain hal itu,
buku ini sangat menarik untuk dibaca.
Nama :Hubert Nathanael
Kelas :X MIA 3
RESENSI
Judul :
Hatta, Jejak yang Melampaui Zaman.
Penerbit :
Kepustakaan Populer Gramedia bekerja sama dengan Majalah Tempo.
Kelebihan : Buku ini diambil dari berbagai sumber
terpercaya. Bahasanya tidak terlalu rumit sehingga mudah dimengerti. Serta
dibarengi dengan gambar sehingga pembaca lebih tertarik untuk membaca.
Kekurangan : Cover buku kurang menarik.
Nilai : Saya lebih tertarik untuk
membaca lebih banyak buku. Lebih mengenal tokoh-tokoh pejuang dan pendiri
Bangsa Indonesia.
Nama: Iris Fadiyah
Kelas: X MIA 3
RESENSI
Judul
buku: Milea Suara dari Dilan
Pengarang
: Pidi Baiq
Penerbit : Pastel
Books
Novel ini merupakan serial ketiga dari novel Dilan, Dia adalah Dilanku tahun
1990 dan Dilan, Dia adalah Dilanku tahun 1991. Jika pada novel pertama dan
kedua menceritakan dari sudut pandang Milea, novel yang ketiga ini menceritakan
dari sudut pandang Dilan. Novel yang berjumlah 360 halaman ini kembali
menceritakan kisah asmara Dilan dan Milea di bangku SMA. Novel ini juga menceritakan pengenalan singkat Dilan
waktu ia kecil, kehidupan remajanya, ketika Dilan putus dengan Milea, kehidupan
keluarganya, sampai Dilan dan Milea bertemu lagi di acara reuni SMA.
Di
novel ini juga menceritakan apa saja yang Dilan lakukan. Seperti saat Dilan
memberikan Milea hadia TTS yang sudah diisi semua, disini Dilan menjelaskan
alasannya memberikan hadiah tersebut. Dan juga hadiah lainnya yang diberikan
lewat tukang sayur, tukang koran, dan lainnya yang juga sangat unik.
Secara
garis besar, penulis masih menceritakan keromantisan hubungan Dilan dan Milea
saat mereka masih pacaran, sangat romantis dan terkadang membuat kita yang
membaca terbawa perasaan, ditambah lagi dengan gurauan Dilan yang suka nyeleneh
namun cukup menghibur. Intinya
novel ini adalah pelengkap dari dua novel "Dilan", sehingga para
penggemar Dilan dan Milea merasa lebih puas akan ketergantungan cerita yang ada
pada seri sebelumnya.
Kelebihan dari novel ini adalah penulis tetap mempertahankan gaya
tulisannya yang ringan, sehingga semua kalangan dari remaja sampai dewasa dapat
menikmatinya dengan mudah. Dan pula, meski novel ini adalah kisah percintaan,
tidak serta merta menceritakan tentang sepasang kekasih, juga ada nilai lebih
di dalamnya yang bisa kita petik, cinta kepada keluarga, cinta persahabatan,
cinta akan daerah atau alam, bahkan nilai kemanusiaan.
Sedangkan kekurangannya menurut saya ada pada jalan cerita, para pembaca
terlebih dahulu harus mengerti jalan cerita yang disampaikan dalam dua novel
"Dilan" sebelumnya. Karena novel ini adalah pelengkap yang
mengisahkan keseluruhan cerita.
Nama: Jovita Anggi Taruli
Kelas : X MIA III
RESENSI
Judul
Buku : Bad Boys
Pengarang : Nathalia Theodora
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Suka banget sama
bukunya! Jalan cerita, penggambaran
tokoh, plot twist, semuanya seru
abis! Memang mungkin plot nya agak cliche.
Jalan cerita dengan setting suasana perselisihan geng dua sekolah memang
bukan plot yang orisinil. A bad boy, the leader of gangster A, has a
little sister, and she fell in love with the leader of the enemies, gangster B,
and at the end, they decided to end their little rivalry for the sake of the
girl. Tapi tetep aja seru banget.
Memang saya baru
membaca buku yang pertama dan belum pernah menyentuh yang kedua dan yang
ketiga, tapi buku yang pertama saja sudah seru banget, apalagi yang kedua dan ketiga?
Novel ini cukup
enak dinikmati karena narasinya yang mengalir.
Penulis begitu pandai menuliskan karakter tokoh dan suasana cerita
sehingga pembaca seakan-akan benar-benar mengenal tokoh, berada di TKP, dan
melihat kejadian-kejadian yang ada dengan mata kepala mereka sendiri.
Selain itu,
tokoh-tokoh pendamping yang ada di sini semuanya mendapat porsi yang sesuai
seimbang, tidak ada yang terlalu sering atau terlalu jarang muncul. Cerita ‘pendamping’ dalam novel ini juga
menarik, membuat pembaca tidak hanya penasaran dengan kelanjutan Austin-Ivy dan
Troy-Sophie, tapi juga dengan kelanjutan cerita Troy-Natasha.
Seperti yang saya
tulis di atas, penulis sungguh pandai dalam menuliskan ceritanya. Jujur saja, saat membaca bagian Ivy yang
minta maaf ke Austin di rumah Austin, mata saya sampai berkaca-kaca. Saya juga sempat menggertakan gigi saat Troy
dan geng nya mengeroyok Austin, rasanya pengen
bantuin Austin, kan kasian dikeroyok gitu L. Selain itu, masih banyak lagi scenes yang bikin baper.
Saya juga sangat
suka dengan karakter-karakter tokoh dalam novel ini, mulai dari Troy, Austin,
Ivy, Sophie, dll.
Membaca sikap Troy
yang sangat protektif terhadap Ivy dan bahkan sampai rela mempermalukan dirinya
demi adik perempuannya membuktikan bahwa Troy benar-benar peduli kepada
Ivy. Sikap galaknya bukan hanya untuk
menjaga nama baik geng semata, tapi juga untuk melindungi Ivy dari para lelaki
yang berpotensi menyakiti hati Ivy. Di
sisi lain, sikap Austin yang sangat lembut terhadap Natasha, adiknya, juga
membuktikan bahwa Austin tidak sepenuhnya dingin, kasar, dan bossy seperti yang biasa ia tunjukkan
kepada dunia.
Membaca segala bentuk
perhatian Troy dan Austin terhadap adiknya mengajarkan bahwa seorang yang
terkesan kasar, dingin, menyeramkan, atau orang orang yang dicap sebagai orang
yang tidak baik karena dia ketua gangster
sekalipun masih memiliki sifaat dan hati yang lembut.
Pelajaran lain
yang saya dapatkan dari novel ini adalah tidak baik untuk menjaga permusuhan
atau dendam, apalagi yang melibatkan banyak orang, (walaupun memang, Austin
punya alasan tersendiri untuk membenci Troy).
Jika ada masalah, sebaiknya diselesaikan secepat mungkin, jangan
berkelanjutan, apalagi sampai turun-temurun ke generasi-generasi selanjutnya.
Pokoknya, bukunya
seru, reccomended banget deh! Kalo mau tau lebih banyak, baca aja bukunya!
;)
NAMA : MOHAMMAD IHSAN
KELAS : X MIA III
RESENSI
Judul
Buku : Hector And The Search For Happiness
Penulis : Francois Lelord
Penerbit : Penguin Group, New York
Penulis : Francois Lelord
Penerbit : Penguin Group, New York
Buku berjudul Hector and The Search
For Happiness adalah buku karya Francois Lelord yang mengisahkan tentang
perjalanan seorang psikiater bernama Hector yang ingin mencari apa itu arti
kebahagiaan sejati.
Pencarian ini berawal dari
kegelisahannya karena tidak mengetahui cara untuk membagi kebahagiaan alih-alih
tugasnya sebagai psikiater untuk membuat pasiennya menjadi bahagia, tidak,
minimal kembali mempunyai semangat untuk terus menjalani hidup.
Ia memutuskan untuk melakukan
perjalanan keliling dunia demi mencari arti kebahagiaan sejati. Mulai demi Cina
di Asia, lalu ke Afrika, hingga Amerika Serikat, ia mendapatkan banyak
pembelajaran dari perjalanannya itu.
Akhir dari perjalanan Hector adalah
menemui gurunya yaitu seorang biksu tua di dataran Cina.
Nama : M.Farhan.R
Kelas : X MIA III
RESENSI
Judul
buku : Lima Sekawan Di Pulau Harta
Penulis
: Enid Blyton
Penerbit
: Gramedia
Lima
Sekawan terdiri dari empat orang anak yang bernama Julian, Dick, George, dan
Anne, serta seekor anjing bernama Timmy. Julian, Dick, dan Anne adalah kakak
beradik yang berasal dari Inggris. Ketiganya memiliki sepupu bernama George.
Sementara Timmy, yang senantiansa menemani petualangan mereka, adalah anjing
milik George. Mereka berlima sering melakukan perjelajahan ke tempat yang
asing. Serunya, penjalanan Lima Sekawan sering kali berujung pada sebuah
misteri yang harus mereka pecahkan.
Kisah Di
Pulau Harta ini adalah petualangan pertama Lima Sekawan. Pada suatu liburan,
Julian, Dick, dan Anne diberi saran oleh kedua orang tuanya untuk berkunjung ke
rumah sang paman yang ada di pesisir Inggris. Di sinilah mereka bertiga bertemu
dengan George dan Timmy untuk pertama kalinya. Keluarga George memliki tanah
yang luas, termasuk sebuah pulau karang kecil yang berada tak jauh dari pantai.
Pulau
Kirrin ini dikelilingi oleh karang-karang tajam. Tak seorang pun warga yang
berani mendekati pulau karena takut perahunya karam. Hanya George yang tahu
rute celah karang untuk mendekati Pulau Kirrin.
Goerge
akhirnya mengajak teman-teman barunya itu mengunjungi Pulau Kirrin. George juga
menunjukkan reruntuhan kapal leluhurnya yang tenggelam tak jauh dari pulau.
Hingga akhirnya sebuah badai yang besar membuat kapal itu terangkat ke
permukaan lalu tersangkut pada sebuah karang. Berita ini pun langsung tersebar
lantaran terdengar desas desus bahwa di reruntuhan kapal itu tersembunyi harta
karun milik petualang besar, leluhur George. Wartawan, wisatawan, dan pemburu
harta karun langsung berdatangan. Apakah benar ada harta di kapal itu? Akankah
George bersama Lima Sekawan berhasil menemukan warisan leluhurnya itu?
Nama
: Josh.A
Kelas
: X MIA III
RESENSI
Judul Buku
: Dead Man’s Folly (Kubur
Berkubah)
Penulis
Buku :
Agatha Christie
Penerbit
Buku : PT Gramedia Pustaka Utama
SINOPSIS NOVEL :
Novel
ini menceritakan tentang seorang detektif, M. Poirot, dari kota London yang
dipanggil untuk mengerjakan sebuah tugas. Seorang pengarang novel misteri
terkenal, Ariadne Oliver, sedang berada di Devon untuk mengatur suatu permainan
Pelacakan Pembunuhan, dimana orang yang dapat melacak pembunuhnya, adalah pemenangnya.
Sang detektif dipanggil untuk menjadi tokoh yang memberika hadiah kepada
pemenang permainan tersebut. Ketika Poirot menanyakan tentang korban pembunuhan
dalam permainan tersebut, penulis tersebut dengan segera mengantarkan Poirot
kepada gadis pemeran korban. Setelah memasuki ruangan, terlihatlah si pemeran
terbaring kaku di lantai. Ariadne mengira bahwa si pemeran sedang berpura-pura,
namun Poirot tahu, gadis tersebut sudah meninggal sekitar 5 menit yang lalu.
KELEBIHAN
BUKU :
Buku ini memiliki alur cerita yang baik untuk sebuah
novel misteri. Sama seperti beberapa buku novel misteri lain yang sudah saya
baca, terdapat banyak kejutan menanti yang disajikan dengan sempurna. Bahasa
yang digunakan sifatnya baku, namun masih mudah dimengerti. Penokohan tidak
pernah lari dari sifat awalnya yang membuat alur cerita tersebut konsisten.
Nama :
Mutiara Cantikan
Kelas : X MIA III
RESENSI
Judul buku : Rindu Sahabat
Pengarang :
Aster Putih
Penerbit :
Rumah Oranye
Di dalam buku ini, saya
mendapat banyak arti lebih luas dan makna lebih dalam mengenai sahabat.
Sahabat yang setia, selalu ada
dalam susah maupun senang. Itulah salah satu ciri sahabat sejati, tidak hanya
menampakkan muka ketika kita sedang bersuka, lalu saat kita berduka, ia hilang.
Jika seperti itu yang terjadi maka ia tak pantas disebut sahabat, melainkan
parasit.
Sahabat tak boleh iri satu
sama lain dan tidak baik jika berebut sesuatu, apalagi rebutan wanita. Jika
kalian menyukai wanita yang sama, bertindaklah dengan bijak dan berpikir
dewasa. Kalian bisa diskusikan dengan kekeluargaan, adakah yang bersedia mengalah?
Jika tidak, kalian hanya perlu
meminta kepada wanita itu untuk memilih satu diantara kalian dan yang tidak
terpilih, harus menerimanya. Kalian juga memiliki pilihan terakhir, yaitu sama
– sama meninggalkan wanita tersebut.
Sahabat bisa jadi cinta. Bisa jadi
kekasih bahkan jadi teman hidup. Tidak menutup kemungkinan, ia yang akan
menemanimu sampai hari tua. Ia yang akan dipanggil ‘Ayah’ oleh anak – anak mu
kelak. Dan ia yang berjanji di hadapan Tuhan untuk menjadi Adam bagi mu sejak
kemarin, saat ini dan sampai maut memisahkan kalian. Semua hal itu bukanlah hal
yang mustahil, bisa saja terjadi pada sahabat yang merupakan lawan jenis
dirimu. Jika kehendak Tuhan seperti itu, maka terjadilah seperti itu.
Persahabatan tak pandang bulu.
Manusia bisa bersahabat dengan siapa saja. Ketika naluri telah bicara,
persentuhan hati sudah ada, maka manusia pun bisa bersahabat dengan hewan
dimana pun pertemuan mereka, semua bisa saja terjadi karena sebuah rasa
ketulusan.
Sahabat sejati datang dari
hati. Ketika kita memang telah berjanji, jangan pernah ingkari. Meski dengan
sebuah cara yang tak pernah terpikirkan oleh sahabat, namun ada tujuan mulia
untuk menyelamatkannya dari kesengsaraan, sahabat sejati akan siap ada dengan
caranya.
Sahabat ada untuk saling mendukung,
melengkapi dan mengimbangi satu dengan yang lainnya. Terciptanya sebuah
hubungan yang manis tentu tak mudah, semua senantiasa ada liku – likunya. Namun
ketika ketulusan itu telah lama hadir, maka sulitnya sebuah hubungan akan
menjadi mudah karenanya.
Nama : Nadira Khoirunnisa
Kelas : X MIA III
RESENSI
Judul buku : Holy Mother
Pengarang : Akiyoshi Rikako
Penerbit : Penerbit Haru
Holy Mother pertama kali diterbitkan
pada Agustus 2016 lalu. Buku ini mengambil tema misteri/thriller yang
menceritakan kasus pembunuhan anak di bawah umur. Korban ditemukan di tepi
sungai Aiide dalam kondisi yang mengenaskan. Korban juga diduga diperkosa
setelah dibunuh.
Cerita ini kemudian beralih pada
Honami, seorang ibu yang tinggal di dekat lokasi kejadian. Ia merasa was-was
terhadap kejadian tersebut. Iapun menjadi protektif terhadap anak perempuannya
yang masih duduk di bangku TK, Kaoru.
Di sisi lain, ada pula seorang
pelajar SMA bernama Makoto. Ia merupakan bagian dari ekskul kendo dan bersuka
rela menjadi guru kendo bagi anak-anak kecil di balai kota. Ada pula dua
detektif yang bekerja sama untuk memecahkan kasus pembunuhan itu.
Kemudian, muncullah kasus baru.
Diduga pelakunya sama dengan pelaku kasus sebelumnya. Namun, apabila pada kasus
sebelumnya korban ditemukan dengan kemaluan yang terpotong, pada kasus ini
justru jari-jari milik korbanlah yang dipotong.
Kedua detektif yang bertanggung jawab
atas kasus itu menjadikan Makoto sebagai tersangka. Akan tetapi, belum ada
bukti kuat untuk menjebloskannya ke penjara. Meski Makoto memanglah sang pelaku
tersebut. Namun, ia sangat yakin bahwa ia tidak pernah memotong jari sang
korban.
Dengan ketegangan yang sudah terasa
di awal, cerita ini berhasil membuat para pembaca terus merasa penasaran
mengenai bagaimana kasus itu terselesaikan. Alurnya membuat kita terbawa dan
menumbuhkan rasa kesal pada Makoto yang membunuh anak kecil tak bersalah. Juga,
memberikan tahu kita lewat tokoh Honami bahwa seorang ibu akan terus melindungi
anaknya meski dengan cara yang melenceng. Selain itu, cara pengarang membawakan
cerita ini begitu baik sehingga mudah dicerna oleh pembaca. Sampulnya juga
mendukung jalan cerita buku ini. Akan tetapi, cerita ini sering kali berubah
sudut pandang serta tokoh utamanya. Hal ini membuat pembaca yang tidak terbiasa
kebingungan.
Nama:
Olivia Monica
Kelas:
10 MIA 3
RESENSI
Judul buku: Salad Days
Pengarang: Shelly Salfatira
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Buku berjudul "Salad Days" merupakan buku
yang dikarang oleh Shelly Salfatira yang diterbitkan di Jakarta pada tahun 2013
oleh PT. Gramedia Pustaka Utama. Buku ini mengisahkan tentang persahabatan
antara 2 orang perempuan yang duduk di bangku SMA. Kedua perempuan itu bernama
Greta dan Hannah. Mereka berdua memiliki perilaku dan kebiasaan yang sangat
berbeda. Greta merupakan orang yang easy going dan teman-temannya kebanyakan
laki-laki sedangkan Hannah adalah orang yang feminim. Greta sangat menyukai
olahraga, khususnya basket. Namun, kedatangan murid baru yang bernama Dirga.
Greta sudah memendam rasa kesal saat pertama kali bertemu dengan Dirga. Greta
pun semakin kesal saat Dirga direkrut oleh Patrick dan Boy untuk masuk ke tim
inti basket sekolahnya. Kekesalannya pun memuncak saat Dirga mengambil
perhatian Hannah yang ternyata merupakan teman masa kecil Dirga.
Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, Hannah tetap
menunggu Dirga. Kedatangan Dirga membuat Hannah lebih berharap lagi. Masalah
itu akhirnya muncul ke permukaan. Greta akhirnya tau bahwa Hannah dan Dirga
merupakan teman dekat dari kecil saat ulang tahun Dirga. Hannah datang
belakangan dan disambut hangat oleh mamanya Dirga. Mamanya Dirga juga
mengenalkan Hannah sebagai teman masa kecil Dirga. Hal itu membuat hati Greta
sangat hancur untuk kedua kalinya.
Jalan cerita yang tidak tertebak menjadi keunggulan
dari buku ini. Bahasa yang digunakan sangat sesuai dengan kehidupan remaja dan
penggunaan sudut pandang yang berbeda-beda juga menjadi poin plus dari buku
ini.
Namun, kelamahan buku ini adalah penggunaan sudut
pandang yang berbeda-beda membuat beberapa orang bingung dan susah mengerti
jalan ceritanya.
Di samping semua kekurangannya, buku ini cocok untuk
kaum remaja karena cocok dengan kehidupan remaja.
Nama : Qinetta Aidia Fitrinna
Kelas : X MIA III
RESENSI
Judul
Buku : Negeri Para Bedebah
Pengarang :
Tere Liye
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Novel
yang ditulis oleh Tere Liye ini bertemakan ekonomi dan politik. Novel ini
sangat menarik karena isi ceritanya susah ditebak dan banyak perubahan alur
yang mendadak. Cerita di novel ini sangat berkesan, dapat membuat kita
penasaran dan berdebar-debar.
Tokoh
utama dari novel ini bernama Thomas. Di novel ini diceritakan tentang
perjuangan Thomas menyelamatkan Bank Semesta yang dimiliki oleh pamannya, Om
Liem. Thomas mempunyai waktu 2 hari untuk menyelamatkan Bank Semesta. Meskipun
ia sangat membenci Om Liem, ia tetap memutuskan untuk menyelamatkan Bank Semesta
. Di akhir cerita novel ini, Thomas menghadapi pengkhianatan orang yang telah
menjadi kepercayaannya selama bertahun-tahun.
Novel
ini memiliki nilai moral yang banyak, dan dapat mengajari kita hal yang banyak.
Seperti jangan mudah menyerah, selalu mandiri, dan selalu berpikir kreatif. Nilai
persahabatan dan pertemanan di novel ini juga dapat dicontoh. Walaupun banyak
memiliki nilai moral yang dapat dicontoh, novel ini juga memiliki banyak hal
yang tidak patut untuk dicontoh, seperti menipu, menyuap orang lain, korupsi,
menyalahgunakan kekuasaan, memanipulasi, dan banyak lagi.
Cerita
novel ini bisa dibilang berat, karena memang novel ini dikategorikan untuk
dewasa. Bahasa di novel ini juga banyak istilah-istilah yang susah, seperti short selling, subprime mortgage, preventive
strike, dampak sistemis, dan lain-lain. Meskipun begitu, novel yang
berjumlah 440 halaman ini tetap menarik untuk dibaca dan tidak kalah seru
dengan novel-novel Tere Liye yang lain.
Nama
: Raisa.A.
Kelas
: X MIA III
RESENSI
Judul Buku : To kill a
mockingbird
Penulis
: Harper Lee
Penerbit : Qanita
Sinopsis
buku :
To Kill a
Mockingbird berkisah tentang sebuah
keluarga yang tinggal di Maycomb County, Alabama, tahun 1930-an. Keluarga kecil
ini terdiri dari dua bersaudara, Jem dan Scout, bersama ayah mereka, Atticus
Finch, yang berprofesi sebagai pengacara, serta pembantu mereka yang berkulit
hitam, Calpurnia. Pada masa itu, diskriminasi sosial terhadap kaum kulit hitam
sangat terasa sekali. Orang kulit hitam dianggap tidak penting. Rata-rata
mereka bekerja sebagai pembantu rumah tangga, supir, pesuruh kerja kasar, dan
sebagainya. Novel ini dikisahkan dari sudut pandang Scout, gadis kecil berusia
delapan tahun yang tomboi dan polos. Baginya, dunia hanya terdiri dari dua
warna: hitam dan putih. Namun tak lama lagi ia akan segera paham bahwa dunia
tidak selalu hitam-putih.
Kehidupan Jem dan
Scout bisa dibilang menyenangkan. Scout yang sejak lahir tak pernah pernah
mengenal ibunya (ibunya meninggal sebelum ia lahir) merasa cukup puas diasuh
Atticus, sang ayah. Ia dan kakaknya bahkan patuh pada Calpurnia, sosok yang
bisa dibilang bertindak seperti ibu bagi mereka, walau Calpurnia sendiri
sebenarnya sudah berkeluarga dan punya anak-anak sendiri. Saat libur musim
panas, Dill, sahabat mereka, selalu datang mengunjungi mereka. Kedatangan Dill
selalu dinanti-nantikan oleh Scout, kemudian mereka bertiga akan bermain
bersama, iseng mengusik tetangga mereka, Boo Radley, lalu bermain sandiwara,
dan hal-hal menyenangkan lainnya. Saat liburan berakhir dan Scout harus
bersekolah, ia mendapati dirinya tidak menyukai gurunya, yang sejak awal tidak
senang dengan Scout yang sudah bisa membaca di hari pertama sekolah. Terkadang,
gadis tomboi ini berkelahi dengan anak yang mengganggunya. Begitulah kehidupan
Scout. Ia dan kakaknya, walau tidak selalu sependapat, namun mereka saling
menyayangi. Mereka pun sangat menyayangi ayahnya, dan mereka juga sayang pada
Calpurnia, meski pembantu kulit hitam itu tak segan-segan memarahi mereka
ketika mereka bersikap nakal.
Kehidupan keluarga
Finch mulai berubah saat Atticus menjadi pembela Tom Robinson, seorang pria
kulit hitam, atas kasus pemerkosaan terhadap perempuan kulit putih yang bernama
Mayella Ewell. Warga Maycomb menentang Atticus. Mereka menanggap Atticus
‘pencinta nigger’, karena mau membela Tom, warga kulit hitam yang menurut
mereka tidak pantas dibela. Menurut mereka, Tom sama dengan kulit hitam pada
umumnya; yang kasar, tidak berpendidikan, dan sampah. Di sekolah, anak-anak
mengejek Scout dan kakaknya karena memiliki ayah pencinta nigger. Ketika
mengeluhkan hal itu kepada Atticus, ayah mereka membesarkan hati anak-anaknya
dan berkata bahwa dirinya yakin tengah melakukan hal yang benar. Ia yakin Tom
Robinson tidak bersalah, dan semua orang, baik berkulit putih maupun hitam,
wajib mendapat perlakuan yang adil, apalagi saat berada di pengadilan. Ia
meminta anak-anaknya untuk tidak marah ketika diejek, karena ia sedang
melakukan sesuatu yang benar.
Saat hari
pengadilan tiba, Jem dan Scout diam-diam menyusup ke pengadilan untuk
menyaksikan langsung usaha ayah mereka membela Tom. Pada tahap ini, Scout
akhirnya sadar, bahwa dunia memang tidak selalu hitam-putih. Anak kecil itu
akhirnya paham, bahwa prasangka buruk yang sudah tertanam cukup lama pada
setiap orang, mampu membutakan manusia sehingga nyaris tidak mampu melihat apa
yang benar dan apa yang tidak.
Review :
Alur cerita terasa
lambat di awal bab. Bab-bab permulaan yang dimanfaatkan Harper Lee untuk
memperkenalkan satu per satu tokohnya, pasti sangat menjemukan kalau saja tidak
dituliskan sebagai narasi seorang bocah yang serba mengejutkan. Selalu saja ada
hal yang menggemaskan saat mendengar Scout Finch bercerita, membayangkan,
bertanya, atau bercakap tentang sesuatu.
Karakter Scout
memang dibuat sedemikian cerdas dan kritis. Namun redaksi yang digunakan untuk
menuliskan narasi Scout terdengar terlalu dewasa untuk seorang anak sekolah
dasar. Jika harus selalu ada kekurangan dalam sebuah karya literasi, mungkin
inilah satu-satunya kekurangan karya Harper Lee.
Kekuatan novel ini
terletak di penokohan dan narasi. Harper Lee menciptakan tokoh-tokoh yang
terbilang banyak, namun dengan fasih menceritakan karakter masing-masing tokoh
lewat sudut pandang seorang bocah, Scout Finch. Karakter-karakter yang tercipta
sedemikian nyatanya.
Sang narator,
Scout Finch dengan leluasa bercerita tentang segala sesuatu—yang dia lihat,
dengar, dan rasakan—secara jujur: bercerita tanpa motif tertentu, tanpa
kemunafikkan, kepalsuan, atau kebohongan. Scout Finch, karakter utama novel ini
menjadi pisau tajam bagi Harper Lee untuk mengupas karakter-karakter lainnya.
Pemaparan
deskriptif dalam sudut pandang khas anak kecil membuat cerita yang sebenarnya
bertemakan masalah sosial yang cukup berat menjadi terlampau cantik. Harper Lee
sukses mengangkat tema rasisme dalam narasi yang unik dan menarik. Sering
terdengar kocak dan lebih sering mengharukan.
Ada satu lagi
kutipan yang bagus sekali,
“Keberanian adalah
saat kau tahu kau akan kalah sebelum memulai, tetapi kau tetap memulai dan kau
merampungkannya, apapun yang terjadi”
Kesimpulan:
Kesimpulan yang
didapat dari buku ini adalah, kisahnya sangat inspiratif, disajikan dari sudut
pandang anak kecil yang memiliki rasa ingin tahu amat tinggi, dididik oleh
seorang ayah yang arif dan bijaksana. Ini adalah satu kisah sarat akan nilai
moral dari berbagai macam buku-buku bermakna dan bagus.
Nama
: Sain Gimel Filbert Simatupang
Kelas : X MIA 3
RESENSI
Judul buku
: The Age of Miracles
Pengarang :
Karen Thompson Walker
Penerbit :PT
Gramedia Pustaka Utama
The
Age of Miracles adalah semacam buku Young Adult yang mengandung unsur sci-fi,
berkisah tentang rotasi bumi yang—perlahan namun pasti—mulai melambat.
Akibatnya, hari-hari bertambah panjang, mulai dari hitungan menit hingga
kemudian meningkat menjadi hitungan jam. Awalnya tidak ada yang menyadarinya,
namun dengan mulai bermunculan para ahli di televisi, semua orang tau dan dunia
menjadi kacau. Gravitasi makin kuat, serangan sinar ultraviolet, dan banyak
efek lain dari perlambatan rotasi bumi ini. Julia, gadis hampir 12 tahun dan
keluarganya berusaha untuk melanjutkan kehidupannya ditengah tengah kekacauan
dunia.
Menurut saya buku ini sangat bagus,
sangat membuat saya addict membacanya. Film sci-fi yang membuat tidak bosan
membacanya dan diselingi dengan rangkaian kalimat indah membuat saya inginn
terus membacanya. Saya sangat merekomendasikan buku ini kepada remaja dan
dewasa.
Nama : Scarlett Monauli
Kelas : X MIA III
RESENSI
Judul Buku : Gorgeous
Georgians
Pengarang : Terry Deary
Penerbit : Scholastic
Buku ini merupakan salah satu buku seri karangan Terry
Deary yang berfokus pada sejarah sejarah dimasa lampau. Buku ini menjelaskan
tentang kejadia kejadian yang pernah terjadi di Era Georgians. Mulai dari
makanan, cara berpakaian, kasta yang
berlaku, pemerintahan serta kebiasan kebiasan unik para manusia di Era
Georgians
Buku ini dikemas dalam bahasa yang ringan dan mudah
dipahamai. Pembaca tidak akan cepat bosan karena buku ini diselingi dengan
ilustrasi dan juga ‘jokes’ yang sangat menghibur. Buku ini cocok dibaca oleh
siapapun. Tetapi sayangnya, buku ini hanya dicetaka dalam warna hitam dan
kertasnya pun hanya sekedar kertas abu abu yang gampang rusak.
Nama : Vanessa Olivia
Hariko
Kelas : X Mia III
RESENSI
Judul
buku : Pulang
Pengarang
: Tere Liye
Penerbit
: Republika Penerbit
Cerita diawali dengan Bujang yang
berumur 15 tahun melawan babi hutan yang sangat besar dan seram bersama para
pemburu dan Tauke Muda, teman bapak Bujang. Sejak perburuan itu diceritakan
bahwa Bujang tak mengenal rasa takut terhadap apa pun lagi. Tauke Muda pun
membawa Bujang ke kota, ke keluarga besar Tong. Hari pertama di rumah itu, Bujang
belajar dan mengerjakan soal, ternyata Bujang cerdas, logika nya sangat baik
dan keterampilan matematika nya seperti mendarah daging. Awalnya bingung karena
ia pikir dirinya akan menjadi tukang pukul seperti bapak nya. Bujang tidak
terima, semua orang belajar bagaimana berkelahi selain Bujang.
Tauke menjelaskan, usaha mereka
harus melihat ke depan. Bisnis keluarga Tong bergerak di bidang shadow economy atau mungkin dikenal
dengan black market, seperti bidang
prostitusi, judi, narkoba, dan lainnya. Tauke tidak ingin mengerjakan bisnis
kotor lagi. Bujang pun dengan giat belajar dengan Franz, seorang mantan
diplomat yang pensiun dini. Selain belajar dengan Franz, Bujang belajar
berkelahi dengan Kopong, kepala tukang pukul keluarga Tong. Setelah mampu melampaui
Kopong, guru baru Bujang adalah master samurai yang pernah menjadi ninja,
bernama Guru Bushi, dan juga seorang penembak jitu asal Filipina.
Bujang terus belajar sampai kuliah
ke luar negeri, ia menyelesaikan dua master
dan empat short-course di salah
satu universitas di Amerika dalam waktu singkat dan lulus dengan nilai
sempurna. Hidup Bujang yang tadi nya anak desa yang tak mengenal apa itu
sekolah berubah drastis. Ia menjadi tangan kanan Tauke Besar dalam mengurus
bisnis. Hari ini ekonomi bayangan yang merek jalankan tentang pencucian uang,
perdagangan senjata, penemuan medis, valas, dan sebagainya.
Sebenarnya, perjalanan cerita Bujang
sangat panjang, banyak petualang menakjubkan yang harus disimak. Menurut saya,
penulis sangat baik dalam menyampaikan setiap detail adegan action maupun negoisasi yang terjadi. Walaupun alur cerita berjalan maju-mundur, ini
tidak membingungkan pembaca sama sekali. Bahasa yang digunakkan juga sangat
menarik, cukup tinggi tetapi dapat dimengerti. Novel dengan genre baru yang
Tere Liye hasilkan memang sangat layak untuk dibaca. Saya tidak menemukan
kekurangan dalam buku ini.
Nama : Wadi Mufid
Kelas : X MIA III
RESENSI
Judul Buku :
Lima Sekawan: Berkelana
Pengarang :
Enid Blyton
Penerbit :
Gramedia
Awal liburan musim panas, saat mereka Lima Sekawan sedang
bersantai-santai di halaman belakang rumah si tiga bersaudara, Julian, Dick,
dan Anne. Kali ini liburan mereka memang tidak ke Pondok Kirrin karena paman
mereka sedang memiliki eksperimen baru, sehingga kalau mereka datang kesana
yang ada hanya akan tegang karena takut dimarahi. Saat bersantai-santai itulah
mereka mendengarkan suara rombongan sirkus melewati depan rumah. Mereka segera
menonton lalu berkenalan dengan seorang bocah yang pandai bersalto dan memiliki
dua ekor anjing bernama Barker dan Growler. Bocah itu bernama Nobby, yang
memiliki paman yang seorang kepala pelawak di rombongan sirkus itu, Paman Dan.
Setelah bingung bagaimana mereka akan menghabiskan liburan musim
panas mereka, George, sepupunya mendapat ide. Mereka ingin berlibur dengan
karavan. Sudah pasti yang lain setuju dengan ide itu. Lalu mereka meminta ijin kepada
orangtua tiga bersaudara tersebut, dan akhirnya diizinkan. Bahkan mereka mendapatkan
dua karavan dengan model terbaru dan terlengkap. Rencana terbesar mereka adalah
berkemah di dekat rombongan sirkus berkemah. Di balik bebukitan yang ada danaunya,
menurut perkiraan mereka butuh empat atau lima hari perjalanan baru tiba
disana. Mereka bisa melihat hewan-hewan itu berlatih setiap hari, dan tentu
saja mereka dapat berenang di danau setiap saat sesuka hati mereka. Dan yang
terpenting, mereka dapat berteman dengan Nobby, si bocah sirkus. Selama
perjalanan beberapa kali mereka berhenti di peternakan untuk membeli bahan
makanan ataupun menginap untuk menghabiskan malam dan melanjutkan perjalanan
hari berikutnya.
Akhirnya tibalah mereka di Perbukitan Merran dimana terdapat Danau
Merran dan mereka menemukan rombongan sirkus yang mereka ikuti. Mereka bertemu
dengan Nobby dan berkenalan dengan binatang-binatang lucu seperti simpanse dan
macan. Sayangnya mereka diusir oleh Pak Dan dan Lou agar tidak berkemah di
dekat mereka. Mereka pun pergi dan mencari sebuah tempat berkemah yang
pemandangannya indah dan terlindung dari angin. Di tempat baru ini yang
terletak diatas bukit, mereka menemukan sumber mata air dan dapat melihat
luasnya danau di bawah mereka. Sayangnya lagi-lagi Paman Dan dan Lou menganggu.
Kali ini mereka menyuruh anak-anak kembali berkemah di kaki bukit.
Tentu saja anak-anak merasa aneh dan curiga. Belum lagi ternyata ada orang yang
berniat meracuni Timmy, tapi sayangnya Barker yang kena. Sehingga kondisi
Barker sangat parah akibat memakan racun itu.
Karena penasaran dengan apa yang diinginkan Paman Dan dan Lou,
Lima sekawan membuat sebuah skenario, mereka mengumumkan di Perkemahan bahwa
mereka akan ke kota sementara sebenarnya Julian tinggal di karavan mereka untuk
menunggu dan mencari tahu apa yang dicari Dan dan Lou. Ternyata, kedua orang
itu punya lubang persembunyian! Dan sayangnya, lubang itu berada persis di
bawah karavan mereka. Itulah kenapa mereka sangat marah saat mengetahui anak-anak
akan berkemah disini.
Lima Sekawan itupun memberanikan masuk ke dalam lubang tersebut,
dan ternyata di dalamnya terdapat banyak barang curian milik Dan dan Lou. Di
dalam lubang tersebutlah situasi mereka sangatlah genting. Dan dan Lou sudah
tau jika anak-anak tersebut sedang berada di lubang tersebut. Dengan kondisi
marah mereka mencari anak-anak tersebut ditambah dengan sebuah pistol di
tangannya. Untungnya Dick berpikir dengan cepat, pada saat Pongo, simpanse
peliharaan Nobby menyerang Dan dan Lou, Ia pergi keluar untuk mencari bantuan. Dan
akhirnya polisi pun datang, dan menangkap Dan dan Lou yang ternyata akan
menjual barang-barang tersebut ke Berlin dan Belanda. Beruntung pada saat
kejadian tersebut tidak ada yang terluka.
Setelah kejadian tersebut, akhirnya Nobby dan anak-anak tersebut
harus berpisah. Nobby yang akhirnya dapat bekerja menjaga kuda-kuda peliharaan
milik petani disana, dan Julian beserta adik dan sepupunya yang harus kembali
ke rumah dengan lebih cepat akibat ayahnya yang cemas mendengar kejadian
tersebut. Sebelum kembali ke rumahnya, mereka pergi ke danau dan mandi-mandi di
sana, kemudian melakukan berbagai hal menyenangkan.
Keesokan paginya anak-anak
berangkat. Nobby berdiri di jalan bersama keluarga sepasang suami-istri petani
yang baik itu. Mereka melambai-lambaikan tangan, mengucapkan selamat jalan.
Nama : Yusuf Zhafir Shadiq
Kelas : X MIA III
RESENSI
Judul
buku : SHERLOCK HOLMES A STUDY IN SCARLET
Pengarang
: Sir Arthur Conan Doyle
Penerbit : Shira Media
Buku ini bagus , menghibur , dan
mengajarkan kita untuk berendah hati karena jalan ceritanya sulit diitebak dan
tokoh utamanya adalah orang yang misterius. Buku ini menjelaskan setiap masalah
yang ada dengan detail yang menarik, sehingga pemeran utamapun juga selalu
antusias memecahkan masalahnya. Sampul buku yang digunakan kurang menarik dan
eeditan buku ini kurang bagus , sehingga membacanya sedikit membosankan.
Nama : Zabina Chaerunissa
Kelas : X MIA 3
RESENSI
Judul
Buku : Bintang
Pengarang
: Tere Liye
Penerbit : Gramedia
Pustaka Utama
Novel Bintang merupakan novel keempat dari
serial “BUMI”. Novel yang ditulis oleh Tere Liye ini menceritakan kelanjutan
dari petualangan tiga sahabat, yaitu Raib, Seli, dan Ali. Pada novel sebelumnya,
mereka telah menjelajahi Klan Bintang dan berusaha melarikan diri dari pengejaran
Dewan Kota Zaramaraz.
Kali ini, tiga sekawan itu telah
mengetahui rencana jahat Dewan Kota Zaramaraz, yaitu dengan menghancurkan pasak
bumi yang akan membinasakan semua klan, dimulai dari Klan Bumi hingga Klan
Bintang itu sendiri, kecuali Kota Zaramaraz. Akhirnya, Raib, Seli, dan Ali
bersama dengan Miss Selena, Faar, dan para prajurit terbaik dari seluruh klan
berusaha mencari dimana pasak bumi tersebut berada. Mereka menjelajahi Klan
Bintang sekali lagi, dan melewati banyak rintangan.
Masih dengan gaya penulisan khas Tere
Liye, novel ini bisa dicerna oleh kalangan anak-anak sekalipun karena gaya
bahasanya yang sederhana. Selain itu, Tere Liye dapat menuangkan adrenalin yang
ada dengan sangat baik, sehingga pembaca dapat merasakan ketegangan yang ada di
antara Raib, Seli, dan Ali. Tere Liye juga dapat menunjukkan kepribadian dari
setiap tokoh dengan jelas. Sampul novel ini juga terbilang unik dan dapat
menarik perhatian banyak masyarakat karena warnanya yang menonjol.
Sayangnya, novel yang saya dapatkan
tidak memiliki kondisi yang bagus. Di salah satu halaman, lembarannya hampir
lepas sehingga saya harus berhati-hati dalam membacanya. Selain itu, masih
terdapat beberapa kata yang salah ketik.
Terlepas dari kekurangannya, novel ini
sangat dianjurkan untuk dibaca oleh semua umur, karena novel ini memiliki nilai-nilai
yang dapat pembaca teladani seperti persahabatan, kekeluargaan, rasa kerja sama
yang kuat, dan masih banyak lagi. Untuk para pembaca serial “BUMI”, jangan
terlebih dahulu merasa sedih, karena serial ini tidak berhenti sampai buku
keempat, novel selanjutnya yang berjudul “Komet” akan segera diluncurkan oleh
Tere Liye.
Nama: Zidan Kharisma A.
Kelas: X MIA III
RESENSI
Judul Buku: The Power of Social and
Emotional Intelligence
Pengarang: Ridho Aldily
Penerbit : Psikologi corner
Buku social and emotional intelligence ini
memuat dan mengungkapbagaimana kecerdasan- kecerdasan inni bisa membantu
kitadalam kehidupan sehari-hari dan mencapai apa yang kita inginkan.Inti dari
Social intelligence adalah kecerdasan untuk merasakan keadaan internal,
motivasi dan perilaku diri sendiri dan orang lain.
Kecerdasan sosial tersusun dari beberapa komponen, yaitu kesadaran
sosial dan fasilitas sosial. Kesadaran sosial adalah ketrampilan seseorang
dalam memahami pikiran dan penyelarasan diri dengan orang lain. Kesadaran
sosial terbagi empat, yaitu empati dasar,penyelarasan, ketepatan empatik dan
kognisi sosial. Fasilitas sosial adalah bagaimana kita berinteraksi dengan
orang lain yang terdiri dari sinkronasi, presentasi diri, pengaruh dan
kepedulian
Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi kemampuan sosial seseorang.
Keluarga merupakan tempat pertama bagi anak untuk belajar kehidupan sosial.
Pola asuh, status sosio-ekonomi, keutuhan keluarga dan sikap orangtua
mempengaruhi kemampuan anakuntuk berinteraksi dengan masyarakat di masa
depannya.Status sosio-ekonomi tidak mempengaruhi kemampuan anak secara
langsung, tetapi pengasuhan dan sikap orangtua yang otoriter dapat menurunkan
kecerdasan sosial, harga diri dan prestasi anak. Sekolah sebagai tempat pendidikan
juga untuk melatih banyak kemampuan sosial anak: berbicara di depan umum,
mempresentasikan diri, negosiasi, dan mendengarkan lawan bicara. Di sekolah
anaka akan belajar untukbekerja sama dalam kelompok, menaati aturan dan
meningkatkan empati yang juga banyak dipengaruhi oleh teman sebaya anak.
Orang yang memiliki kecerdasan sosial yang tinggi akan mampu berkomunikasi dengan orag lain
menggunakan kata dan bahasa tubuh yang baik. Orang dengan social intelligence
akan membuat orang nyaman di dekatnya dan tidakk menemui kesulitan saat hendak
memulai interaksi dengan orang lain.
Orang dengan kecerdasan sosial yang rendah dapat terlihat sari seberapa
sensitive ia terhadap orang maupun lingkungan di sekitarnya. Orang dengan
kecerdasan sosial rendah akan sulit berinteraksi dengan orang lain dan mebuat
dirinya diterima masyarakat.
Relasi sosial merupakan hasil dari interaksi (rangkaian tingkah laku)
yang sistematik anatara dua orang atau lebih. Hubungan dalam relasi sosial
merupakan hubugan yang sifatnya timbale balik antar satu individu denga
individu lain dan saling mempengaruhi.
Ada banyak hal yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan, saah satu yang
penting adalah relasi sosial. Membangun rlasi yang baik adalah hal paling utama
karena akan meningkatkan kepercayaan orang-orang terhadap orang itu. Kemampuan
akademis harus dibarengi oleh hubungan sosial yang baik untuk menggapai
kesusksesan baik sebagai pegawai atau pengusaha.
Relasi yang erat dengan seseorang dapat membebaskan diri kita dari
masalah. Misal bila kita membangun jalinan dengan seseorang di keluarga dapat
membantu semisal kita mengalami kesulitan financial. Apabila kita membangun
relasi dengan bos Anda, Anda lebih mungkin mendapat promosi daripada kolega
Anda yang lain.
Relasi bisa membuat pekerjaan lancar. Kerja sama tim adalah salahsatu
factor penting dalam pekerjaan. Relasi yang Anda bangun akan mempengaruhi
pekerjaan Anda sebab lancer atau tidakya pekerjaan (kerja tim) adalah
bergantung dari bagaimana kita mampu berkomunikasi dan berorganisasi dengan
baik.
Kecerdasan sosial ditandai oleh cara seseorang beradaptasi. Beradaptasi
berarti kemampuan kita untukmenyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.
KEmampuan beradaptasi merupakan kemampuan yang kompleks karena di dalamnya
melibatkan sejumlah fungsi dan intelektual. Misalnya: penalaran, ingatan kerja,
dan belajar keterampilan makin tinggi.
Kecerdasan atau intelegensi tinggi yang dimiliki manusia maka seseorang
tersebut akan lebih cepat dan efektif di dalam menentukan strategi beradaptasi
dengan perubaha tugas dan lingkungan yang baru begitu pula sebaliknya
Pentingnya beradaptasi saat remaja bukan hal remeh. Karena saat ini
telah banyak sekali remaja remaja sudah sewajarnya untuk bisa beradaptasi
sehingga kita masuk ke dunia remaja yang lebih positif. Kita sebagai remaja
boleh saja bergaul tapi ingat kita tidak boleh mencoba hal-hal yang sekiranya
termasuk hal negative.
Self awareness (kesadaran diri) adalah keadaan ketika kita membuat diri
sendiri sadar tentang semosi yang sedang kita alami dan bisa memahami diri
sendiri dengan setepat-tepatnya. Orang yang sedang dalam keadaan ini memiliki
kemampuan mengontrol diri, yakni mampu membaca situasi sosial dalam memahami
orang lain dan mengerti harapan orang
lain. Orang yang bisa memonitor diri pasti disukai orang karena mampu
beradaptasi. Namun, jika kemampuan ini terlalu tinggi bisa-bisa kita tak
memiliki iddentitas karena kita selalu menyesuaikan diri dengan sekitar.
Sebaliknya, orang dengan kemmapuan rendah akan selalu konsisten karena tidak
ada usaha untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapi.
Komentar
Posting Komentar