RESENSI NOVEL X MIA 3

Nama: Alvito Rizqi Sobri
Kelas: X MIA III

RESENSI
Judul: Murder Is Easy
Pengarang: Aghata Christie
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Luke Fitzwilliam, seorang pensiunan militer, sedang menikmati kepulangannya ke Inggris setelah sekian lama pergi bertugas di luar negeri. Dari Eropa, dia menyebrangi selat Inggris, lalu sampailah di stasiun dan akhirnya naik kereta menuju London. Di gerbong kereta inilah dia bertemu dengan Miss Pinkerton. Mereka berbincang-bincang dan sampailah mereka pada perbincangan kejadian pembunuhan di Wychwood, desa dimana Miss Pinkerton tinggal. Miss Pinkerton berkata akan ada korban selanjutnya. Katanya korban itu adalah seorang dokter. Sebuah dugaan yang seorang detektif profesional pun belum tentu bisa melakukannya pikir Luke. Luke hanya senyum-senyum saja.
Setelah beberapa hari kemudian, seorang temannya membaca berita korban kecelakaan tabrak lari dan korban itu adalah Miss Pinkerton, dan juga dokter yang mereka bicarakan di kereta itu juga meninggal. Ternyata Miss Pinkerton tidak berbicara omong kosong kata Luke berkata dalam hatinya.
Luke yang penasaran akan kejadian pembunuhan itu akhirnya pergi ke Wychwood. Dia memulai investigasinya terhadap tewasnya beberapa orang desa tersebut karena pembunuhan. Dari hasil investigasinya tersebut dia menemukan petunjuk kepada sang pembunuh. Namun hal itu dibantah oleh seorang temannya. Namun ternyata dugaannya itu benar.
Kelebihan Buku
Buku ini memiliki cerita yang menarik untuk dibaca karena adanya kasus pembunuhan dimana kita akan berpikir-pikir siapa pembunuhnya dan juga beberapa plot twist yang tidak terduga.
Kata-kata yang ada di dalam buku ini juga mudah dimengerti oleh orang-orang.
Kelemahan Buku
Jalan ceritanya mungkin akan terasa sulit dimengerti bagi orang yang tidak terbiasa. Kertas yang digunakan juga tidak terlalu bagus.
Buku ini bagus untuk dibaca bagi para pencinta novel misteri dan bagi orang yang suka memecahkan suatu kasus. Walaupun buku ini punya beberapa kekurangan, hal itu tidak membuat buku ini buruk. Aghata Christie telah membuat karya yang menarik dan bagus dan salah satunya adalah buku ini.

Nama : Anantawidya Prayoga
Kelas : X MIA III

RESENSI
Judul Buku : The Book of Black Spell
Pengarang : Monica Sales
Penerbit : DAR! Mizan

Novel ini menceritakan tentang dua remaja bersaudara yang bernama Fotia dan Nero, mereka berdua hanyalah seorang murid SMA biasa yang menjalani hidup layaknya orang pada umumnya. Mereka hidup bersama ibunya, sedangkan ayahnya sudah meninggal. Mereka tidak tahu bahwa ibunya menyimpan banyak rahasia mengenai ayahnya. Sampai suatu hari, mereka sadar bahwa mereka berdua memiliki kemampuan “magic”. Dan tanpa disadari, orang yang dekat dengan Fotia dan Nero adalah pelindung yang diutus oleh pemimpin dari kelompok “Immortal”. Dan pemimpin tersebut tidak lain adalah ayah dari Fotia dan Nero yang bernama Albus.
Fotia dan Nero ditugaskan oleh ayahnya untuk berlatih agar menjadi lebih kuat, dan bisa menjaga diri sendiri. Karena kelompok “Fortal” mengincar harta karun yang dimiliki oleh “Immortal”. Mereka pun pergi dalam suatu petualangan  bersama “Pelindung-pelindungnya”.
Buku novel ini cocok untuk remaja yang menyukai cerita bertemakan fantasi. Novel ini termasuk light novel jadi pembaca tidak akan cepat bosan membaca buku yang tebal. Pembaca akan terus merasakan ketegangan saat membaca novel ini, karena novel ini memiliki alur cerita yang menarik.
Menurut saya kekurangan dari novel ini adalah novel ini memiliki dua tokoh utama, tetapi mayoritas dari isi buku ini hanya berisikan kisah berdasarkan sudut pandang Fotia.

Nama: Andrea Dyah Kusuma Wardani
Kelas: X MIA III

RESENSI
Judul : Nightmare Academy
Pengarang : Dean Lorey
Penerbit : Lupa

Charlie Benjamin adalah seorang anak laki-laki kecil ber-IQ tinggi dan kemampuan di atas rata-rata. Charlie memiliki kemampuan untuk membuat nyata segala mimpi buruk yang dialaminya. Hingga, pada suatu hari saat Charlie yang sedang menginap di rumah temannya tertidur dan mengalami mimpi buruk. Tanpa sadar ia pun membuat nyata mimpi buruknya dan mimpi buruknya memporak-porandakan isi rumah temannya, sehingga semua temannya memilih untuk menjauhi Charlie. Pada suatu malam, Charlie yang sedang tertidur tanpa sadar membuat mimpi buruknya nyata dan datanglah seekor laba-laba raksasa kelas empat. Tiba-tiba datanglah tiga orang dewasa, dua pria dan satu lagi wanita. Pria pertama mengenalkan diri sebagai Rex, seorang banisher atau pengusir. Pria kedua mengenalkan diri sebagai Pinch, fasilitator dalam tim. Dan yang terakhir si wanita yang memperkenalkan diri sebagai Tabitha, seorang nethermancer atau seorang pembuka lorong. Mereka semua menyelamatkan Charlie. Charlie pun diajak oleh mereka bertiga untuk masuk ke dalam Nightmare Academy,yaitu sekolah untuk mengendalikan mimpi buruk yang dialaminya. Nah di dalam buku ini dijelaskan tentang Charlie yang berusaha keras untuk mengendalikan mimpi buruknya sendiri. Yang akhirnya, dengan kerja keras nya selama berada di Nightmare Academy ia berhasil mengalahkan dua monster dengan badan yang luar biasa ukurannya, yaitu Barakkas si Nether Kelas Lima dan Verminion si Nether Kelas Lima juga yang berada di dalam jantung Krakatau.

Nama : Ariobimo Daffa Widosetyo
Kelas : X MIA III

RESENSI
Judul buku : Max Havelaar (Max Havelaar: Or the Coffee Auctions of the Dutch Trading  Company)
Pengarang : Multatuli/Eduard Douwes Dekker
Penerbit : Qanita, PT Mizan Pustaka

Buku Max Havelaar ini berkisah tentang keseharian seorang Max Havelaar yang menjadi Asisten Residen di Lebak, Banten. Selama ia menjabat sebagai asisten residen, ia menjumpai banyak warganya yang menjadi korban tindakan sewenang-wenang dari Bupati Lebak (warga pribumi). Banyak warga yang sawah dan ternaknya dirampas atau dibeli dengan harga yang tidak sesuai oleh Bupati Lebak. Kejadian ini dibiarkan begitu saja oleh Residen Banten (warga Belanda). Ia memberikan laporan yang tidak sesuai dengan kodisi masyarakat sebenarnya kepada Gubernur Jendral Hindia Belanda (warga Belanda). Dalam laporan tersebut seolah tak ada penindasan yang terjadi di daerahnya.
Singkatnya, sebagai Asisten Residen Lebak, Max Havelaar banyak menerima aduan dari masyarakat mengenai ketidakadilan sang penguasa, yaitu Bupati Lebak. Max Havelaar pun melaporkan keluhan masyarakat ke Residen Banten, agar Residen memecat Bupati Lebak. Max Havelaar juga melaporkan keluhan tersebut ke Gubernur Jendral Hindia Belanda. Permintaan Max Havelaar ditolak, dan ia diberhentikan sebagai Asisten Residen Lebak. Setelah itu ia berhenti sebagai Asisten Residen.
Bentuk penulisan Douwes Dekker dalam buku ini terbilang cukup unik. Pada bab-bab awal buku ini, ia tidak langsung menceritakan mengenai kisah seorang Max Havelaar. Ia bercerita mengenai seorang makelar kopi bernama Droogstoppel. Mengambil sudut pandang orang pertama sebagai Droogstoppel, Douwes Dekker berkisah mengenai pertemuan Droogstoppel dengan Sjalmaan. Sjalmaan ini kemudian meminta agar Droogstoppel menerbitkan naskah tulisannya.
Setelah melalui beberapa proses, akhirnya naskah Sjalmaan ini setuju untuk diterbitkan oleh Droogstoppel. Naskah dari Sjalmaan tersebut kemudian ditulis oleh Kern, anak dari salah satu kolega Droogstoppel, untuk kemudian diterbitkan. Bagian pertengahan dari buku Max Havelaar ini menceritakan tentang naskah dari Sjaalman. Naskah tersebut berupa kisah hidup seorang Max Havelaar, seorang Asisten Residen di Lebak, Banten. Mulai dari naskah Sjalmaan ini, sudut pandang penulisan tak lagi sebagai orang pertama, tetapi menjadi sudut pandang orang ketiga.
Pada bab terakhir, Multatuli muncul. Ia menegaskan bahwa bukunya ini memang terlihat tak terkonsep dan berantakan, namun soal penindasan yang terjadi oleh kolonial Belanda dan pribumi yang korup ialah benar. Hal tersebutlah yang ingin ia tunjukkan dalam bukunya. Penindasan dan pemerasan terhadap masyarakat.
Harus diingat bahwa tetap sudut pandang dari buku ini adalah sudut pandang orang Belanda. Dalam buku tersebut dikisahkan bahwa yang melakukan penindasan adalah sang Bupati, yaitu bangsa pribumi. Sementara “dosa” dari bangsa Belanda, yaitu Residen dan Gubernur Jendral, adalah karena mereka membiarkan hal tersebut terjadi.
Meski kebenaran dari buku ini belum ada yang menyangkal, tetap saja masih belum bisa menggambarkan dengan utuh kondisi sebenarnya. Maka, kisah yang tertulis dalam Max Havelaar ini cukuplah menjadi sebuah rangkaian puzzle dalam sebuah bingkai besar sejarah Indonesia. Buku ini pula menjadi bukti bahwa sebuah karya tulis dapat menjadi salah satu cara untuk menyebarkan ide dan gagasan.

Nama : Arnetta Putri Andini
Kelas : X MIA III

RESENSI
Judul Buku      : Dunia Maya
Pengarang       : Jostein Gaarder
Penerbit           : PT Mizan Pustaka

Awal cerita diceritakan melalui sudut pandang John Spooke, seorang penulis Inggris yang masih berduka atas kematian istrinya. Ketika menetap di Pulau Taveuni, Fiji, John bertemu seorang Norwegia bernama Frank Andersen, yang merupakan seorang ahli biologi evolusioner.
Novel ini berupa kumpulan surat-surat panjang yang ditulis oleh Frank untuk mantan istrinya, Vera. Surat-surat ini ia berikan kepada John ketika mereka sedang berada di Taveuni pada 1998. Dalam suratnya, Frank menceritakan tentang perjalanannya di Fiji untuk sebuah penelitian.
Di Taveuni itulah ia bertemu dengan beberapa orang, salah satunya John. Kemudian seorang gadis bernama Laura, yang berambisi untuk menyelamatkan bumi, dan orang-orang berlatar belakang unik lainnya. Namun di antara mereka semua, yang paling menarik perhatian Frank adalah sepasang suami-istri bernama Ana dan Jose.
Wajah Ana begitu familier bagi Frank. Tingkah laku pasangan itu juga membuatnya penasaran. Dalam beberapa kesempatan, Ana mengucapkan kalimat-kalimat dalam bahasa Spanyol, yang berisi tentang banyak hal: cinta, alam semesta, hal-hal yang sulit dicerna Frank—meski ia mampu berbahasa Spanyol dengan baik—dan Joker.
Frank mengerti apa yang mereka ucapkan, tapi ia memilih untuk berpura-pura tidak mengerti agar ia bisa mendengar lebih banyak. Setiap ucapan mereka Frank catat agar suatu saat teka-teki itu dapat terpecahkan. Rasa keingintahuan Frank terhadap pesan-pesan Jose dan Ana memenuhi sebagian besar isi suratnya kepada Vera.
Keunggulan fisik yang dimiliki novel ini adalah kover depannya yang bagus. Tulisan atau font novel ini juga rapi, sehingga tidak memusingkan pembaca. Kertas cukup tebal, dan kualitasnya juga baik. Keunggulan lainnya, yaitu penyampaian cerita yang baik dengan narasi panjang yang tidak terlalu membosankan. Sedangkan kekurangannya terletak pada segi bahasa. Banyak kata-kata yang sulit dicerna tanpa disertai translasi pengertiannya. Selain dari itu, novel ini direkomendasikan bagi penyuka novel dengan konsep filsafat.

Nama: Astrid Mutiara Annisa
Kelas: X MIA III

RESENSI
Judul buku      : Melampaui Mimpi
Pengarang       : Ginan Koesmayadi dan Sundea
Penerbit           : Gagasmedia

Setiap manusia mempunyai tahapan kehidupan seperti yang dimiliki Ginan.Ginan mencoba menyusuru kembali masa lalu kelam berawal dari masa remaja itu.Disaat ayah dan ibu kandungnya bersikeras meributkan suatu hal dimana ada yang membentak,meraung,menggebrak sampai melempar barang pecah belah.Tidak ada yang dapat dilakukan Ginan selain menagis di sudut tergelap ruangan.Bukan hanya Ginan yang merasa keadaan kalut itu,kakak perempuannya juga memiliki ketakutan mendalam,dirinya yang tertua mendekap tubuh Ginan yang gemetar ketakutan.Tidak sampai situ masalahnya bertambah berkali-kali lipat,semuanya hampa dan kosong,orang tua Ginan memutuskan bercerai dan kakak perempuan pelindung dirinya juga ikut pergi bersama ibunya,sementara Ginan sendirian di haluan sang ayah.
Ginan kembali mengamati daun-daun kering sambil menyongsongnya ke pengki layaknya memusnahkan kenangan dan kepahitan.Fase singa adalah awal dari kemaksiatan itu dimulai,ketika ia duduk di bangku SMP favorit nomor empat di kota Kembang.Kebanggan menjadi siswanya,harus ia bayar dan upaya keras menyesuaikan diri.Siapa tahu?ternyata salah satu dari sekian ribu siswa mengkonsumsi barang haram dan suatu ketika murid tersebut menawarkan Ginan  valium,meyakinkan Ginan dengan segala hal baik perihal valium.Walaupun sempat ragu,tatapan si teman membangkitkan rasa penasaran Ginan.Sepulang sekolah,Ginan menunggu sampai rumah hampir kosong,ia memandangi valium baik-baik,jantung Ginan mulai berdebar-debar,entah karena gugup,takut,kalut,atau semangat yang membara.Ia memejamkan mata bersiap menenggak valium.
Satu detik…..dua detik…..tiga detik.
Tak ada yang langsung terjadi,namun tiga puluh menit kemudian,Ginan menjelma menjadi orang yang berbeda.Ia membusungkan dada dengan bangga.Merasa besar dan istimewa.Menit dan hari berlalu persahabatan Ginan dengan narkoba menjadi erat.
Valium,kemudian Nipam,putaw sampai narkoba yang berbeda-beda bentuk dan cara penggunaannya.Segalanya menjadi candu,hidup bagaikan hembusan angin,lepas,bebas dan sempurna.Menurut Ginan tak ada uang bukan masalah Ayahnya dokter spesialis hanya mencuri dengan kecepatan super lalu lembaran ratusan siap di tangan.
Sayangnya hidup adalah roda yang berputar secepat gasing.
Hingga satu hari Ayah Ginan memanggil Ginan
“Ginan,”kata Ayah kemudian terdiam.
“Kenapa,ayah?”Tanya Ginan ketika Ayah tak kunjung melanjutkan kalimatnya.
“Kamu tahu Magic Johnson?”
Ginan mengangguk,tak mengerti kearah mana Ayah akan menyambung petanyaan tersebut.
“Sekarang kamu sama seperti dia kamu terinfeksi HIV.”
Bagi Ginan hidup memiliki dua pilihan untuknya:pasrah atas hidup dan penyakit yang dideritanya atau terus melanjutkan hidup tanpa kesia-siaan.Dengan penuh kesadaran Ginan memilih melampaui mimpi dan terud melampaui mimpi dan terus melangkah.

Nama : Atikah Syahidah
Kelas : X MIA III

RESENSI
Judul Buku : Jalan Tak Ada Ujung
Pengarang : Mochtar Lubis
Penerbit : Buku OBOR

Buku berisi tentang penggambaran Jakarta selama berbulan-bulan setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, adalah kota yang dicekam ketegangan antara kelompok pemuda pejuang kemerdekaan dengan berbagai kesatuan tentara sekutu, karena pemuda-pemuda pejuang kemerdekaan sedang asyik mengumpulkan persenjataan dari pasukan-pasukan Jepang, dan juga ketganan dalam hati seluruh rakyat Indonesia mengenai sipakah yang akan datang pertama dari tentara Sekutu, Inggris, atau Belanda?

Itulah “setting” novel Jalan Tak Ada Ujung ini, yang mengisahkan pejuang-pejuang seperti Hazil, pemusik yang semangatnya berapi-api, dan Guru Isa yang lembut hati dan tidak suka kekerasan. Perlawanan erhadap tentara Belanda yang hendak menjajah Indonesia, kehangatan cinta, semangat perjuangan berkobar, kejahatan, penemuan dri dibawah siksaan, dan kemenangan manusia dalam pergaulan dengan dirinya sendiri, dan kekejaman peperangan adalah isi dari novel ini.

Sekilas tentang penulis, yaitu Mochtar Lubis pengarang ternama ini tekah aktif dalam lapangan penerangan sejak zaman Jepang. Ia, pada waktu pemerintahan rezim Soekarno, ia dijenloskan ke dalam penjara selama 9 tahun lamanya.

Menurut saya buku ini memang layak untuk dibaca terutama untuk dibaca terutama untuk remaja-remaja.

Nama: Bonanza Haggai Rosairo
Kelas: X MIA III

RESENSI
Judul Buku: Negeri Van Oranje
Pengarang: - Wahyuningrat
                   - Adept Widiarsa
                   - Nisa Riyadi
                   - Rizki Pandu Permana
Penerbit: Penerbit Bentang

Kisah lima sahabat (Aagaban) begitulah sebutan mereka. Aagaba terdiri dari Iskandar (Banjar), Wicak, Firdaus Gojali Muthoyib (Daus), Anandita Lintang Persada (Lintang) yang merupakan salah wanita dalam Aagaban, dan Geri. Mereka merupakan lima mahasiswa asal Indonesia yang menuntut ilmu di Belanda untuk meraih gelar master atau S-2. Susah senang menjadi mahasiswa di negeri orang menjadikan mereka bersahabat erat.
Takdirlah yang mempertemukan Aagaban, lima sekawan yang berjuang, berbagi pengalaman bersama dalam meraih cita-cita, impian harapan, tanpa takut dengan apapun.
Berbagai masalah mulai dari pengerjaan tugas, seperti papper, tesis, kegiatan bolak-balik perpustakaan dengan sepeda, ngobrol bareng, ketawa bareng, ada yang kerja paruh waktu, dll. Semua itu dilalui para Aagaban bersama-sama. Kesamaan nasib tersebut membuat persahabatan mereka semakin erat.
Sempat suatu ketika persahabatan mereka mengalami ketegangan (perang digin), ketika para lelaki dalam Aagaban yaitu Wicak, Daus, dan Banjar saling bersaing untuk memperebutkan hati Lintang. Namun hal tersebut tidak dapat menjadi pemecah persahabatan mereka. Persahabatan mereka pun kembali akrab.
Kisah kelima Aagaban ini ini berakhir dengan petualangan Eurotrip, yaitu perjalanan mengelilingi Eropa ala backpacker, dalam perjalan itu hanya Geri yang tidak hadir karena suatu hal. Saat Eurotrip tersebut terjadi berbagai hal-hal yang menarik dalam petualangan Aagaban tersebut, mulai dari mencari penginapan, salah naik bus, higga peristiwa ngambeknya Lintang yang tiba-tiba menghilang.
Kisah suskes Aagaban setelah dua tahun kemudian, menjadi bukti kesuksesan kelima Aagaban. Banjar yang menjadi pengusaha bawang merah nasional, Daus yang menjadi juru bicara termuda istana Kepresidenan, Wicak yang selalu gigih untuk melestarikan hutan Indonesia di luar negeri, dan hanya Geri yang belum diketahui kabarnya.

Hingga pada akhirnya kelima Aagaban tersebut bertemu dalam pernikahan Lintang yang tak disangka menikah dengan Wicak, salah satu Aagaban yang menemukan Lintang ketika menghilang di Stasiun Bus Internasional Florenc.
Keunggulan
  1. Merupakan novel yang menarik, karena alur ceritanya yang maju, membuat pembaca semakin terbawa kedalam cerita, dan mudah dalam memahami ceritanya
  2. Merupakan bacaan yang inspiratif
  3. Watak dari tokohnya tergambar jelas
Kekurangan
  1. Menggunakan bahasa yang beragam, misalnya bahasa Belanda. Bagi sebagian orang tidak bisa berbahasa selain Indonesia akan sangat sulit memahami cerita dari novel ini.
  2. Cerita dari novel ini hanya terfokus kepada Aagaban saja pada setiap babnya.
  3. Novel ini memiliki halaman yang tebal, yaitu lima ratus tujuh puluh lima halaman.
Nama: Bryan Daud Setiawan
Kelas: X MIA III

RESENSI
Judul Buku: Steal Like An Artist
Penulis : Austin Kleon
Penerbit : Workman

Buku Steal Like An Artist ini berisi tentang 10 cara untuk membuat kita menjadi kreatif dengan cara cara yang efektif dan unik. Di awal kita dijelaskan bagaimana seseorang seniman dapat menciptakan suatu karya dan berhasil. Lalu kita dikenalkan dengan bagaimana cara orang bisa menjadi sukses. Selain itu, di buku ini sangat banyak kata kata yang sangat membantu kita dalam bertindak dan membuat sesuatu yang kreatif.
Pada saat kita membaca buku ini, kita akan merasa terpacu untuk mencoba isi buku ini dan membacanya hingga habis. Kita pertama tama diajarkan untuk membuka pikiran kita dengan sekitar. Kita diberi tahu kalau di dunia seni itu tidak ada yang asli. Lalu kita diajak untuk ‘mencuri’ ide kreatif seperti yang dilakukan oleh seniman.
“Tugasmu adalah menghimpun gagasan bagus. Semakin banyak ide keren yang kamu kumpulkan, semakin banyak pengaruh yang bisa kamu pilih.”
“Serap ilmu dari satu tokoh -penulis, seniman, aktivis, teladan- yang benar-benar kamu suka. Pelajari semua yang perlu diketahui mengenai tokoh itu. Lalu temukan tiga orang yang disukai si tokoh, gali lebih dalam tentang mereka. Ulangi ini sesering mungkin. Panjat pohon sejauh yang kamu bisa. Setelah pohonmu  ada, sudah saatnya kamu membuat cabang sendiri.”
“Sekolah itu satu hal. Pendidikan lain lagi. Keduanya tidak selalu beriringan. Bersekolah atau tidak, belajar selalu menjadi tugasmu. Rasa ingin tahu adalah kunci utamanya. Perhatikanlah berbagai hal. Buru semua referensi dan telusuri lebih dalam dibandingkan siapa pun. Begitulah cara belajar yang baik.”
“Jangan hanya tahu soal buku yang sedang kamu baca, tetapi juga referensi yang diacu buku tersebut.”
 Selanjutnya kita diajak untuk menulis buku sesuai apa yang kita mau. Kita di bab ini diajak untuk melakukan sesuatu dibandingkan memberi komentar. Jika kita tidak suka suatu cerita dalam suatu novel atau film, kita diajak utuk menulis cerita tersebut kembali sesuai dengan cerita yang kita inginkan. Banyak sekali bahan yang disajikan oleh buku ini.
Buku ini membuka cakrawala baru bagi saya untuk memancing ide kreatif dan merealisasikannya. Bukan hanya sekadar imajinasi kreatif, tapi buku ini juga mengajak saya untuk melihat kenyataan yang ada dan menjalankan tips yang realistis di dunia kreatif.. Buku ini sangat cocok bagi anak anak remaja dari SMA – Mahasiswa bahkan pekerja sekalipun yang tertarik dengan hal yang kreatif. Semua bab dalam buku ini dikemas dengan menarik dan membuat kita sangat senang membacanya. Selain itu sampul buku ini sangat bagus dan unik. Kertas yang dipakai juga bagus dan desain dari buku ini sangat menarik.
Namun, dari banyak kelebihan, buku ini juga memiliki kekurangan. Buku ini memakai Bahasa yang terkadang membuat kita sulit dimengerti. Namun, kekurangan tersebut tidak lah berarti dari kelebihan buku ini yang sangat menarik.
Dari buku ini saya belajar bahwa banyak hal disekeliling kita yang dapat kita manfaatkan untuk menuntun kita menjadi kreatif. Selain itu dengan kemajuan teknologi dapat menambah kreativitas anak anak dan orang dewasa saat ini. Selain itu, buku ini tidak serta merta full dengan hal-hal bagaimana untuk berkarya tapi ada sedikit pelajaran hidup yang diberikan oleh si penulis. Saran yang diberikan tidak muluk muluk, penulis masih mengajak kita untuk melihat dari sisi realita hidup yang ada. Dan disitulah letak menariknya buku ini.

Nama : Debora Karyoko
Kelas : X MIA 3

RESENSI
Judul buku      : Forgotten
Pengarang       : Nay Sharaya
Penerbit           : Media Pressindo

Andya mengalami amnesia, ia tidak ingat sama sekali kejadian di masa lalunya. Saat ia menjalani hari-hari pertama di sekolah barunya itu, orang-orang seakan mengenali dan memanggilnya dengan sosok yang lain. Seiring berjalannya waktu, Andya merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh ayahnya mengenai masa lalunya itu. Ia mencoba untuk mencari tahu kebenaran tentang dirinya sendiri.
Akhirnya Andya pun menyadari bahwa ia memiliki seorang kakak perempuan yang bersekolah di sekolah yang sama dengannya, nama kakaknya itu ialah Yudita. Sayangnya, Andya mendapat informasi bahwa kakaknya sudah meninggal dua tahun yang lalu. Andya juga mengetahui bahwa kakaknya, Rheo, dan Kai, kakak kelasnya itu, pernah terlibat cinta segitiga di masa lalu. Andya meminta bantuan kepada Rheo dan Kai untuk mencari tahu tentang masa lalunya. Namun, ternyata Theo dan Kai merupakan musuh bebuyutan, walaupun dulu hubungan mereka sangatlah dekat.
Lama kelamaan, Andya mulai mendapati bahwa sekarang dirinya yang terjebak di antara cinta segitiga dengan kedua kakak kelasnya itu. Perlahan, rahasia diri Andya pun juga mulai terkuak. Mulai dari kebenaran tentang kedua kakak kelasnya itu, tentang keluarganya, dan juga tentang dirinya.

Nama: Diva Marchaandra Mulansari
Kelas: X MIA III

RESENSI
Judul buku: Sunset&Rosie
Pengarang: Tere Liye
Penerbit: Mahaka Publishing

Buku Sunset&Rosie yang saya baca ini berjumlah 426 halaman yang terbagi ke dalam 21 bab. Berdasarkan sinopsis yang disediakan di cover belakang buku, novel ini berisikan pengertian tentang pertanyaan-pertanyaan tak terjawab dalam hidup yang di ceritakan melalui sebuah kisah keluarga hebat di pantai yang elok.
Cerita diawali dengan Tegar, sebagai tokoh utama sedang menunggu live streaming dari Jimbaran, Bali. Ia berada di kantornya waktu itu. Wajah-wajah yang ia tunggu di layar di hadapannya tak lain adalah Rosie dan Nathan beserta ke empat anaknya, Anggrek, Sakura, Jasmine, dan Lili yang sedang merayakan ulang tahun pernikahan Nathan dan Rosie yang ke 13.
Tegar mengenal Rosie dan Nathan sepanjang usianya. Rosie adalah tetangganya waktu masih di Lombok, sedangkan Nathan adalah teman sekolah dasarnya. Tegar memperkenalkan Nathan pada Rosie, dan setelah dua bulan berkenalan, mereka bertiga mendaki Gunung Rinjani bersama. Pada saat itulah, Nathan menyatakan cintanya pada Rosie. Betapa tidak adil bagi bagi Tegar yang menunggu 20 tahun lamanya, tapi hanya butuh 2 bulan bagi Nathan. Enam bulan kemudian selepas wisuda, mereka menikah, dan Tegar memutuskan pergi.
Nathan melanjutkan bisnin keluarga Rosie yaitu mengelola resor dan Tegar bekerja di Jakarta. Lima tahun tanpa kabar. Pada tahun keenam, suatu kejadian mengejutkan terjadi, Rosie dan Nathan mengunjungi Tegar di Jakarta. Ketika melihat mereka, kesedihan dan kebencian Tegar muncul kembali, namun ketika melihat Sakura, hati Tegar sempurna meleleh dan keajaiban itu terjadi. Tegar menyadarai bahwa keluarga Nathan dan Rosie sudah sangat bahagia.
Berlanjut, akhirnya kini Tegar telah tersambung dengan keluarga Nathan dari Jimabaran, Bali. Ia melihat wajah-wajah bahagia dari layar di hadapannya. Namun, musibah itu terjadi. Tegar melihat dengan mata kepalanya sendiri akan ledakan itu. Bom di Jimbaran, Bali.
Tegar tanpa berpikir du kali langsung berangkat ke Bali dan menunda acara pernikahannya dengan Sekar yang seharusnya dilaksanakan esok harinya. Sesampainya di sana, ia mengetahui bahwa Nathan tidak dapat terselamatkan. Sisanya selamat, namun mereka semua sangat terpukul akan kepergian Nathan. Rosie bahkan mengalami depresi yang mengahruskan ia menjalani pengobatan. Tegar dengan sabar mengurus keempat anak Rosie dan Nathan selama Rosie berobat. Sekar masih digantungkan Nathan dan pernikahan mereka kembali ditunda.
Ketika akhirnya Rosie dapat kembali mengurus anak-anaknya, Nathan akhirnya melaksanakan pernikahannya dengan Sekar. Namun, saat Rosie dan keempat anaknya menghadiri pernikahan tersebut, Sekar justru meminta Nathan agar menikahi Rosie. Hal itu ia lakukan karena menurutnya Tegar dan Rosie memang sudah ditakdirkan bersama.
Buku ini memberikan banyak makna tentang kehidupan. Tentang rasa sakit dan kekecewaan. Tentang rasa sedih dan kebencian. Bagaimana sosok Tegar yang berusaha sedemikian rupa agar bisa bangkit dari keterpurukannya dan berusaha mengikhlaskan. Juga pengorbanan yang direpresentasikan oleh sosok Sekar. Serta kebahagiaan yang di representasikan oleh keempat anak Nathan dan Rosie. Tere Liye berhasil mengombinasikan semuanya menjadi suatu cerita yang sangat apik.

Nama: Eunike  Mercy
Kelas: X  MIA III

RESENSI
Judul Buku      :           Shooting Stars
Pengarang       :           Veronica Gabriella
Penerbit           :           Ragam Media

            Cerita yang unik. Kericuhan demo kenaikan BBM di depan kantor DPR mempertemukan Hardia -seorang wartawan muda- dengan gadis pendongeng yang bernama Hana. Hana tampak ketakutan berada di tengah-tengah situasi itu, Hardia yang melihatnya langsung meminta Alfian -seorang fotographer yang juga temannya- untuk membawa Hana menjauh dari tempat kejadian.
Alfian membawa Hana ke basecamp RN, Radar Nasional. Sebuah media cetak yang berada di kawasan Tangerang dan menjadi tempat Hardia dan Alfian bekerja. Hana yang awalnya ketakutan, lambat laun mulai merasa tenang. Ia melihat-lihat keadaan basecamp yang tampak seperti rumah itu, memperhatikan setiap dinding basecamp yang dipenuhi oleh berbagai artikel juga jepretan foto Alfian. Hana menyukai semuanya, terutama foto-foto karya Alfian yang bercerita. Memang tidak dipungkiri kalau pandangan pertama dapat menimbulkan rasa cinta. Alfian merasakannya. Ia menyukai Hana yang cerdas karena bisa paham maksud dari foto yang diabadikan oleh Alfian. Lama-kelamaan, Alfian menyimpan rasa pada Hana seiring dengan intensitas Hana mengunjungi basecamp RN.
Kunjungan Hana ke basecamp RN juga membuat Hardia tertarik. Terlebih, saat mengetahui kalau Hana ternyata juga menyukai dunia tulis-menulis. Hanya saja, Ibunya tidak mengijinkan Hana untuk menekuni dunia itu karena ia takut Hana bernasib sama dengan Ayahnya yang sudah meninggal 10 tahun yang lalu. Hardia meyakinkan Hana kalau kematian seseorang tidak bergantung dengan apa pekerjaannya. Dengan Hardia, Hana mulai merajut kembali mimpi-mimpinya untuk menjadi seorang wartawan. Hardia seperti bintang jatuh bagi Hana, karena saat melihatnya, ia berharap agar mimpi-mimpinya terkabul. Dan, Hardia mengabulkan itu! Mulai dari mengajak Hana magang di kantor RN sampai meminta Hana untuk melanjutkan kembali cerpen yang Hardia buat. Hana jadi semakin senang karena cerpen Hardia yang pernah ia lanjutkan dimuat di salah satu media cetak. Hal itu membuat Hana yakin, kalau ia pasti bisa menjadi seorang wartawan seperti Ayah.
Beberapa minggu mengenal Hardia, muncullah benih-benih penguat hati itu. Hana semakin senang berada di dekat Hardia. Semangat menulis dan ilmu menulisnya makin terasal oleh Hardia. Suara ketikan keyboard laptop Hardia juga selalu mengingatkan Hana pada sosok ayahnya. Hardia hampir mirip dengan ayahnya.
Tapi, ada satu hal yang Hana benar-benar tidak tahu. Hana benar-benar tidak tahu siapa itu Hardia lebih dalam. Hardia yang terlalu tertutup tentang dirinya, ternyata adalah bagian dari salah satu kisah kelam Hana di masa lalu. Walau Hardia tidak sepenuhnya bersalah, tetap saja hal itu membuat Hana sakit. Hana mencoba melupakan, tapi bayangan Hardia mondar-mandir di ingatannya. Hana mencoba meninggalkan, tapi itu hanya membuat hatinya semakin sakit.
Tanpa Hana sadari, sebenarnya ada sosok lain yang siap menopang Hana. Alfian.
Ø  Tema
Tema yang tersirat dalam novel ini adalah tentang persahabatan anak muda yang mempunyai mimpi untuk dikejar. Uniknya lagi, cerita ini dikombinasikan dengan kisah percintaan yang dikemas secara sopan sehingga layak dibaca oleh kalangan remaja.
Ø  Latar
Latar Waktu : Pagi, siang, sore, malam, senja, dll.
Latar Tempat : Basecamp RN, rumah Hana, rumah Hardia, toko buku, dll.
Latar Suasana : Menyedihkan, menegangkan, mengharukan, menyenangkan, dll.
Ø  Alur
Cerita ini menggunakan alur campuran (maju & mundur)
Ø  Tokoh
1. Hardia : Sosok pria yang kuat, teguh, cuek, penyayang, dan tabah.
2. Hana : Wanita yang cerdas, mandiri, bijaksana, setia dan semangat menggapai cita-cita.
3. Alfian : Tokoh yang baik, mudah berteman, tidak mementingkan diri sendiri, penyayang.
Ø  Amanat
a. Kita harus menghargai perasaan orang lain.
b. Berani memperjuangkan mengungkapkan kebenaran.
c. Berusaha untuk membuat orang di sekitar kita senang.
d. Gigih dalam meraih cita-cita.
e. Selalu mengenang orang yang telah tiada dengan keikhlasan.
f. Tidak mudah menyerah dalam menghadapi halangan.
g. Jangan menyia-nyiakan waktu bersama orang yang kita sayangi.

Ø  Kelebihan & Kekurangan

Kelebihan : Novel ini baik dari segi jalan cerita, sangat bagus dalam segi pengemasan buku karena ukurannya yang fleksibel dan mudah dibawa karena kecil, covernya indah, dan menarik untuk dibaca bagi kalangan remaja. Tulisan Vero yang penuh dengan kehati-hatian dalam menulis dan sering sekali diselipi oleh diksi-diksi indah, membuat pembaca nyaman untuk membacanya sampai akhir.
Kekurangan : Endingnya terkesan terburu-buru, dan novel ini tidak pantas dibaca oleh anak dibawah usia remaja karna terdapat pembunuhan.
Nama : Ezia Purnama Putri
Kelas : X MIA 3

RESENSI
Judul buku : Invisible Monsters
Pengarang : Chuck Palahniuk
Halaman : 297 halaman

Invisible Monsters menceritakan tentang kehidupan Sang narator yang namanya tidak disebutkan selama cerita ini. Sang narator adalah seorang model yang sempurna sebelum suatu ‘kecelakaan’ yang dia alami membuat wajahnya hancur dan rahangnya dilepas. Sang narator mempunyai tunangan bernama Manus dan teman bernama Evie.
Cerita ini diawali dengan hari pernikahan Evie Cortrell yang berubah menjadi bencana setelah rumahnya terbakar. Brandy, teman karib sang narator, tertembak oleh Evie dengan senapan. Dalam keadaan sekarat, Brandy meminta sang narator untuk menceritakan kisah hidupnya.  Kisah hidupnya diceritakan dalam ingatan yang tidak berurut dan selalu dimulai dengan “Jump back to when..”.
Sang narator mempunyai seorang kakak bernama Shane yang diusir dari rumah oleh orang tuanya karena dia adalah seorang gay. Setelah mendengar kabar dari telepon bahwa Shane telah meninggal dunia karena AIDS, orang tuanya berubah menjadi gay supporter fanatik, jadi meskipun sudah mati, Shane tetap menjadi pusat perhatian orang tuanya dibandingkan dengan Sang narator. Dari perhatian tersebut, Sang narator menjadi benci terhadap kakaknya dan berusaha mencari perhatian untuk dirinya sendiri dengan masuk ke dunia permodelan.
Selama sesi terapi berbicara di rumah sakit, Sang narator selalu bertemu dengan Brandy Alexander, seorang wanita transgender yang  sedang menjalani operasi agar menjadi wanita seutuhnya. Brandy mengajarinya cara untuk memulai hidup baru dan meninggalkan kejadian – kejadian yang sudah lampau.
Suatu hari, Evie mengajak Sang narator untuk pergi ke rumahnya, namun sesampainya dirumah Evie, Sang narator tidak menemukan Evie dirumahnya melainkan pacarnya, Manus, yang mencoba untuk membunuhnya dengan pisau dapur. Sang narator berhasil melawan Manus, dia menguncinya dalam lemari dan memaksanya untuk meminum sebotol valium sebelum memindahkannya kedalam bagasi mobil dan segera pergi ke apartemen Brandy.
Saat tiba di apartemen Brandy, dia bertemu dengan Rhea bersaudara. Rhea bersaudara adalah Drag Queens yang membayar semua operasi Brandy. Sang narator akhirnya menyadari bahwa Brandy itu adalah kakaknya yang seharusnya sudah mati. Brandy ingin bertemu dengan adiknya, namun dia tidak menyadari  identitas asli dari Sang narator dikarenakan wajahnya yang sudah rusak.
Sang narator, Brandy dan Manus (yang sekarang dipanggil dengan Seth), melakukan perjalanan dari kota ke kota sambil berpura-pura mencari rumah yang mewah untuk dibeli. Saat melihat salah satu rumah, ternyata agen rumah tersebut adalah Ibu dari Evie Cortrell. Ibunya menceritakan bahwa dulunya Evie itu adalah seorang laki – laki yang melakukan operasi sewaktu dia masih remaja. Ibunya juga berkata bahwa Evie akan menikah.
Sang narator, Brandy dan Seth menghadiri acara pernikahan tersebut dan seperti yang diceritakan di awal buku, Sang narator membakar tempat pernikahan Evie dan kembali ke awal novel.
Akhirnya terungkap bahwa selama ini Brandy tahu bahwa Sang narator sebenarnya adalah adiknya dan pelaku dari ‘kecelakaan’ yang dialami oleh Sang narator adalah dirinya sendiri. Sang narator mencelakai dirinya untuk melarikan diri dari perhatian yang ternyata selama ini tidak dia inginkan.
Novel ini sangat menarik dan memiliki banyak nilai filosofis. Penyampaian yang dilakukan oleh sang penulis lugas dan tegas, namun tetap memiliki kesan dramatis dan indah. Sang penulis berani mengambil tema yang kontroversial dan berhasil mengubahnya menjadi cerita transisi yang sangat menarik. Selain itu, alur yang tidak beraturan juga menjadikan Invisible Monsters berbeda dari novel lain.

Nama: Firda Rahmania Bandjar
Kelas : X MIA 3

RESENSI
Judul buku        : Harry and the wrinklies
Pengarang         : Alan Temperley
Penerbit            : PT Gramedia Pustaka Utama

Buku yang ditulis oleh Alan Temperley ini diterbitkan pada Tahun 2008. Buku berjumlah 333 halaman ini mengajarkan kita bahwa kebahagiaan bukanlah hanya dari harta kekayaan dan mengajarkan kita untuk berprasangka baik terhadap suatu kejadian. Buku bersampul hijau ini juga mengajarkan bagaimana kita harus bekerjasama untuk menghadapi suatu masalah.
Cerita ini dimulai ketika Orang tua Harry yang kaya raya meninggal dunia akibat kecelekaan,  Orang tua Harry meninggalkan banyak hutang sehingga rumah dan semua barang yang Mereka punya disita. Karena tidak punya pilihan, Harry terpaksa tinggal di sebuah panti yang diurus oleh dua orang nenek nenek (Geng keriput). Harry yang awalnya merasa membosankan, ternyata malah menemukan sesuatu yang menyenangkan. Harry juga diajarkan cara memecahkan masalah oleh geng keriput.
Buku ini disampul dengan warna yang cukup cerah dan menarik sehingga pembaca tertarik untuk membaca ini, kata katanya pun dibuat selugas mungkin agar pembaca tidak kesulitan memahami isi buku. Buku ini mengisahkan banyak misteri, hingga anak anak tertarik untuk melanjutkan membaca novel ini.
Sayang novel ini dicetak menggunakan kertas yang sangat tipis, sehingga kertas mudah robek. Buku ini juga tidak diberi sketsa sama sekali. Harganya pun cukup mahal untuk buku seperti ini.
Saran saya, lebih baik tiap bab dari buku ini diberi sketsa atau animasi, sehingga anak anak bisa makin berimajinasi dan mempunyai gambaran khusus untuk setiap misteri.

Nama : Grizelda Soefa Aisha
Kelas  : X MIA III

RESENSI
Judul Buku  : Murder in Mesopotamia
Pengarang  : Agatha Christie
Penerbit     : PT Gramedia Pustaka Utama

     Buku karangan Agatha Christie ini diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama pertama kali pada Juli 1989 di Jakarta. Buku ini diterjemahkan oleh Lanny Rajae dan sampulnya dibuat oleh Staven Andersen. Buku ini memiliki panjang 18 cm yang berisi 336 halaman.
     Agatha Christie menceritakan seorang perawat di buku ini yang bernama Amy Leatheran atau biasa disebut suster Leatheran. Ia dipanggil oleh seorang arkeolog bernama Mr. Leidner untuk menjaga istrinya di Tell Yarimjah, tempat sang arkeolog bekerja. Istri Mr. Leidner atau Mrs. Leidner ini diduga memiliki khayalan yang sangat parah oleh orang di sekitarnya.
     Maka dari itu, suster Leatheran menjaga Mrs. Leidner hari demi hari. Seiring berjalannya waktu, suster Leatheran mulai menemukan hal-hal anrh yang terjadi di tempat tersebut. Ia merasakan keakraban yang janggal di antara Mrs. Leidner dan teman-temannya. Tak jarang teman-teman Mrs. Leidner berbicara tentang khayalan maupun sifat si istri arkeolog.
     Sampai suatu hari Mrs. Leidner menceritakan keresahan-keresahan yang ia alami selama ini. Betapa terkejutnya suster Leatheran saat mengetahui keresahan yang mengganggu Mrs. Leidner adalah karena ia takut dibunuh. Mrs. Leidner ingin memperlihatkan surat-surat tentang ancaman pembunuhan yang ditujukan kepadanya. Tapi sebelum itu, ia bercerita tentang masa lalunya.
     Sebelum menikah dengan Mr. Leidner, Mrs. Leidner pernah menikah dengan seorang pria bernama Frederick. Tapi beberapa bulan setelah menikah, mantan suaminya tersebut dikabarkan tewas di medan perang. Namun kenyataannya ia adalah seorang mata-mata Jerman yang mengakibatkan tenggelamnya kapal Amerika. Ia seharusnya dijatuhi hukuman tembak tetapi ia berhasil lolos. Tapi malangnya, beberapa minggu kemudian ia terlibat kecelakaan kereta api dan mayatnya ditemukan diantara korban lainnya.
     Kembali pada surat-surat yang diterima oleh Mrs. Leidner, surat tersebut berkata kalau ia berani menikah lagi, Frederick mantan suaminya akan membunuhnya. Ia juga menerima surat lain dua hari setelah ia menikah dengan Mr. Leidner yang berbunyi :
“Engkau tidak patuh. Sekarang kau tak bisa melarikan diri lagi. Kau hanya boleh menjadi istri Frederick Bosner! Kau harus mati.”
     Masih banyak lagi surat yang ia terima yang terus mendesaknya dan membuatnya merasa ketakutan. Ia tidak tahu apakah surat yang ditujukan kepadanya benar-benar dari suaminya, Frederick. Padahal suaminya sudah benar-benar terbukti tewas. Terakhir, ia menerima surat paling baru seminggu yang lalu yang berisi :
“Aku sudah tiba”
     Suster Leatheran keluar dari ruangan Mrs. Leidner setelah berbincang tentang hal lain. Ia kemudian menghampiri Mr. Leidner untuk membahas surat-surat tersebut. Di dalam pikirannya, suster Leatheran sempat berpikir kalau yang menulis surat tersebut adalah Mrs. Leidner sendiri. Ia juga merasa mungkin Mr. Leidner berpikiran sama dengannya.
     Tepat keesokan harinya setelah Mrs. Leidner menceritakan semua yang ia alami, sekitar pukul 14.40 Mrs. Leidner ditemukan tewas oleh suaminya sendiri di kamarnya. Kepalanya seperti dihantam oleh suatu benda, tanda-tanda dibunuh. Tapi di dalam kamar tersebut semuanya terlihat seperti semula, tak ada yang aneh, pembunuhnya pun tak mungkin bersembunyi di kamar tersebut, hanya Mrs. Leidner yang tergeletak di samping tempat tidurnya.
     Buku ini sangat cocok untuk para penggemar novel misteri, teka-teki, ataupun pembunuhan. Sangat menarik bahasa yang disampaikan oleh penulis hingga terasa seperti kasus pembunuhan yang benar-benar terjadi. Sayangnya, novel ini menggunakan kertas yang kurang bagus, mudah terlipat, atau mungkin mudah robek. Selain hal itu, buku ini sangat menarik untuk dibaca.


Nama :Hubert Nathanael
Kelas :X MIA 3
RESENSI
Judul               : Hatta, Jejak yang Melampaui Zaman.
Penerbit           : Kepustakaan Populer Gramedia bekerja sama dengan Majalah Tempo.

Kelebihan       : Buku ini diambil dari berbagai sumber terpercaya. Bahasanya tidak terlalu rumit sehingga mudah dimengerti. Serta dibarengi dengan gambar sehingga pembaca lebih tertarik untuk membaca.
Kekurangan    : Cover buku kurang menarik.

Nilai                : Saya lebih tertarik untuk membaca lebih banyak buku. Lebih mengenal tokoh-tokoh pejuang dan pendiri Bangsa Indonesia.

Nama: Iris Fadiyah
Kelas: X MIA 3

RESENSI
Judul buku:  Milea Suara dari Dilan
Pengarang :  Pidi Baiq
Penerbit    :  Pastel Books

          Novel ini merupakan serial ketiga dari novel Dilan, Dia adalah Dilanku tahun 1990 dan Dilan, Dia adalah Dilanku tahun 1991. Jika pada novel pertama dan kedua menceritakan dari sudut pandang Milea, novel yang ketiga ini menceritakan dari sudut pandang Dilan. Novel yang berjumlah 360 halaman ini kembali menceritakan kisah asmara Dilan dan Milea di bangku SMA. Novel ini juga menceritakan pengenalan singkat Dilan waktu ia kecil, kehidupan remajanya, ketika Dilan putus dengan Milea, kehidupan keluarganya, sampai Dilan dan Milea bertemu lagi di acara reuni SMA.
            Di novel ini juga menceritakan apa saja yang Dilan lakukan. Seperti saat Dilan memberikan Milea hadia TTS yang sudah diisi semua, disini Dilan menjelaskan alasannya memberikan hadiah tersebut. Dan juga hadiah lainnya yang diberikan lewat tukang sayur, tukang koran, dan lainnya yang juga sangat unik.
            Secara garis besar, penulis masih menceritakan keromantisan hubungan Dilan dan Milea saat mereka masih pacaran, sangat romantis dan terkadang membuat kita yang membaca terbawa perasaan, ditambah lagi dengan gurauan Dilan yang suka nyeleneh namun cukup menghibur. Intinya novel ini adalah pelengkap dari dua novel "Dilan", sehingga para penggemar Dilan dan Milea merasa lebih puas akan ketergantungan cerita yang ada pada seri sebelumnya.
Kelebihan dari novel ini adalah penulis tetap mempertahankan gaya tulisannya yang ringan, sehingga semua kalangan dari remaja sampai dewasa dapat menikmatinya dengan mudah. Dan pula, meski novel ini adalah kisah percintaan, tidak serta merta menceritakan tentang sepasang kekasih, juga ada nilai lebih di dalamnya yang bisa kita petik, cinta kepada keluarga, cinta persahabatan, cinta akan daerah atau alam, bahkan nilai kemanusiaan.
Sedangkan kekurangannya menurut saya ada pada jalan cerita, para pembaca terlebih dahulu harus mengerti jalan cerita yang disampaikan dalam dua novel "Dilan" sebelumnya. Karena novel ini adalah pelengkap yang mengisahkan keseluruhan cerita.
Nama: Jovita Anggi Taruli
Kelas : X MIA III

RESENSI
Judul Buku      : Bad Boys
Pengarang       : Nathalia Theodora
Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama

Suka banget sama bukunya!  Jalan cerita, penggambaran tokoh, plot twist, semuanya seru abis!  Memang mungkin plot nya agak cliche.  Jalan cerita dengan setting suasana perselisihan geng dua sekolah memang bukan plot yang orisinil.  A bad boy, the leader of gangster A, has a little sister, and she fell in love with the leader of the enemies, gangster B, and at the end, they decided to end their little rivalry for the sake of the girl. Tapi tetep aja seru banget.
Memang saya baru membaca buku yang pertama dan belum pernah menyentuh yang kedua dan yang ketiga, tapi buku yang pertama saja sudah seru banget, apalagi yang kedua dan ketiga?
Novel ini cukup enak dinikmati karena narasinya yang mengalir.  Penulis begitu pandai menuliskan karakter tokoh dan suasana cerita sehingga pembaca seakan-akan benar-benar mengenal tokoh, berada di TKP, dan melihat kejadian-kejadian yang ada dengan mata kepala mereka sendiri.
Selain itu, tokoh-tokoh pendamping yang ada di sini semuanya mendapat porsi yang sesuai seimbang, tidak ada yang terlalu sering atau terlalu jarang muncul.  Cerita ‘pendamping’ dalam novel ini juga menarik, membuat pembaca tidak hanya penasaran dengan kelanjutan Austin-Ivy dan Troy-Sophie, tapi juga dengan kelanjutan cerita Troy-Natasha.
Seperti yang saya tulis di atas, penulis sungguh pandai dalam menuliskan ceritanya.  Jujur saja, saat membaca bagian Ivy yang minta maaf ke Austin di rumah Austin, mata saya sampai berkaca-kaca.  Saya juga sempat menggertakan gigi saat Troy dan geng nya mengeroyok Austin, rasanya pengen bantuin Austin, kan kasian dikeroyok gitu L.  Selain itu, masih banyak lagi scenes yang bikin baper.
Saya juga sangat suka dengan karakter-karakter tokoh dalam novel ini, mulai dari Troy, Austin, Ivy, Sophie, dll.
Membaca sikap Troy yang sangat protektif terhadap Ivy dan bahkan sampai rela mempermalukan dirinya demi adik perempuannya membuktikan bahwa Troy benar-benar peduli kepada Ivy.  Sikap galaknya bukan hanya untuk menjaga nama baik geng semata, tapi juga untuk melindungi Ivy dari para lelaki yang berpotensi menyakiti hati Ivy.  Di sisi lain, sikap Austin yang sangat lembut terhadap Natasha, adiknya, juga membuktikan bahwa Austin tidak sepenuhnya dingin, kasar, dan bossy seperti yang biasa ia tunjukkan kepada dunia. 
Membaca segala bentuk perhatian Troy dan Austin terhadap adiknya mengajarkan bahwa seorang yang terkesan kasar, dingin, menyeramkan, atau orang orang yang dicap sebagai orang yang tidak baik karena dia ketua gangster sekalipun masih memiliki sifaat dan hati yang lembut.
Pelajaran lain yang saya dapatkan dari novel ini adalah tidak baik untuk menjaga permusuhan atau dendam, apalagi yang melibatkan banyak orang, (walaupun memang, Austin punya alasan tersendiri untuk membenci Troy).  Jika ada masalah, sebaiknya diselesaikan secepat mungkin, jangan berkelanjutan, apalagi sampai turun-temurun ke generasi-generasi selanjutnya.
Pokoknya, bukunya seru, reccomended banget deh!  Kalo mau tau lebih banyak, baca aja bukunya! ;)

NAMA        : MOHAMMAD IHSAN
KELAS       : X MIA III

RESENSI
Judul Buku : Hector And The Search For Happiness
Penulis
: Francois Lelord
Penerbit : Penguin Group, New York

            Buku berjudul Hector and The Search For Happiness adalah buku karya Francois Lelord yang mengisahkan tentang perjalanan seorang psikiater bernama Hector yang ingin mencari apa itu arti kebahagiaan sejati.
            Pencarian ini berawal dari kegelisahannya karena tidak mengetahui cara untuk membagi kebahagiaan alih-alih tugasnya sebagai psikiater untuk membuat pasiennya menjadi bahagia, tidak, minimal kembali mempunyai semangat untuk terus menjalani hidup.
            Ia memutuskan untuk melakukan perjalanan keliling dunia demi mencari arti kebahagiaan sejati. Mulai demi Cina di Asia, lalu ke Afrika, hingga Amerika Serikat, ia mendapatkan banyak pembelajaran dari perjalanannya itu.
            Akhir dari perjalanan Hector adalah menemui gurunya yaitu seorang biksu tua di dataran Cina.

Nama : M.Farhan.R
Kelas : X MIA III

RESENSI
Judul buku : Lima Sekawan Di Pulau Harta
Penulis : Enid Blyton
Penerbit : Gramedia

Lima Sekawan terdiri dari empat orang anak yang bernama Julian, Dick, George, dan Anne, serta seekor anjing bernama Timmy. Julian, Dick, dan Anne adalah kakak beradik yang berasal dari Inggris. Ketiganya memiliki sepupu bernama George. Sementara Timmy, yang senantiansa menemani petualangan mereka, adalah anjing milik George. Mereka berlima sering melakukan perjelajahan ke tempat yang asing. Serunya, penjalanan Lima Sekawan sering kali berujung pada sebuah misteri yang harus mereka pecahkan.
Kisah Di Pulau Harta ini adalah petualangan pertama Lima Sekawan. Pada suatu liburan, Julian, Dick, dan Anne diberi saran oleh kedua orang tuanya untuk berkunjung ke rumah sang paman yang ada di pesisir Inggris. Di sinilah mereka bertiga bertemu dengan George dan Timmy untuk pertama kalinya. Keluarga George memliki tanah yang luas, termasuk sebuah pulau karang kecil yang berada tak jauh dari pantai.
Pulau Kirrin ini dikelilingi oleh karang-karang tajam. Tak seorang pun warga yang berani mendekati pulau karena takut perahunya karam. Hanya George yang tahu rute celah karang untuk mendekati Pulau Kirrin.

Goerge akhirnya mengajak teman-teman barunya itu mengunjungi Pulau Kirrin. George juga menunjukkan reruntuhan kapal leluhurnya yang tenggelam tak jauh dari pulau. Hingga akhirnya sebuah badai yang besar membuat kapal itu terangkat ke permukaan lalu tersangkut pada sebuah karang. Berita ini pun langsung tersebar lantaran terdengar desas desus bahwa di reruntuhan kapal itu tersembunyi harta karun milik petualang besar, leluhur George. Wartawan, wisatawan, dan pemburu harta karun langsung berdatangan. Apakah benar ada harta di kapal itu? Akankah George bersama Lima Sekawan berhasil menemukan warisan leluhurnya itu?
Nama : Josh.A
Kelas : X  MIA III

RESENSI
Judul Buku        : Dead Man’s Folly (Kubur Berkubah)
Penulis Buku     : Agatha Christie
Penerbit Buku  : PT Gramedia Pustaka Utama

SINOPSIS NOVEL    :
Novel ini menceritakan tentang seorang detektif, M. Poirot, dari kota London yang dipanggil untuk mengerjakan sebuah tugas. Seorang pengarang novel misteri terkenal, Ariadne Oliver, sedang berada di Devon untuk mengatur suatu permainan Pelacakan Pembunuhan, dimana orang yang dapat melacak pembunuhnya, adalah pemenangnya. Sang detektif dipanggil untuk menjadi tokoh yang memberika hadiah kepada pemenang permainan tersebut. Ketika Poirot menanyakan tentang korban pembunuhan dalam permainan tersebut, penulis tersebut dengan segera mengantarkan Poirot kepada gadis pemeran korban. Setelah memasuki ruangan, terlihatlah si pemeran terbaring kaku di lantai. Ariadne mengira bahwa si pemeran sedang berpura-pura, namun Poirot tahu, gadis tersebut sudah meninggal sekitar 5 menit yang lalu.

KELEBIHAN BUKU   :
Buku ini memiliki alur cerita yang baik untuk sebuah novel misteri. Sama seperti beberapa buku novel misteri lain yang sudah saya baca, terdapat banyak kejutan menanti yang disajikan dengan sempurna. Bahasa yang digunakan sifatnya baku, namun masih mudah dimengerti. Penokohan tidak pernah lari dari sifat awalnya yang membuat alur cerita tersebut konsisten.

Nama : Mutiara Cantikan
Kelas  : X MIA III

RESENSI
Judul buku : Rindu Sahabat
Pengarang  : Aster Putih
Penerbit      : Rumah Oranye

Di dalam buku ini, saya mendapat banyak arti lebih luas dan makna lebih dalam mengenai sahabat.
Sahabat yang setia, selalu ada dalam susah maupun senang. Itulah salah satu ciri sahabat sejati, tidak hanya menampakkan muka ketika kita sedang bersuka, lalu saat kita berduka, ia hilang. Jika seperti itu yang terjadi maka ia tak pantas disebut sahabat, melainkan parasit.
Sahabat tak boleh iri satu sama lain dan tidak baik jika berebut sesuatu, apalagi rebutan wanita. Jika kalian menyukai wanita yang sama, bertindaklah dengan bijak dan berpikir dewasa. Kalian bisa diskusikan dengan kekeluargaan, adakah yang bersedia mengalah?
Jika tidak, kalian hanya perlu meminta kepada wanita itu untuk memilih satu diantara kalian dan yang tidak terpilih, harus menerimanya. Kalian juga memiliki pilihan terakhir, yaitu sama – sama meninggalkan wanita tersebut.
Sahabat bisa jadi cinta. Bisa jadi kekasih bahkan jadi teman hidup. Tidak menutup kemungkinan, ia yang akan menemanimu sampai hari tua. Ia yang akan dipanggil ‘Ayah’ oleh anak – anak mu kelak. Dan ia yang berjanji di hadapan Tuhan untuk menjadi Adam bagi mu sejak kemarin, saat ini dan sampai maut memisahkan kalian. Semua hal itu bukanlah hal yang mustahil, bisa saja terjadi pada sahabat yang merupakan lawan jenis dirimu. Jika kehendak Tuhan seperti itu, maka terjadilah seperti itu.
Persahabatan tak pandang bulu. Manusia bisa bersahabat dengan siapa saja. Ketika naluri telah bicara, persentuhan hati sudah ada, maka manusia pun bisa bersahabat dengan hewan dimana pun pertemuan mereka, semua bisa saja terjadi karena sebuah rasa ketulusan.
Sahabat sejati datang dari hati. Ketika kita memang telah berjanji, jangan pernah ingkari. Meski dengan sebuah cara yang tak pernah terpikirkan oleh sahabat, namun ada tujuan mulia untuk menyelamatkannya dari kesengsaraan, sahabat sejati akan siap ada dengan caranya.
Sahabat ada untuk saling mendukung, melengkapi dan mengimbangi satu dengan yang lainnya. Terciptanya sebuah hubungan yang manis tentu tak mudah, semua senantiasa ada liku – likunya. Namun ketika ketulusan itu telah lama hadir, maka sulitnya sebuah hubungan akan menjadi mudah karenanya.

Nama : Nadira Khoirunnisa
Kelas : X MIA III

RESENSI
Judul buku : Holy Mother
Pengarang : Akiyoshi Rikako
Penerbit : Penerbit Haru

Holy Mother pertama kali diterbitkan pada Agustus 2016 lalu. Buku ini mengambil tema misteri/thriller yang menceritakan kasus pembunuhan anak di bawah umur. Korban ditemukan di tepi sungai Aiide dalam kondisi yang mengenaskan. Korban juga diduga diperkosa setelah dibunuh.
Cerita ini kemudian beralih pada Honami, seorang ibu yang tinggal di dekat lokasi kejadian. Ia merasa was-was terhadap kejadian tersebut. Iapun menjadi protektif terhadap anak perempuannya yang masih duduk di bangku TK, Kaoru.
Di sisi lain, ada pula seorang pelajar SMA bernama Makoto. Ia merupakan bagian dari ekskul kendo dan bersuka rela menjadi guru kendo bagi anak-anak kecil di balai kota. Ada pula dua detektif yang bekerja sama untuk memecahkan kasus pembunuhan itu.
Kemudian, muncullah kasus baru. Diduga pelakunya sama dengan pelaku kasus sebelumnya. Namun, apabila pada kasus sebelumnya korban ditemukan dengan kemaluan yang terpotong, pada kasus ini justru jari-jari milik korbanlah yang dipotong.
Kedua detektif yang bertanggung jawab atas kasus itu menjadikan Makoto sebagai tersangka. Akan tetapi, belum ada bukti kuat untuk menjebloskannya ke penjara. Meski Makoto memanglah sang pelaku tersebut. Namun, ia sangat yakin bahwa ia tidak pernah memotong jari sang korban.
Dengan ketegangan yang sudah terasa di awal, cerita ini berhasil membuat para pembaca terus merasa penasaran mengenai bagaimana kasus itu terselesaikan. Alurnya membuat kita terbawa dan menumbuhkan rasa kesal pada Makoto yang membunuh anak kecil tak bersalah. Juga, memberikan tahu kita lewat tokoh Honami bahwa seorang ibu akan terus melindungi anaknya meski dengan cara yang melenceng. Selain itu, cara pengarang membawakan cerita ini begitu baik sehingga mudah dicerna oleh pembaca. Sampulnya juga mendukung jalan cerita buku ini. Akan tetapi, cerita ini sering kali berubah sudut pandang serta tokoh utamanya. Hal ini membuat pembaca yang tidak terbiasa kebingungan. 

Nama: Olivia Monica
Kelas: 10 MIA 3

RESENSI
Judul buku: Salad Days
Pengarang: Shelly Salfatira
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama

Buku berjudul "Salad Days" merupakan buku yang dikarang oleh Shelly Salfatira yang diterbitkan di Jakarta pada tahun 2013 oleh PT. Gramedia Pustaka Utama. Buku ini mengisahkan tentang persahabatan antara 2 orang perempuan yang duduk di bangku SMA. Kedua perempuan itu bernama Greta dan Hannah. Mereka berdua memiliki perilaku dan kebiasaan yang sangat berbeda. Greta merupakan orang yang easy going dan teman-temannya kebanyakan laki-laki sedangkan Hannah adalah orang yang feminim. Greta sangat menyukai olahraga, khususnya basket. Namun, kedatangan murid baru yang bernama Dirga. Greta sudah memendam rasa kesal saat pertama kali bertemu dengan Dirga. Greta pun semakin kesal saat Dirga direkrut oleh Patrick dan Boy untuk masuk ke tim inti basket sekolahnya. Kekesalannya pun memuncak saat Dirga mengambil perhatian Hannah yang ternyata merupakan teman masa kecil Dirga.
Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, Hannah tetap menunggu Dirga. Kedatangan Dirga membuat Hannah lebih berharap lagi. Masalah itu akhirnya muncul ke permukaan. Greta akhirnya tau bahwa Hannah dan Dirga merupakan teman dekat dari kecil saat ulang tahun Dirga. Hannah datang belakangan dan disambut hangat oleh mamanya Dirga. Mamanya Dirga juga mengenalkan Hannah sebagai teman masa kecil Dirga. Hal itu membuat hati Greta sangat hancur untuk kedua kalinya.
Jalan cerita yang tidak tertebak menjadi keunggulan dari buku ini. Bahasa yang digunakan sangat sesuai dengan kehidupan remaja dan penggunaan sudut pandang yang berbeda-beda juga menjadi poin plus dari buku ini.
Namun, kelamahan buku ini adalah penggunaan sudut pandang yang berbeda-beda membuat beberapa orang bingung dan susah mengerti jalan ceritanya.
Di samping semua kekurangannya, buku ini cocok untuk kaum remaja karena cocok dengan kehidupan remaja.

Nama : Qinetta Aidia Fitrinna
Kelas : X MIA III

RESENSI
Judul Buku      : Negeri Para Bedebah
Pengarang       : Tere Liye
Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama

Novel yang ditulis oleh Tere Liye ini bertemakan ekonomi dan politik. Novel ini sangat menarik karena isi ceritanya susah ditebak dan banyak perubahan alur yang mendadak. Cerita di novel ini sangat berkesan, dapat membuat kita penasaran dan berdebar-debar.
Tokoh utama dari novel ini bernama Thomas. Di novel ini diceritakan tentang perjuangan Thomas menyelamatkan Bank Semesta yang dimiliki oleh pamannya, Om Liem. Thomas mempunyai waktu 2 hari untuk menyelamatkan Bank Semesta. Meskipun ia sangat membenci Om Liem, ia tetap memutuskan untuk menyelamatkan Bank Semesta . Di akhir cerita novel ini, Thomas menghadapi pengkhianatan orang yang telah menjadi kepercayaannya selama bertahun-tahun.
Novel ini memiliki nilai moral yang banyak, dan dapat mengajari kita hal yang banyak. Seperti jangan mudah menyerah, selalu mandiri, dan selalu berpikir kreatif. Nilai persahabatan dan pertemanan di novel ini juga dapat dicontoh. Walaupun banyak memiliki nilai moral yang dapat dicontoh, novel ini juga memiliki banyak hal yang tidak patut untuk dicontoh, seperti menipu, menyuap orang lain, korupsi, menyalahgunakan kekuasaan, memanipulasi, dan banyak lagi.
Cerita novel ini bisa dibilang berat, karena memang novel ini dikategorikan untuk dewasa. Bahasa di novel ini juga banyak istilah-istilah yang susah, seperti short selling, subprime mortgage, preventive strike, dampak sistemis, dan lain-lain. Meskipun begitu, novel yang berjumlah 440 halaman ini tetap menarik untuk dibaca dan tidak kalah seru dengan novel-novel Tere Liye yang lain.

Nama : Raisa.A.
Kelas : X MIA III

RESENSI
Judul Buku : To kill a mockingbird
Penulis : Harper Lee
Penerbit : Qanita
Sinopsis buku :
To Kill a Mockingbird  berkisah tentang sebuah keluarga yang tinggal di Maycomb County, Alabama, tahun 1930-an. Keluarga kecil ini terdiri dari dua bersaudara, Jem dan Scout, bersama ayah mereka, Atticus Finch, yang berprofesi sebagai pengacara, serta pembantu mereka yang berkulit hitam, Calpurnia. Pada masa itu, diskriminasi sosial terhadap kaum kulit hitam sangat terasa sekali. Orang kulit hitam dianggap tidak penting. Rata-rata mereka bekerja sebagai pembantu rumah tangga, supir, pesuruh kerja kasar, dan sebagainya. Novel ini dikisahkan dari sudut pandang Scout, gadis kecil berusia delapan tahun yang tomboi dan polos. Baginya, dunia hanya terdiri dari dua warna: hitam dan putih. Namun tak lama lagi ia akan segera paham bahwa dunia tidak selalu hitam-putih.
Kehidupan Jem dan Scout bisa dibilang menyenangkan. Scout yang sejak lahir tak pernah pernah mengenal ibunya (ibunya meninggal sebelum ia lahir) merasa cukup puas diasuh Atticus, sang ayah. Ia dan kakaknya bahkan patuh pada Calpurnia, sosok yang bisa dibilang bertindak seperti ibu bagi mereka, walau Calpurnia sendiri sebenarnya sudah berkeluarga dan punya anak-anak sendiri. Saat libur musim panas, Dill, sahabat mereka, selalu datang mengunjungi mereka. Kedatangan Dill selalu dinanti-nantikan oleh Scout, kemudian mereka bertiga akan bermain bersama, iseng mengusik tetangga mereka, Boo Radley, lalu bermain sandiwara, dan hal-hal menyenangkan lainnya. Saat liburan berakhir dan Scout harus bersekolah, ia mendapati dirinya tidak menyukai gurunya, yang sejak awal tidak senang dengan Scout yang sudah bisa membaca di hari pertama sekolah. Terkadang, gadis tomboi ini berkelahi dengan anak yang mengganggunya. Begitulah kehidupan Scout. Ia dan kakaknya, walau tidak selalu sependapat, namun mereka saling menyayangi. Mereka pun sangat menyayangi ayahnya, dan mereka juga sayang pada Calpurnia, meski pembantu kulit hitam itu tak segan-segan memarahi mereka ketika mereka bersikap nakal.
Kehidupan keluarga Finch mulai berubah saat Atticus menjadi pembela Tom Robinson, seorang pria kulit hitam, atas kasus pemerkosaan terhadap perempuan kulit putih yang bernama Mayella Ewell. Warga Maycomb menentang Atticus. Mereka menanggap Atticus ‘pencinta nigger’, karena mau membela Tom, warga kulit hitam yang menurut mereka tidak pantas dibela. Menurut mereka, Tom sama dengan kulit hitam pada umumnya; yang kasar, tidak berpendidikan, dan sampah. Di sekolah, anak-anak mengejek Scout dan kakaknya karena memiliki ayah pencinta nigger. Ketika mengeluhkan hal itu kepada Atticus, ayah mereka membesarkan hati anak-anaknya dan berkata bahwa dirinya yakin tengah melakukan hal yang benar. Ia yakin Tom Robinson tidak bersalah, dan semua orang, baik berkulit putih maupun hitam, wajib mendapat perlakuan yang adil, apalagi saat berada di pengadilan. Ia meminta anak-anaknya untuk tidak marah ketika diejek, karena ia sedang melakukan sesuatu yang benar.
Saat hari pengadilan tiba, Jem dan Scout diam-diam menyusup ke pengadilan untuk menyaksikan langsung usaha ayah mereka membela Tom. Pada tahap ini, Scout akhirnya sadar, bahwa dunia memang tidak selalu hitam-putih. Anak kecil itu akhirnya paham, bahwa prasangka buruk yang sudah tertanam cukup lama pada setiap orang, mampu membutakan manusia sehingga nyaris tidak mampu melihat apa yang benar dan apa yang tidak.
Review :
Alur cerita terasa lambat di awal bab. Bab-bab permulaan yang dimanfaatkan Harper Lee untuk memperkenalkan satu per satu tokohnya, pasti sangat menjemukan kalau saja tidak dituliskan sebagai narasi seorang bocah yang serba mengejutkan. Selalu saja ada hal yang menggemaskan saat mendengar Scout Finch bercerita, membayangkan, bertanya, atau bercakap tentang sesuatu.
Karakter Scout memang dibuat sedemikian cerdas dan kritis. Namun redaksi yang digunakan untuk menuliskan narasi Scout terdengar terlalu dewasa untuk seorang anak sekolah dasar. Jika harus selalu ada kekurangan dalam sebuah karya literasi, mungkin inilah satu-satunya kekurangan karya Harper Lee.
Kekuatan novel ini terletak di penokohan dan narasi. Harper Lee menciptakan tokoh-tokoh yang terbilang banyak, namun dengan fasih menceritakan karakter masing-masing tokoh lewat sudut pandang seorang bocah, Scout Finch. Karakter-karakter yang tercipta sedemikian nyatanya.
Sang narator, Scout Finch dengan leluasa bercerita tentang segala sesuatu—yang dia lihat, dengar, dan rasakan—secara jujur: bercerita tanpa motif tertentu, tanpa kemunafikkan, kepalsuan, atau kebohongan. Scout Finch, karakter utama novel ini menjadi pisau tajam bagi Harper Lee untuk mengupas karakter-karakter lainnya.
Pemaparan deskriptif dalam sudut pandang khas anak kecil membuat cerita yang sebenarnya bertemakan masalah sosial yang cukup berat menjadi terlampau cantik. Harper Lee sukses mengangkat tema rasisme dalam narasi yang unik dan menarik. Sering terdengar kocak dan lebih sering mengharukan.
Ada satu lagi kutipan yang bagus sekali,
“Keberanian adalah saat kau tahu kau akan kalah sebelum memulai, tetapi kau tetap memulai dan kau merampungkannya, apapun yang terjadi”

Kesimpulan:
Kesimpulan yang didapat dari buku ini adalah, kisahnya sangat inspiratif, disajikan dari sudut pandang anak kecil yang memiliki rasa ingin tahu amat tinggi, dididik oleh seorang ayah yang arif dan bijaksana. Ini adalah satu kisah sarat akan nilai moral dari berbagai macam buku-buku bermakna dan bagus.

Nama : Sain Gimel Filbert Simatupang
Kelas : X MIA 3

RESENSI
Judul  buku : The Age of Miracles
Pengarang    : Karen Thompson Walker
Penerbit       :PT Gramedia Pustaka Utama

          The Age of Miracles adalah semacam buku Young Adult yang mengandung unsur sci-fi, berkisah tentang rotasi bumi yang—perlahan namun pasti—mulai melambat. Akibatnya, hari-hari bertambah panjang, mulai dari hitungan menit hingga kemudian meningkat menjadi hitungan jam. Awalnya tidak ada yang menyadarinya, namun dengan mulai bermunculan para ahli di televisi, semua orang tau dan dunia menjadi kacau. Gravitasi makin kuat, serangan sinar ultraviolet, dan banyak efek lain dari perlambatan rotasi bumi ini. Julia, gadis hampir 12 tahun dan keluarganya berusaha untuk melanjutkan kehidupannya ditengah tengah kekacauan dunia.
            Menurut saya buku ini sangat bagus, sangat membuat saya addict membacanya. Film sci-fi yang membuat tidak bosan membacanya dan diselingi dengan rangkaian kalimat indah membuat saya inginn terus membacanya. Saya sangat merekomendasikan buku ini kepada remaja dan dewasa.

Nama : Scarlett Monauli
Kelas : X MIA III

RESENSI
Judul Buku : Gorgeous Georgians
Pengarang : Terry Deary
Penerbit : Scholastic

Buku ini merupakan salah satu buku seri karangan Terry Deary yang berfokus pada sejarah sejarah dimasa lampau. Buku ini menjelaskan tentang kejadia kejadian yang pernah terjadi di Era Georgians. Mulai dari makanan, cara  berpakaian, kasta yang berlaku, pemerintahan serta kebiasan kebiasan unik para manusia di Era Georgians

Buku ini dikemas dalam bahasa yang ringan dan mudah dipahamai. Pembaca tidak akan cepat bosan karena buku ini diselingi dengan ilustrasi dan juga ‘jokes’ yang sangat menghibur. Buku ini cocok dibaca oleh siapapun. Tetapi sayangnya, buku ini hanya dicetaka dalam warna hitam dan kertasnya pun hanya sekedar kertas abu abu yang gampang rusak.

Nama : Vanessa Olivia Hariko
Kelas : X Mia III

RESENSI
Judul buku : Pulang
Pengarang : Tere Liye
Penerbit : Republika Penerbit

            Cerita diawali dengan Bujang yang berumur 15 tahun melawan babi hutan yang sangat besar dan seram bersama para pemburu dan Tauke Muda, teman bapak Bujang. Sejak perburuan itu diceritakan bahwa Bujang tak mengenal rasa takut terhadap apa pun lagi. Tauke Muda pun membawa Bujang ke kota, ke keluarga besar Tong. Hari pertama di rumah itu, Bujang belajar dan mengerjakan soal, ternyata Bujang cerdas, logika nya sangat baik dan keterampilan matematika nya seperti mendarah daging. Awalnya bingung karena ia pikir dirinya akan menjadi tukang pukul seperti bapak nya. Bujang tidak terima, semua orang belajar bagaimana berkelahi selain Bujang.
            Tauke menjelaskan, usaha mereka harus melihat ke depan. Bisnis keluarga Tong bergerak di bidang shadow economy atau mungkin dikenal dengan black market, seperti bidang prostitusi, judi, narkoba, dan lainnya. Tauke tidak ingin mengerjakan bisnis kotor lagi. Bujang pun dengan giat belajar dengan Franz, seorang mantan diplomat yang pensiun dini. Selain belajar dengan Franz, Bujang belajar berkelahi dengan Kopong, kepala tukang pukul keluarga Tong. Setelah mampu melampaui Kopong, guru baru Bujang adalah master samurai yang pernah menjadi ninja, bernama Guru Bushi, dan juga seorang penembak jitu asal Filipina.
            Bujang terus belajar sampai kuliah ke luar negeri, ia menyelesaikan dua master dan empat short-course di salah satu universitas di Amerika dalam waktu singkat dan lulus dengan nilai sempurna. Hidup Bujang yang tadi nya anak desa yang tak mengenal apa itu sekolah berubah drastis. Ia menjadi tangan kanan Tauke Besar dalam mengurus bisnis. Hari ini ekonomi bayangan yang merek jalankan tentang pencucian uang, perdagangan senjata, penemuan medis, valas, dan sebagainya.
            Sebenarnya, perjalanan cerita Bujang sangat panjang, banyak petualang menakjubkan yang harus disimak. Menurut saya, penulis sangat baik dalam menyampaikan setiap detail adegan action maupun negoisasi yang terjadi. Walaupun alur cerita berjalan maju-mundur, ini tidak membingungkan pembaca sama sekali. Bahasa yang digunakkan juga sangat menarik, cukup tinggi tetapi dapat dimengerti. Novel dengan genre baru yang Tere Liye hasilkan memang sangat layak untuk dibaca. Saya tidak menemukan kekurangan dalam buku ini.

Nama : Wadi Mufid
Kelas  : X MIA III

RESENSI
Judul Buku  : Lima Sekawan: Berkelana
Pengarang    : Enid Blyton
Penerbit       : Gramedia

Awal liburan musim panas, saat mereka Lima Sekawan sedang bersantai-santai di halaman belakang rumah si tiga bersaudara, Julian, Dick, dan Anne. Kali ini liburan mereka memang tidak ke Pondok Kirrin karena paman mereka sedang memiliki eksperimen baru, sehingga kalau mereka datang kesana yang ada hanya akan tegang karena takut dimarahi. Saat bersantai-santai itulah mereka mendengarkan suara rombongan sirkus melewati depan rumah. Mereka segera menonton lalu berkenalan dengan seorang bocah yang pandai bersalto dan memiliki dua ekor anjing bernama Barker dan Growler. Bocah itu bernama Nobby, yang memiliki paman yang seorang kepala pelawak di rombongan sirkus itu, Paman Dan.
Setelah bingung bagaimana mereka akan menghabiskan liburan musim panas mereka, George, sepupunya mendapat ide. Mereka ingin berlibur dengan karavan. Sudah pasti yang lain setuju dengan ide itu. Lalu mereka meminta ijin kepada orangtua tiga bersaudara tersebut, dan akhirnya diizinkan. Bahkan mereka mendapatkan dua karavan dengan model terbaru dan terlengkap. Rencana terbesar mereka adalah berkemah di dekat rombongan sirkus berkemah. Di balik bebukitan yang ada danaunya, menurut perkiraan mereka butuh empat atau lima hari perjalanan baru tiba disana. Mereka bisa melihat hewan-hewan itu berlatih setiap hari, dan tentu saja mereka dapat berenang di danau setiap saat sesuka hati mereka. Dan yang terpenting, mereka dapat berteman dengan Nobby, si bocah sirkus. Selama perjalanan beberapa kali mereka berhenti di peternakan untuk membeli bahan makanan ataupun menginap untuk menghabiskan malam dan melanjutkan perjalanan hari berikutnya.
Akhirnya tibalah mereka di Perbukitan Merran dimana terdapat Danau Merran dan mereka menemukan rombongan sirkus yang mereka ikuti. Mereka bertemu dengan Nobby dan berkenalan dengan binatang-binatang lucu seperti simpanse dan macan. Sayangnya mereka diusir oleh Pak Dan dan Lou agar tidak berkemah di dekat mereka. Mereka pun pergi dan mencari sebuah tempat berkemah yang pemandangannya indah dan terlindung dari angin. Di tempat baru ini yang terletak diatas bukit, mereka menemukan sumber mata air dan dapat melihat luasnya danau di bawah mereka. Sayangnya lagi-lagi Paman Dan dan Lou menganggu.
Kali ini mereka menyuruh anak-anak kembali berkemah di kaki bukit. Tentu saja anak-anak merasa aneh dan curiga. Belum lagi ternyata ada orang yang berniat meracuni Timmy, tapi sayangnya Barker yang kena. Sehingga kondisi Barker sangat parah akibat memakan racun itu.
Karena penasaran dengan apa yang diinginkan Paman Dan dan Lou, Lima sekawan membuat sebuah skenario, mereka mengumumkan di Perkemahan bahwa mereka akan ke kota sementara sebenarnya Julian tinggal di karavan mereka untuk menunggu dan mencari tahu apa yang dicari Dan dan Lou. Ternyata, kedua orang itu punya lubang persembunyian! Dan sayangnya, lubang itu berada persis di bawah karavan mereka. Itulah kenapa mereka sangat marah saat mengetahui anak-anak akan berkemah disini.
Lima Sekawan itupun memberanikan masuk ke dalam lubang tersebut, dan ternyata di dalamnya terdapat banyak barang curian milik Dan dan Lou. Di dalam lubang tersebutlah situasi mereka sangatlah genting. Dan dan Lou sudah tau jika anak-anak tersebut sedang berada di lubang tersebut. Dengan kondisi marah mereka mencari anak-anak tersebut ditambah dengan sebuah pistol di tangannya. Untungnya Dick berpikir dengan cepat, pada saat Pongo, simpanse peliharaan Nobby menyerang Dan dan Lou, Ia pergi keluar untuk mencari bantuan. Dan akhirnya polisi pun datang, dan menangkap Dan dan Lou yang ternyata akan menjual barang-barang tersebut ke Berlin dan Belanda. Beruntung pada saat kejadian tersebut tidak ada yang terluka.
Setelah kejadian tersebut, akhirnya Nobby dan anak-anak tersebut harus berpisah. Nobby yang akhirnya dapat bekerja menjaga kuda-kuda peliharaan milik petani disana, dan Julian beserta adik dan sepupunya yang harus kembali ke rumah dengan lebih cepat akibat ayahnya yang cemas mendengar kejadian tersebut. Sebelum kembali ke rumahnya, mereka pergi ke danau dan mandi-mandi di sana, kemudian melakukan berbagai hal menyenangkan.
Keesokan paginya anak-anak berangkat. Nobby berdiri di jalan bersama keluarga sepasang suami-istri petani yang baik itu. Mereka melambai-lambaikan tangan, mengucapkan selamat jalan.
Nama : Yusuf Zhafir Shadiq
Kelas  : X MIA III

RESENSI
Judul buku : SHERLOCK HOLMES A STUDY IN SCARLET
Pengarang : Sir Arthur Conan Doyle
Penerbit     : Shira Media

            Buku ini bagus , menghibur , dan mengajarkan kita untuk berendah hati karena jalan ceritanya sulit diitebak dan tokoh utamanya adalah orang yang misterius. Buku ini menjelaskan setiap masalah yang ada dengan detail yang menarik, sehingga pemeran utamapun juga selalu antusias memecahkan masalahnya. Sampul buku yang digunakan kurang menarik dan eeditan buku ini kurang bagus , sehingga membacanya sedikit membosankan.

Nama : Zabina Chaerunissa
Kelas  : X MIA 3

RESENSI
Judul Buku : Bintang
Pengarang : Tere Liye
Penerbit     : Gramedia Pustaka Utama

       Novel Bintang merupakan novel keempat dari serial “BUMI”. Novel yang ditulis oleh Tere Liye ini menceritakan kelanjutan dari petualangan tiga sahabat, yaitu Raib, Seli, dan Ali. Pada novel sebelumnya, mereka telah menjelajahi Klan Bintang dan berusaha melarikan diri dari pengejaran Dewan Kota Zaramaraz.
       Kali ini, tiga sekawan itu telah mengetahui rencana jahat Dewan Kota Zaramaraz, yaitu dengan menghancurkan pasak bumi yang akan membinasakan semua klan, dimulai dari Klan Bumi hingga Klan Bintang itu sendiri, kecuali Kota Zaramaraz. Akhirnya, Raib, Seli, dan Ali bersama dengan Miss Selena, Faar, dan para prajurit terbaik dari seluruh klan berusaha mencari dimana pasak bumi tersebut berada. Mereka menjelajahi Klan Bintang sekali lagi, dan melewati banyak rintangan.
       Masih dengan gaya penulisan khas Tere Liye, novel ini bisa dicerna oleh kalangan anak-anak sekalipun karena gaya bahasanya yang sederhana. Selain itu, Tere Liye dapat menuangkan adrenalin yang ada dengan sangat baik, sehingga pembaca dapat merasakan ketegangan yang ada di antara Raib, Seli, dan Ali. Tere Liye juga dapat menunjukkan kepribadian dari setiap tokoh dengan jelas. Sampul novel ini juga terbilang unik dan dapat menarik perhatian banyak masyarakat karena warnanya yang menonjol.
       Sayangnya, novel yang saya dapatkan tidak memiliki kondisi yang bagus. Di salah satu halaman, lembarannya hampir lepas sehingga saya harus berhati-hati dalam membacanya. Selain itu, masih terdapat beberapa kata yang salah ketik.
       Terlepas dari kekurangannya, novel ini sangat dianjurkan untuk dibaca oleh semua umur, karena novel ini memiliki nilai-nilai yang dapat pembaca teladani seperti persahabatan, kekeluargaan, rasa kerja sama yang kuat, dan masih banyak lagi. Untuk para pembaca serial “BUMI”, jangan terlebih dahulu merasa sedih, karena serial ini tidak berhenti sampai buku keempat, novel selanjutnya yang berjudul “Komet” akan segera diluncurkan oleh Tere Liye.

Nama: Zidan Kharisma A.
Kelas: X MIA III

RESENSI
Judul Buku: The Power of Social and Emotional Intelligence
Pengarang: Ridho Aldily
Penerbit : Psikologi corner

Buku social and emotional intelligence ini memuat dan mengungkapbagaimana kecerdasan- kecerdasan inni bisa membantu kitadalam kehidupan sehari-hari dan mencapai apa yang kita inginkan.Inti dari Social intelligence adalah kecerdasan untuk merasakan keadaan internal, motivasi dan perilaku diri sendiri dan orang lain.
Kecerdasan sosial tersusun dari beberapa komponen, yaitu kesadaran sosial dan fasilitas sosial. Kesadaran sosial adalah ketrampilan seseorang dalam memahami pikiran dan penyelarasan diri dengan orang lain. Kesadaran sosial terbagi empat, yaitu empati dasar,penyelarasan, ketepatan empatik dan kognisi sosial. Fasilitas sosial adalah bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain yang terdiri dari sinkronasi, presentasi diri, pengaruh dan kepedulian
Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi kemampuan sosial seseorang. Keluarga merupakan tempat pertama bagi anak untuk belajar kehidupan sosial. Pola asuh, status sosio-ekonomi, keutuhan keluarga dan sikap orangtua mempengaruhi kemampuan anakuntuk berinteraksi dengan masyarakat di masa depannya.Status sosio-ekonomi tidak mempengaruhi kemampuan anak secara langsung, tetapi pengasuhan dan sikap orangtua yang otoriter dapat menurunkan kecerdasan sosial, harga diri dan prestasi anak. Sekolah sebagai tempat pendidikan juga untuk melatih banyak kemampuan sosial anak: berbicara di depan umum, mempresentasikan diri, negosiasi, dan mendengarkan lawan bicara. Di sekolah anaka akan belajar untukbekerja sama dalam kelompok, menaati aturan dan meningkatkan empati yang juga banyak dipengaruhi oleh teman sebaya anak.
Orang yang memiliki kecerdasan sosial yang tinggi  akan mampu berkomunikasi dengan orag lain menggunakan kata dan bahasa tubuh yang baik. Orang dengan social intelligence akan membuat orang nyaman di dekatnya dan tidakk menemui kesulitan saat hendak memulai interaksi dengan orang lain.
Orang dengan kecerdasan sosial yang rendah dapat terlihat sari seberapa sensitive ia terhadap orang maupun lingkungan di sekitarnya. Orang dengan kecerdasan sosial rendah akan sulit berinteraksi dengan orang lain dan mebuat dirinya diterima masyarakat.
Relasi sosial merupakan hasil dari interaksi (rangkaian tingkah laku) yang sistematik anatara dua orang atau lebih. Hubungan dalam relasi sosial merupakan hubugan yang sifatnya timbale balik antar satu individu denga individu lain dan saling mempengaruhi.
Ada banyak hal yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan, saah satu yang penting adalah relasi sosial. Membangun rlasi yang baik adalah hal paling utama karena akan meningkatkan kepercayaan orang-orang terhadap orang itu. Kemampuan akademis harus dibarengi oleh hubungan sosial yang baik untuk menggapai kesusksesan baik sebagai pegawai atau pengusaha.
Relasi yang erat dengan seseorang dapat membebaskan diri kita dari masalah. Misal bila kita membangun jalinan dengan seseorang di keluarga dapat membantu semisal kita mengalami kesulitan financial. Apabila kita membangun relasi dengan bos Anda, Anda lebih mungkin mendapat promosi daripada kolega Anda yang lain.
Relasi bisa membuat pekerjaan lancar. Kerja sama tim adalah salahsatu factor penting dalam pekerjaan. Relasi yang Anda bangun akan mempengaruhi pekerjaan Anda sebab lancer atau tidakya pekerjaan (kerja tim) adalah bergantung dari bagaimana kita mampu berkomunikasi dan berorganisasi dengan baik.
Kecerdasan sosial ditandai oleh cara seseorang beradaptasi. Beradaptasi berarti kemampuan kita untukmenyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. KEmampuan beradaptasi merupakan kemampuan yang kompleks karena di dalamnya melibatkan sejumlah fungsi dan intelektual. Misalnya: penalaran, ingatan kerja, dan belajar keterampilan makin tinggi.  Kecerdasan atau intelegensi tinggi yang dimiliki manusia maka seseorang tersebut akan lebih cepat dan efektif di dalam menentukan strategi beradaptasi dengan perubaha tugas dan lingkungan yang baru begitu pula sebaliknya
Pentingnya beradaptasi saat remaja bukan hal remeh. Karena saat ini telah banyak sekali remaja remaja sudah sewajarnya untuk bisa beradaptasi sehingga kita masuk ke dunia remaja yang lebih positif. Kita sebagai remaja boleh saja bergaul tapi ingat kita tidak boleh mencoba hal-hal yang sekiranya termasuk hal negative.

Self awareness (kesadaran diri) adalah keadaan ketika kita membuat diri sendiri sadar tentang semosi yang sedang kita alami dan bisa memahami diri sendiri dengan setepat-tepatnya. Orang yang sedang dalam keadaan ini memiliki kemampuan mengontrol diri, yakni mampu membaca situasi sosial dalam memahami orang lain dan mengerti  harapan orang lain. Orang yang bisa memonitor diri pasti disukai orang karena mampu beradaptasi. Namun, jika kemampuan ini terlalu tinggi bisa-bisa kita tak memiliki iddentitas karena kita selalu menyesuaikan diri dengan sekitar. Sebaliknya, orang dengan kemmapuan rendah akan selalu konsisten karena tidak ada usaha untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapi.

Komentar