KUMPULAN KARYA FABEL MEMPERINGATI HARI SUMPAH PEMUDA SISWA SMAN 68 JAKARTA

KARYA : EKA

Di suatu hutan, hiduplah seekor Burung Pipit yang tinggal sebatang kara disebatang pohon yang sangat besar. Burung Pipit sangat suka membaca buku. Ia mempunyai koleksi buku yang sangat banyak. Namun, sangat disayangkan. Buku-buku tersebut tidak terawat dan tidak ditata dengan rapih. Semua bukunya diletakkan di sebuah kamar. Lama kelamaan buku tersebut semakin banyak dan berantakan.
Suatu pagi, sang Pipit tiba-tiba kedatangan tamu. Tamu tersebut adalah si Belalang.
‘’ Hei teman, aku mendengar kamu mempunyai banyak koleksi buku-buku. Aku ingin meminjam buku musik. Bulan depan, sang Raja mengadakan lomba bernyanyi.’’ Ujar Belalang.
‘’ Benar sekali Belalang. Namun, buku-buku tersebut aku simpan di dalam kamar. Aku membutuhkan waktu untuk mencari buku tersebut.’’ jawab Pipit
‘’ Baiklah jika begitu. Besok aku akan kembali lagi. Aku sangat berharap buku tersebut sudah ditemukan.’’ Kata Belalang
Akhirnya, Belelang pun pamit pulang. Setelah itu, Burung Pipit mencari buku yang akan dipinjman kepada Belelang. Namun, sangat disayangkan. Ia tidak dapat menemukan buku tersebut. ia sama sekali tidak ingat di mana meletakkannya. Pipit pun merasa putus asa dan memutuskan untuk mencari Belalang untuk mengatakan ia tidak menemukan buku tersebut. Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan Kancil dan mendengar bahwa pagi ini terdapat keramaian di tengah kota.
"Fajar ini, aku melihat pemuda-pemuda melintasi perbatasan hutan dengan semangat yang menggebu-gebu," cerita si Kancil.
Lalu, karena rasa penasarannya, Pipit terbang ke perbatasan hutan. Tapi yang ia dapatkan hanyalah pepohonan yang rimbun.
Tapi, netranya menemukan jejak kaki  di tanah hutan. Ia ikuti jejak itu sampai ia berada di pinggir kota.
Lalu ia terbang ke pusat kota. Dan benar saja. Para pemuda sedang gelorabutir ikrar dengan gelora semangat yang membara.
Hari itu, si Pipit menjadi saksi. Sebuah sumpah telah dikumandangkan. Sumpah Pemuda.




KARYA : 

Amanda Fathia

Didalam sebuah pohon di hutan yang rindang, seluruh warga hutan sedang mengadakan rapat. Mereka membahas tentang perbedaan bahasa antar binatang.

Singa : baiklah kawan kawan binatangku hutan ini sangatlah luas. Buah buahnya berlimpah, mata air mengalir deras. Tapi kita tidak dapat bersatu karna bahasa kita berbeda
Kuda : betul itu kita jadi tidak dapat menolong satu sama lain kalau ada yang terkena jebakan pemburu.
Burung : tapi bahasa kita terlalh banyak bagaimana cara menyeragamkannya?
Monyet : kalau begitu pakai bahasa monyet saja kan monyet jumlahnya banyak dihutan ini
Semut : tidak bisa begitu dong kalau gitu pakai bahasa semut karena kecil kecil gini semut jumlahnya ribuan di hutan ini
Singa : sudah sudah kita setujui saja kita pakai bahasa kehutanan




FABEL
PEMUDA PEMUDI HARAPAN BANGSA
KARYA: ANGGIETA XI IPS 2

“kriiingggg” bunyi lonceng istirahat berbunyi
Terlihat seekor kelinci dan kucing yang melamun saja di kelas. Kemudian mereka berbincang bersama.
“hey kucing, kamu kalau sudah besar ingin jadi apa?” tanya Sang Kelinci
“wah cita-cita ku adalah ingin menjadi presiden kelincii..” jawab Sang Kucing.
“kalau aku ingin menjadi pengusaha kaya di negri ini!” kata Sang Kelinci
“tapi aku bingung bagaimana aku bisa mewujudkan cita-cita ku ini cing, nilai ekonomi ku saja selalu di bawah kkm..” kata Sang Kelinci.
“wah tidak apa-apa kelinci, kamu bisa kok memperbaiki nilai kamu dari sekarang dengan giat belajar, berdoa dan rajin mengerjakan pr. Tapi nilai tidak menentukan masa depan seseorang kelinci! Kamu pandai dalam berdagang dan memanajemenkan waktu kelinci! Tapi sebagai pemuda masa depan bangsa kita harus tetap rajin belajar kelinci!” nasihat Sang Kucing
“iya kamu benar juga yah, aku harus tetap belajar dengan giat, kalau aku ingin menjadi pengusaha sukses yang membangun negri ini, aku harus menempuh pendidikan dulu setinggi-tingginya agar aku berilmu.” jawab Sang Kelinci
“Kriinggg” bel masuk setelah istirahat berbunyi
“baiklah kelinci bagaimana kalau abis pulang sekolah kita belajar bareng di rumahku?” ajak Sang Kucing
“ayooo!!” jawab Sang Kelinci dengan semangat



Genoveva Brigitta
 X IIS 3/14
Di suatu hari kerajaan irlandie. Hiduplah 2 ekor binatang, yang satu adalah kura-kura dan yang satu adalah ayam. Kura-kura itu bernama Tito dan si ayam bernama Vito. Di kerajaan itu sedang terjadi perang antar wilayah yang terjadi dengam sengit. Vito dan Tito bersahabat, tetapi karena perang antar wilayah ini membuat persahabatan mereka menjadi agak renggang, dan mereka berniat untuk mendamaikan peperangan itu dengan cara dan rencana yang sudah mereka rencanakan dengan matang dan memiliki kemungkinan 60% berhasil. Setelah perencanaan yang matang, mereka pun melakukan persiapan secara diam-diam tanpa diketahui oleh satupun orang-orang yang ada di sekitarnya. Akhirnya, mereka pun melakukan rencana tersebut di malam harinya. Dan ternyata, rencana merekapun berhasil dan peperangan antar wilayah pun tidak pernah terjadi lagi. Dan merekapun merdeka dari peperangan.



Ardhani Priangga
  Ada sebuah kerajaan yang bernama zootopia yang sangat indah. Kerajaan tersebut sudah berdiri selama 75 tahun karena berkat para pemuda pemudinya dan para pejuang-pejuang kerajaan tersebut. Tetapi karena kemajuan peradaban maka sudah banyak rakyatnya yang memakai teknologi yang canggih seperti smartphone, dan juga televisi. 
      Suatu hari di sebuah desa di kerajaan zootopia. Seorang anak kelinci dan kakek kelinci sedang duduk di halaman rumah mereka. kakek kelinci sedang bercerita tentang perang kemerdekaan dan juga perjuangan para pemuda. "Wah, ternyata dulu kakek hebat" ujar anak kelinci."ya, tetapi kakek bersedih kenapa sekarang banyak dari kita yang tidak berjuang untuk mengisi kemerdekaan. Banyak dari mereka yang sibuk dengan urusan orang lain, sibuk dengan media sosial dan juga sibuk dengan bermain game. Padahal mereka masih muda- muda. Mereka tidak merasakan bagaimana dulu para pemuda- pemudi berjuang untuk melawan penjajah. Nak janganlah begitu kau haru mengisi kemerdekaan dengan giat belajar ya nak " ujar kakek kelinci. "Saya berjanji agar giat belajar kek " ujar anak tersebut



Nama: Zahra Putri

Kelas: X IIS 3


Hari Sumpah Pemuda

          Setiap tanggal 28 oktober selalu diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Bahkan, banyak sekolah yang memperingati dengan cara mengadakan lomba untuk turut serta memperingatinya. Di salah satu sekolah binatang yang cukup terkenal, sebentar lagi akan memperingati Hari Sumpah Pemuda dengan cara mengadakan lomba. Bukan hanya saat diadakannya Hari Sumpah Pemuda, bahkan setiap peringatan hari penting juga selalu diadakan lomba. Saat berlangsungnya acara tersebut, mereka dibina oleh para guru yang cukup berpengalaman dibidangnya seperti Pak Burung Hantu dan Bu Tupai. Untuk memperingati perjuangan para pahlawan binatang, mereka selalu bersemangat untuk menunggu lomba yang akan mereka laksanakan. Dengan diadakannya acara seperti  itu bertujuan agar dapat merasakan perjuangan yang dialami oleh para pahlawan yang telah gugur.
          Setiap harinya sebelum acara lomba, setiap kelas mempersiapkan agar dapat tampil dengan baik. Semuanya sibuk dengan tugas mereka masing-masing, ada yang membaca koran, ada juga yang membaca makalah. Hal seperti itu dilakukan untuk memperoleh informasi tentang berita terbaru. Sebagian dari mereka yang tidak mengikuti lomba ditugaskan untuk membersihkan kelas serta menjadi pendukung kelas mereka saat tampil. Sebaik mungkin wali kelas dan murid-muridnya membuat persiapan agar dapat membawa kelas mereka menjadi juara nantinya. 
          Setelah selesai mempersiapkan apa yang mereka butuhkan, setiap kelas menunggu giliran mereka untuk tampil menunjukkan kebolehan yang mereka miliki. Terlihat keramaian di tengah-tengah lapangan. Hal itu disebabkan oleh antusias siswa memeriahkan acara yang dilaksanakan untuk memeriahkan lomba Hari Sumpah Pemuda. Lomba dibuka dengan pembukaan upacara bendera. Upacara itu diikuti oleh semua guru dan siswa. Upacara itu diikuti dengan baik oleh seluruh warga sekolah. Setelah upacara bendera, barulah dimulai lomba yang diikuti oleh kelas 1, 2, dan 3, yaitu lomba pembacaan teks sumpah pemuda. Lomba itu dinilai 3 juri yang bertugas untuk menilai kelas mana yang lebih baik dalam pembacaan teks sumpah pemuda. Setelah  itu, barulah diadakan lomba debat pengetahuan yang diikuti oleh 3 orang dari setiap kelasnya. Seusai semua kelas mendapatkan giliran untuk menunjukkan kemampuannya, juri berkumpul untuk menentukan kelas mana yang lebih baik. Pembagiaan hadiah dilakukan setelah penjurian selesai. Hanya kelas yang memiliki nilai terbaiklah yang akan memperoleh hadiah.



Nama : Thufaila Arinda Afian
Kelas : X IIS 1



Diandra Hanifa
Ada sebuah taman labirin kecil nan elok yang menghiasi sebuah istana kerajaan yang megah. Di taman labirin itu tumbuh dan hiduplah berbagai macam bunga yang amat sangat indah dan sedap dipandang. Aromanya pun memikat siapapun yang menghirupnya. Daun-daunnya yang hijau  dan segar pun seolah-olah menyejukkan mata. Diantara berbagai jenis bunga yang tumbuh disana, hiduplah seekor ulat yang berbulu hitam pekat dan gemuk. Diantara ulat-ulat yang tinggal disana, si ulat bulu inilah yang memiliki bulu paling lebat paling muda dari pada ulat lainnya. Meskipun begitu, ia tidak menyombongkan apa yang dimilikinya kepada yang lain.

Tatkala itu hinggaplah seekor kupu-kupu betina di sebuah dahan bunga mawar dan bergegas menghisap madu bunga mawar tersebut hingga terasa kenyang dan puas dengan apa yang didapatinya hari itu. Sembari hinggap di dahan bunga mawar, ia pun menyempatkan diri untuk beristirahat sejenak sembari memandangi indahnya bunga- bunga  di taman labirin tersebut. Tanpa disengaja, si kupu-kupu betina tadi mengalihkan pandangan matanya di sebuah tangkai daun yang masih ranum. Dilihatnya lah si ulat bulu yang hendak mencari makan.

“ihhh…binatang apa itu? Mengapa kumal sekali dia?” gemih si kupu-kupu betina menatapnya dengan keheranan.
Akan tetapi si ulat bulu tak mendengar apa yang telah diucapkan si kupu-kupu tadi dan melahapi pucuk dedaunan ranum yang renyah dan nikmat untuk disantap.
Karena merasa jijik melihat si ulat bulu, ia pun bertanya dengan lantang  “Hai, makhluk jelek, sedang apa kau disana? Apa kamu tidak jijik dengan diri kamu sendiri, kotor dan kumal?”.
Karena suaranya yang lantang, akhirnya si ulat bulu pun menoleh menuju asal  suara tadi. Dan ternyata suara tadi berasal dari seekor kupu-kupu betina yang cantik rupawan.
“Hai, kupu-kupu betina, bersyukurlah Tuhan menganugerahimu sayap-sayap yang indah yang belum tentu semua hewan memilikinya” sahut si ulat bulu dengan penuh wibawa sembari tersenyum simpul.
Mendengar ucapan si ulat bulu tadi,  si kupu-kupu betina pun tersadar dan ingat bahwa Tuhan Maha Menciptakan segalanya. Tidak sepantasnya ia mengolok-olok si ulat bulu sedemikian sinisnya karena merasa jijik melihatnya.
Sejenak ia termenung oleh ucapan si ulat bulu tadi. “Hahaha…apa yang sedang kau fikirkan?apakah perkataanku tadi menyakitimu?” Tanya si ulat bulu yang terkejut melihat si kupu-kupu betina yang tengah diam termenung.
“aku mohon maaf ulat bulu, tidak sepantasnya perkataan tadi aku ucapkan padamu karena itu sungguh menyakitkanmu…tidak sepantasnya aku merasa jijik dengan apa yang kamu miliki, mestinya aku bisa bersyukur dan bangga dengan segala CiptaanNya. Kau telah menyadarkanku ulat bulu, sekali lagi maafkanlah aku ulat bulu…” pinta si kupu-kupu sembari meneteskan air mata karena menyesal.
“Sudahlah kupu-kupu…aku tidak apa-apa, aku salut dan bangga padamu. “ jawab si ulat bulu sembari melempar senyumnya kepada si kupu-kupu.
“tapi kenapa kau tidak marah kepadaku, ulat bulu?” Tanya si kupu-kupu dengan polosnya.
Mendengar pertanyaan si kupu-kupu tadi, si ulat bulu pun tertawa terbahak-bahak.” Hahaha,,,untuk apa aku marah kepadamu, kupu-kupu? Kondisiku memang seperti ini, Tuhan menganugerahiku bulu-bulu yang lebat, dan aku sangat bersyukur memilikinya.  Begitu pula dengan kau, kupu-kupu…” “Terima kasih ulat bulu, karena kau tak marah akan perkataanku tadi” ujar si kupu-kupu. “Tentu saja tidak, sahabatku…kita sesama makhlukNya sudah sepantasnya bersyukur dan bersyukur, Oke?!” jawab si ulat bulu sembari tersenyum ramah kepada si kupu-kupu betina.
“Terima kasih ulat bulu…maaf  hari sudah mulai petang, aku harus segera pulang bersama saudara-saudaraku di taman seberang istana” kata si kupu- kupu yang hendak  berpamitan.
“Baiklah kupu-kupu, berhati-hatilah dan salam syukur untuk semua saudaramu disana, ingatlah pesanku tadi” sahut si ulat bulu.
“Iya, tentu saja ulat bulu,,,terima kasih telah menyadarkanku” jawab si kupu-kupu betina sambil mulai mengepak-kepakkan sayap indahnya dan bergegas terbang.
Selepas kepergian si kupu-kupu betina tadi, si ulat bulu pun segera menyudahi makanannya dan berbaring bersandar santai di sebuah tangkai yang besar dan kuat. Sembari demikian, si ulat bulu tak lupa senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah didapatkannya.


Vanessa Olivia
Di suatu ekosistem taman, para serangga muda berkumpul untuk merayakan  hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober kemarin. Suatu momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia. Menyatukan segala perbedaan suku bangsa dan bahasa daerah, menyonsong kemerdekaan Indonesia.
Sore itu, kala senja datang, mereka semua berkumpul mengenang kejadian 89 tahun yang lalu di Gedung Kramat 106. Mereka mengorek-ngorek kejadian demi kejadian yang manusia lakukan. Mereka takjub kepada manusia yang berkumpul dari ujung timur dan ujung barat demi bersatu.
Koloni serangga yang kerap disebut Karang Taruna Insecta itu dipimpin oleh seorang pemuda bernama Andre dengan anggota sejumlah 25 orang.
"Halo semua nya, gimana kabar kalian?" Tanya sang Ketua Karang Taruna itu.
Para anggota menjawab, "Baik Ndreee."
Para anggota Karang Taruna ini adalah para remaja, pemuda/i dari rentan umur 15 tahun sampai 18 tahun, para murid SMA.
Andre pun memulai pertemuan hari ini, "Jadi, pertemuan kita kali ini berbicara tentang pemuda jaman dulu dan pemuja jaman sekarang. Nah sebelum kita memulai, marilah kita berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing." Setelah mengucapkan doa mereka memulai pertemuan mereka.
Andre pun bertanya kepada Firda, "Firda, menurut kamu bagaimana tentang pemuda pada zaman Sumpah Pemuda dulu?"
Firda menjawab dngan mantap, "Mereka semua peduli dan rela berkorban dengan ikhlas demi persatuan dan kesatuan bangsa."
"Bagus, Firda." Jawab Andre sambil mengangguk-anggukan kepala. Lalu Andre bertanya kepada Monica, "Monic bagaimana karakter pemuda zaman sekarang?"
Monica menjawab sambil tersenyum, "Hehe, zaman sekarang pemuda itu daya juang nya kurang kak. Terus mereka lebih individualis dan egois. Ga seperti pemuda dulu."
"Nah, dari sini keliatan kan kalau kita ini sudah menyimpang? Mari kita semua refleksikan ini ya teman-teman." UcapAndre.

Komentar